#06 Toko Bunga

3.2K 337 146
                                    

Esther mengernyit seperti seseorang yang dilanda oleh kebingungan, pasalnya situasi keuangannya sedang tidak baik, jadi bagaimana mungkin ia bisa membayar 500 Lay sekaligus? Di lihat dari mana pun, ini sangat aneh.

"Maaf, bisakah aku bertanya?"

"Ya? Silahkan, Nona."

"Itu, kemarin... Saat aku datang, apa aku ke sini sendirian? Atau, apa orang lain datang ke sini bersamaku?" tanya Esther.

"Ya?

"Aku... Aku sedikit bingung, karena aku tidak memegang uang sebanyak itu." ucap Esther.

"Ah, begitu? Saya tidak begitu tahu, Nona, karena saya bekerja di siang hari."

"A-Ah..."

"Ini aneh, sepertinya aku memang bersama orang lain. Lalu... Apa dia seorang pria? Apa yang dia lakukan? Jangan bilang..." batin Esther, "Tidak, ku harap itu tidak benar! Ughh--Bodoh, bagaimana bisa aku keluar saat mabuk? Aku benar-benar sudah gila."

"Apa ada yang bisa ku bantu?" seorang staf lain tiba-tiba muncul dari belakang, saat itu Esther segera berbalik.

"Jinny?"

"Hallo, Nona. Apa Anda memiliki keluhan?" tanya pegawai yang dipanggil Jinny itu pada Esther.

"Ah, itu..."

"Nona ini bertanya, apakah dia datang bersama orang lain kemarin atau tidak." ucap pegawai hotel di depan Esther, "Oh, bukankah kau bekerja malam hari, Jinny? Apa kau tahu?"

Jinny mengangguk, "Nona, saya yang melayani dan mendapatkan kamar untuk Anda."

Esther tersentak, "B-Benarkah?!"

Jinny tersenyum ramah, "Itu benar."

"Lalu, apa ada orang lain yang datang bersama ku?" tanya Esther.

"Iya, dia seorang pria."

DEG!

"Oh... Tidak. A-Apa yang telah kau lakukan, Esther...?" - batin Esther terkejut setengah mati.

"Tapi dia langsung pergi."

"A-Apa?"

"Pria itu membawa Anda ke sini, meminta kami untuk memberikan Anda kamar, setelah itu dia langsung pergi."

Esther tertegun.

"Wajahnya tidak terlalu terlihat karena dia mengenakan jubah, tapi dia memiliki rahang yang tegas dan tubuh yang tegap."

"..."

"Ah, dia juga sudah membayar biaya satu kamar untuk tiga malam. Jadi, Anda bisa menikmati pelayanan yang ada di sini selama 3 hari, Nona." ucap Jinny, "Haruskah saya mengantar Anda? Saya akan membawakan makanan untuk Anda."

Esther menggeleng pelan, situasi ini benar-benar membuatnya bingung. Siapa orang yang mau membuang-buang uang sebesar 500 Lay hanya untuk orang asing yang mabuk? Esther tak bisa berlama-lama di sana atau pikirannya akan semakin kacau dan kacau, ia juga tak bisa menikmati sesuatu tanpa haknya di sana.

"Aku akan pergi."

"Ya? Tapi Anda masih memiliki 2 malam yang tersisa."

"Maaf, tapi aku terburu-buru."

"Hmm, begitu ya. Lalu, haruskah saya mengembalikan sisa pembayaran kepada Anda?"

Esther terdiam sesaat seolah berpikir, "Jika pun ku terima, harus ku apakah uang itu? Itu bukan milikku sejak awal, aku juga tidak tahu siapa pria yang mengantar ku ke sini, jadi mustahil aku bisa mengembalikannya." - batin-Nya.

Blind Spot || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang