Daily Life Of Dorm 3 ; Jaesahi + Jungdam

first night

Aloooooooo

Ada yang masih baca ini gak sih? Hehehe

Aku menunggu Junghwan 18 tahun (usia korea) biar bisa keluarin adegan 18+ lebih banyak🙈 *eh

Tapi serius part ini adegannya lebih banyak dari biasanyaa, jadi ya...

🔞

-

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Di bawah umur 18 jangan baca dulu😠
Yang lupa ceritanya boleh baca part sebelumnya hihi

Anyway, jangan berharap banyak.😉

♧

"Selamat pagi, Sahi hyung!!!"

"Selamat pagi, Jaehyuk hyung!!!"

Asahi dan Jaehyuk mengoles selai ke roti mereka sembari menatap Junghwan dengan penuh tanda tanya.

Junghwan memang selalu mengawali pagi harinya dengan senyuman, namun mereka tidak pernah melihat Junghwan begitu sumringah seperti sekarang.

"Yang terakhir, untuk pacar yang paling Junghwan cintai di dunia, selamat pagi Yedam hyung..."

Junghwan menghampiri Yedam dan mengecup keningnya. Tak lama ia pamit kepada ketiga hyung-nya dan berangkat ke sekolah.

"Junghwan kenapa sih, Dam?" tanya Asahi begitu Junghwan sudah keluar.

"Oh, tadi malam Yedam habis menerima ajakan ngeuenya."

"Oalah, pantesㅡ WHAT THE FUCK?!"

Teriakan Asahi terdengar hingga ke setiap sudut ruangan. Jaehyuk yang mendengar jawaban Yedam pun langsung menyemburkan roti yang baru saja ia kunyah.

"..."

"Ulangi, Dam. Kata demi kata coba. Kayaknya telinga gue bermasalah." titah Jaehyuk tidak percaya.

"Tadi. Malam. Yedam. Habis. Menerima. Ajakan. Ngewenya. Hwanie."

"..."

Asahi pun meledak.

"ANJINGGG GUE KIRA LO MASIH SUCI, DAM!!!! LO ANJINGGG!!!"

Yedam menjadi berkeringat dingin. "Hyung, yang kalem, dengerin Yedam duluㅡ"

"GUE KIRA LO MASIH POLOS DAM GARA-GARA LO NOLAK COLIIN GUE, EH TERNYATA LO MALAH NGEWEㅡ"

"LO MINTA YEDAM COLIIN LO??!!!!" Jaehyuk ikut meledak.

DUAARRRR

Kali ini, giliran Asahi yang berkeringat dingin.

"Eh, tenang hyung, Yedam nolak permintaan Asahi hyung kokㅡ"

"LO MINTA YEDAM KOCOKIN PUNYA LO TANPA SEPENGETAHUAN GUE??!"

"Jae, astaga maaf, gue bisa jelasinㅡ"

"LO KENAPA GAK NGAJAK GUE JUGA SIH?!"

"..."

♧

Jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, namun ketiga penghuni dorm ini sudah tidak ada energi untuk bergerak. Seluruh energi mereka telah mereka habiskan untuk berbicara.