Tap Tap.
Tap Tap.Beryl berjalan maju lalu berdiri di belakang buku itu, Beryl mengangkat satu kakinya kemudian menginjak buku yang ada di hadapannya. Kaki putih yang dibalut oleh sepatu mewah itu menekan keras buku di bawah sepatunya sambil memutar-mutar hingga membuat sampul dari buku itu sedikit sobek dibuatnya.
"Suamiku, Julius De Alera, kehilangan kesadarannya setelah mencium aroma bunga yang dibeli dari toko mu."
"Apa...?" - batin Esther tak percaya.
"Setelah diperiksa, bunga itu mengandung racun yang dibaluri di kelopak dan tangkainya. Sampai saat ini, Julius belum sadarkan diri!"
DEG!
Esther terkesiap.
"Ha... Kau tidak percaya, bukan? Tapi itulah kebenarannya, dan itu semua karena kau!" seru Beryl penuh amarah.
"Sepertinya kau salah paha--"
"Bukankah kau sengaja melakukan itu, Esther?"
"A-Apa yang kau bicarakan, Beryl? Tidak masuk akal."
"Haha! Berhentilah berbohong, kau membuatku muak, dasar jalang tidak tahu di untung!" seru Beryl dengan sarkas, "Bukankah kertas buket dari toko mu memiliki lambang?!"
Mendengar itu, Esther dibuat tersentak, kata-kata Beryl barusan benar-benar sulit dipercaya meskipun Esther mendengarnya secara langsung. Apa ini sungguh Beryl sahabatnya itu? Bagaimana ia bisa bersikap seperti ini? Apa dia sedang bermain lelucon?
"Beryl...? Bukankah kata-katamu ini sudah keterlaluan? Jika kau hanya bercanda, ini berlebihan--"
"Aku tidak bercanda, sial!" teriak Beryl yang berhasil membuat Esther kembali terkesiap.
Beryl menunduk memungut buku di bawah, Beryl lalu merobeknya hingga tak berbentuk, setelah itu Beryl melempar potongan kecil dari buku itu ke wajah Esther dengan kasarnya, seolah-olah setiap potongan kertas kecil yang di lemparkan adalah sebuah kebencian yang berkumpul menjadi satu kemudian diarahkan pada Esther.
"Apa kau masih ingin mengelak?! Ini jelas buku harian mu! Kau menulisnya di sini, bahwa kau menyukai Julius! Kau menyukai suamiku, suami dari temanmu sendiri! DASAR WANITA MENJIJIKAN!"
Esther tak dapat menjawab, ia hanya bisa menatap kosong ke depan dengan raut wajah yang menunjukkan keterkejutan. Yang dikatakan Beryl memang benar, itu adalah buku hariannya, dan ia sering menulis apapun di dalam sana, bahkan tentang cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
"..."
"Kau diam sekarang? Hah, apa kau akhirnya menyadari seberapa seriusnya ini? Ku rasa kau sudah sangat sakit hingga kau berani menyukai suami dari temanmu sendiri."
"..."
"Dasar memjijikan!"
Esther menggertakkan giginya, rahangnya ikut mengeras, ia lalu berbicara dengan suara getir, "Aku... Tidak menyukainya..."
"Berhenti berbohong! Aku telah membaca semua isi dari tulisan omong kosong ini!" ucap Beryl, "Itukah alasan mu datang di hari pernikahan? Sementara hari-hari sebelumnya kau tidak pernah datang dengan alasan sedang ada urusan di Arexian. Bukankah kau hanya mau melarikan diri agar perasaan menjijkan mu itu tidak ketahuan?!"
"..."
"Jawab aku, sialan! Sebelum aku kehilangan kesabaran--"
"Kutuk aku jika kau mau. Kau benar, aku memang menyukai Julius..."
Beryl terkesiap.
"Tetapi... Apa kau tahu seberapa sering aku memikirkan kalian yang semakin hari semakin dekat?"
![](https://img.wattpad.com/cover/289931641-288-k698411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Spot || END
Fantasy⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 & 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧 [Follow untuk membuka bab terkunci] ʀᴇx(22) ᴛᴇʀᴏʙsᴇsɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴋᴀᴋᴀᴋ sᴇᴘᴜᴘᴜɴʏᴀ, ʙᴇʀʏʟ, ɴᴀᴍᴜɴ ɪᴀ ʜᴀʀᴜs ᴍᴇɴᴇʟᴀɴ ᴋᴇɴʏᴀᴛᴀᴀɴ ʙᴀʜᴡᴀ ʙᴇʀʏʟ ᴛᴇʟᴀʜ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴏʀᴀɴɢ ʟᴀɪɴ. ᴅɪ sᴀɴᴀ, ʀᴇx ʙᴇ...