Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Kuil Suci
Musim gugur, dimana daun-daun mulai berguguran sebagai persiapan untuk menyambut musim dingin yang akan datang. Udara pun mulai terasa dingin dengan curah hujan yang semakin meningkat.
Jika dapat digambarkan, musim gugur mungkin melambangkan hati seseorang yang sedang rapuh, dimana daun-daunnya seperti sebuah harapan yang berguguran, hujan yang turun seperti badai yang mengamuk di dalam dada, dan ranting yang tajam seperti duri hati yang dapat melukai siapapun.
Namun, mungkin bagi sebagian orang musim gugur adalah musim terindah, dimana daun-daun mulai berubah jingga atau merah seperti warna cinta yang semakin pekat. Ya, tidak ada yang bisa mencegah seseorang untuk berimajinasi.
Lonceng kuil yang berbunyi tepat sebelum upacara pernikahan di mulai, dikatakan dapat melenyapkan seratus delapan penderitaan bagi sepasang pengantin.
Di atas altar suci yang ada di depan sana, seorang wanita cantik dengan pakaian putih yang terlihat indah serta veil pengantin yang menutupi wajah cantiknya dengan malu-malu, tengah berhadapan dengan seorang pria tampan yang terlihat begitu gagah dengan senyum percaya dirinya.
Gadis cantik dengan rambut berwarna biru tua yang menyerupai langit malam, bola matanya terlihat berkilau dengan warna ungu yang menawan. Gadis itu adalah Beryl La Moony, putri kedua dari Marquess Moony yang berusia 27 tahun, sedangkan pengantin prianya adalah Julius De Alera, Marquess muda Alera.
"Aku, Beryl La Moony, hari ini bersumpah akan terus mencintai suamiku, Julius De Alera, dalam keadaan senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin, dan sakit ataupun sehat." gadis bernama Beryl itu bersimpuh dengan suara lantang.
Janji suci telah diucapkan oleh sepasang pengantin di depan sana, segera setelah itu sorak sorai dan tepuk tangan dari para tamu yang berperan sebagai saksi akan pernikahan mereka mulai terdengar hingga memenuhi aula.
