5

3.9K 430 3
                                    

Awas ada typo.



Di malam hari

Seorang remaja terlihat seperti sedang menuruni sebuah rumah berlantai dua dengan membawa sebuah skateboard di tangannya, satu tangannya berpegangan pada sebuah tali panjang yg terjuntai dari jendela kamarnya.

"Akhirnya" tali itu dibiarkan begitu saja olehnya lalu kemudian remaja itu pergi dengan menggunakan skateboardnya. Suasana malam yg tenang dan semilir angin sejuk membuat pikirannya menjadi tenang dan lebih rileks, tak banyak orang yg tau kalau dia sering keluar di saat malam apalagi teman-temannya.

"Disini lebih tenang daripada disana" skateboardnya terus bergerak menyusuri jalanan yg sudah diterangi oleh lampu-lampu jalan, remaja itu bersenandung kecil sambil memperhatikan sekelilingnya yg mulai sepi tentu saja malam-malam begini siapa yg akan keluar rumah kecuali dirinya dan beberapa orang yg sedang berlalu-lalang.

"Disini lebih tenang daripada disana" skateboardnya terus bergerak menyusuri jalanan yg sudah diterangi oleh lampu-lampu jalan, remaja itu bersenandung kecil sambil memperhatikan sekelilingnya yg mulai sepi tentu saja malam-malam begini siapa yg a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salju turun dengan lebat kemarin jadi dia tidak bisa keluar rumah seperti biasanya, tapi karena salju sudah mulai reda dia bisa keluar dan berjalan-jalan kembali.

"Apa ada toko yg masih buka? Aku lapar" dia berhenti di depan salah satu kedai yg masih buka, menaruh skateboardnya dulu kemudian masuk ke dalam.

"Selamat datang, ada yg bisa dibantu?" Tanya salah satu pegawai disana dengan ramah. "Satu coklat panas dan satu roti bakar tolong" setelah pegawai tadi menerima pesanannya dia pergi untuk duduk di salah satu kursi disana.

Dengan pemandangan menghadap ke arah jalanan dia bisa melihat beberapa orang masih berlalu-lalang di sana dan ada beberapa hewan liar juga yg sedang mencari makan di tong sampah.

"Permisi, ini pesanannya" setelah pesanannya tiba dia langsung menyantapnya dengan sedikit rakus rasa laparnya sekarang sudah sedikit terganjalkan, setelah membayar dia langsung pergi keluar lagi untuk berkeliling.

"Sekarang jam berapa ya?" Dia mengecek jam tangannya yg sudah menunjukkan pukul 23.55 yg berarti sebentar lagi akan tengah malam. "Pulang atau lanjut lagi ya? Lanjut aja deh" sambil mengenakan maskernya dia melanjutkan perjalanannya mencari angin atau jalan-jalan sebentar.

"Ada pencuri! Ada pencuri!" Menghentikan laju skateboardnya dia bisa mendengar dengan jelas ada orang yg berteriak pencuri. Kepalanya menoleh ke arah belakang, disana ada seseorang yg sedang dikejar oleh orang lain, berarti yg sedang dikejar itulah pencurinya.

Saat pencurinya semakin mendekat dia menjegal kakinya lalu mengunci kedua tangannya di belakang badannya.

"Tertangkap kau" dia mengambil benda yg sudah pencuri itu ambil lalu tak lupa menendang pantatnya dengan keras. "Enyahlah kau pencuri bodoh!"

"Paman ini barangnya" dia menyerahkan barang yg tadi sudah diambil oleh pencuri itu ke seorang pria yg sepertinya sudah berusia lanjut. "Terimakasih banyak nak" dia tersenyum sambil mengangguk.

"Paman saya pulang dulu ya hati-hati" dia pergi meninggalkan orang tadi.











Dengan perlahan-lahan dia mulai memanjat dinding rumahnya dnegan tali yg sudah dia biarkan terjuntai ke bawah, perlahan-lahan tapi pasti supaya tidak ada orang yg mendengar pergerakannya. Setelah itu dia merebahkan diri di kasurnya.

Skateboardnya sudah dia taruh di bawah kasur dan juga dia sudah merapikan tali yg dia gunakan tadi, lalu menutup jendelanya membiarkan sinar bulan menerangi kamarnya.












"Ayah pulang" terdengar ada suara berisik dari dalam dapur membuat orang yg baru masuk ke rumah tadi mengecek.

"Oh ayah, kenapa pulang terlambat?" Tanya sang anak. "Tadi barang ayah sempat dicuri oleh seseorang waktu perjalanan pulang" sang anak yg mendengar hal tersebut langsung tersedak cola yg sedang dia minum.

"Lalu ayah baik-baik saja kan? Tidak ada yg luka kan?" Tanya sang anak dengan nada khawatir. "Ayah baik-baik saja tadi ada remaja yg sudah membantu ayah"

"Oh ya, siapa namanya?" Cola yg barusan dia minum dia taruh lagi di kulkas. "Ayah tidak tahu tapi yg ayah tahu adalah remaja itu memakai masker hitam dan berambut blonde" sang anak yg sepertinya tahu ciri-ciri pemuda itu langsung tertarik.

"Lalu apa lagi?"






























"Dia memiliki mata rubah yg menawan"



Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.

Bisa tebak siapa orang yg udah nolongin paman itu sama bisa tebak kenapa dia keluar malem-malem? Komen ya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.

Everything will change// SunkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang