00.13

438 98 15
                                    

"jadi kamu yang namanya Mina?"

"cantik banget gak kayak di foto."

"Jaehyun! Anak cantik kayak gini gak diajak masuk. Ayo masuk cantik, tante gak gigit kok. Soalnya tante bukan vampir yang punya taring,"

Muka Jaehyun berubah datar. Dalam hati malu minta ampun.

"ayo masuk, jangan diem aja di situ. Pake sandal Jaehyun aja gapapa,"

"yaampun jalannya anggun banget kayak tuan putri,"

"eh awas hati hati, pelan pelan,"

"kalo tahu cantiknya kayak bidadari gini dari kemarin tante suruh Jaehyun ajak kamu ke sini,"

"kamu mau minum apa? Tante punya semua jenis minuman,"

Sejak Mina menginjakkan kakinya di pelataran rumah Jaehyun, dia disambut hangat oleh seorang wanita yang umurnya bisa diperkirakan memasuki kepala empat.

Wanita itu masih muda. Gak ada kerutan di wajahnya. Jadi gak kelihatan kalo udah punya anak seumuran Jaehyun.

Wanita itu juga ramah tamah. Selalu tersenyum, berbanding terbalik dengan anaknya yang galak gak pernah senyum.

"air putih aja tante,"

"loh kok air putih doang? Sebutin aja biar Jaehyun yang buatin,"

Jaehyun mendelik, dia menatap Mina dengan tatapan tajamnya. Tatapannya mengisyaratkan agar Mina diam dan tidak minta yang aneh-aneh. Sayangnya tatapan Jaehyun dianggap angin lalu sama Mina.

Sedikit heran, kenapa Jaehyun gak mewarisi sifat ibunya yang berhati baik kayak malaikat? Kenapa harus Jaehyun dengan sifatnya yang bikin orang kesel tiap hari?

Jika Jaehyun seperti ibunya mungkin Mina akan langsung memacarinya. Kayaknya bisa langsung diajak ke pelaminan buat nikah.

"makasih tante, Jaehyun tadi bilang Mina gak boleh aneh-aneh," adu Mina mengerling ke Jaehyun.

Cowok itu melotot kaget, melirik Mina. Memberinya death glare. "awas lo!"

Kini tatapan Jaehyun beralih ke mamanya. Mata mamanya berasa hampir keluar dari tempatnya.

Jaehyun spontan nyengir, "becanda ma, becanda. Iya kan Min??"

Mina senyum, "iya tan becanda. Kalo saya gak bilang becanda, saya gak bakal pulang dengan selamat,"

"Jaehyun!!!"

"ampun. Enggak, adek gak pernah ngomong gitu."

Untuk sesaat Mina terkikik geli, "adek?"

"kenapa sayang?"

Tersadar, Mina menggeleng, "gapapa tante,"

Berbeda dengan Jaehyun yang mukanya udah merah menahan marah. Sebuah petaka membawa Mina ke rumahnya. Udah jadi supir, sekarang jadi bahan fitnah.

Dia yakin sepulang dari sini Mina akan mengoloknya.

"mama kenapa lebih percaya sama omongan Mina sih? Baru juga ketemu, kenal juga enggak." Jaehyun lanjut protes.

"mama lebih percaya sama Binnie daripada kamu,"

"tuh kan. Pasti Binnie nih mata mata mama."

"emang iya."

"Binnie tuh mulutnya kayak emak emak, ma. Ember. Gak bisa dipercaya!"

"ohh kamu ngeledek mama?"

Mampus.

Jaehyun salah ngomong lagi. "no, i'm sorry,"

"ambilin Mina minum sana!"

Jaehyun mengangguk lemah, dengan helaan napas berat, Jaehyun ke dapur. Mengambilkan Mina segelas air putih.

See Ya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang