00.16

461 96 8
                                    

Tadi Jaehyun sempat menguping obrolan anak anak di kelas. Khususnya anak cewek yang abis olahraga terus dandan dan kumpul di mejanya Eunha. Karena dia yang paling loyal masalah make up. Peralatannya lebih lengkap dan Eunha sendiri gak segan memberikan tips tips manja ke teman temannya.

Sedangkan anak laki-laki masih di kantin. Giliran mereka yang menyerbu tempat yang menyediaka berbagai macam jajan buat mengisi perut.

"bentar, pacar gue nelfon," sela Gyuri menaruh kotak lensanya. Meskipun dia terbilang puitis, dia juga gak mau ketinggalan masalah kesehatan kulit. apalagi remaja kayak mereka kulit rentan terpapar virus. Terlebih sekarang bukan cuma akhlak, attitude, dan otak yang dilihat banyak orang, kecantikan bagaikan mahkota di atas segalanya. Fisik nomor satu.

Gak cantik, lewat.

"Sumpah gue iri banget sama Gyuri. Punya pacar kayak kak Wonwoo yang perhatian dan sering meluangkan waktu." kata Luda curhat. Si korban pelakor.

Hubungannya kandas, padahal baru setengah bulan udah ditinggal demi cewek lain yang iq nya lebih tinggi dari Luda.

"gue juga mau anjir punya cowok kayak kak Wonwoo. Idaman banget. Udah ganteng, pinter, lembut, perhatian lagi. Lagian siapa sih yang gak mau ditreat like a queen sama cowok di luar sana?" dengus Eunha sebal. Pasalnya cowok yang dia suka belum peka sampe sekarang. Meski ada banyak cowok yang mungkin jauh lebih baik dari Donghyuk.

Tapi apa boleh buat. Ketika hati sudah memutuskan kepada siapa mereka akan berlabuh.

"yaelah, gue yang jomblo b aja tuh," celetuk Yuju.

"ya iyalah, lo jomblo aja udah ada yang perhatian," kali ini cibiran itu berasal dari sosok yang duduk di sampingnya, Jiho.

"lama lama gue kasihan sama Daniel. Sebenarnya lo suka gak sih sama dia?" tanya Jihyo selesai memakai jepit rambut gambar kupu kupu di rambutnya.

"kan gue udah bilang anjir. Gue risih jalan sama Daniel. Iya gue akui dia baik, tapi jatuhnya kek obsesi. Gue ikut takewondo dia ikut, gue masuk voli dia juga ikut. Gue sekolah di sini dan gak ada sehari dia udah pindah ke sini. Padahal dia udah daftar di sekolah khusus cowok. Sekolah yang bener bener elit sama bokapnya." cerita Yuju panjang lebar dengan sorot mata menggebu-gebu.

Daniel adalah teman sekaligus tetangganya. Rumah mereka hanya berbeda gang. Tapi berdekatan.

Yuju sekolah tiap hari diboncengi Daniel. Pulang sekolah pun juga sama. Kemana mana Daniel selalu menjadi ojek untuknya. Apalagi Daniel selalu mengikuti apapun kegiatan Yuju.

"bayangin aja. Gue abis rapat mapala, dia nungguin gue di depan ruang rapat. Terus waktu gue ngobrol sama kak Hanbin berdua, tiba tiba dia nyerobot dan duduk di tengah. Kalo lo jadi gue apa gak kesel? Tiap hari diikutin kayak paparazi," imbuh Yuju bercerita tentang betapa menyebalkan tingkah Kang Daniel. Laki-laki itu hampir setiap waktu bersamanya.

"gue jadi gak enak sendiri sama Kak Hanbin." katanya lesu.

"kalo gue jadi lo juga risih sih. Bukan risih lagi, tapi takut. Segitu sukanya dia sama lo sampe rela pindah sekolah. Untung gak sekelas," kata Jiho.

"dia udah nembak gue sepuluh kali dan gue tolak."

"gila emang Daniel." kata Luda menggelengkan kepalanya ngeri.

"ternyata gak semua cowok itu sama ya. Ada kak Wonwoo tapi juga ada yang modelannya kayak Daniel, ngeri ngeri sedap," decak Luda terkekeh pelan.

Jihyo terbahak mendengarnya. "untung gue jomblo,"

"btw, Mina gak masuk lagi," kata Eunha.

"kalian kepo gak sih, kenapa Mina absen dua hari dalam seminggu?" tanya Luda. Ganti topik.

See Ya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang