Awas ada typo.
Tok tok tok
"Siapa?" Tanya seseorang dari dalam.
"Ini polisi tolong buka pintunya!" Seorang pria paruh baya segera membukakan pintunya ketika mendengar ada polisi di depan rumahnya.
"Pak polisi, ada apa gerang-" polisi tadi memotong perkataan pria tersebut sambil menunjukkan bat namanya dan juga bat komisi perlindungan anak.
"Tuan Kim, anda ditahan karena telah melakukan penganiayaan anak dan juga pembunuhan!" Beberapa polisi langsung memborgol tangan tuan Kim, tuan Kim sendiri merasa bingung dan juga kesal disaat yg bersamaan.
"Saya tidak melakukan penganiayaan anak dan juga pembunuhan pak! Apakah ada buktinya kalau saya melakukan penganiayaan anak dan juga pembunuhan?!" Tanya tuan Kim dengan nada kesal.
Beberapa polisi disana memberikan jalan kepada seseorang yg ternyata adalah Sunoo, disaat itu amarah tuan Kim langsung memuncak ketika melihat Sunoo.
"Kau?! Dasar anak tidak berguna! Kau yg melaporkan ku kepada para polisi ini kan?!" Sunoo tidak berani mengangkat kepalanya ketika mendengar ayahnya berbicara dengan nada yg sedikit berteriak kepadanya.
"Bukan dia" Hanbin muncul di samping Sunoo sambil memegangi pundaknya.
"Tapi aku" amarah tuan Kim benar-benar tidak bisa di kendalikan lagi bahkan beberapa polisi disana sampai kewalahan menangani tuan Kim ini.
"LEPASKAN AKU! DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! MATI SAJA KAU!!" Para polisi langsung membawa tuan Kim masuk ke dalam mobil supaya tidak membuat kekacauan yg lebih besar.
Sunoo langsung menumpahkan air matanya di dalam pelukan Hanbin, rasa takut, bahagia dan sedih bercampur menjadi satu.
"Shhtttt.... tenang Sunoo sekarang kau tidak akan menderita lagi"
"Hiks paman... mama, hiks aku rindu mama" untuk sekarang Hanbin tidak bisa berbuat banyak dia hanya bisa memberikan sedikit kasih sayangnya kepada Sunoo.
"Nanti kita akan mengunjungi mamamu ya, jangan menangis lagi" Hanbin mengelap sisa air mata Sunoo yg berada di pipinya lalu memeluk tubuh Sunoo, memberikan kehangatan yg mungkin tidak pernah Sunoo rasakan selama ini.
"Mama..." Mereka bertiga sekarang sedang berada di pemakaman umum tempat dimana jasad mama Sunoo dikuburkan.
"Mama ini Ddeonu...." Sunoo berjongkok di samping nisan mamanya, mengelus nisan yg sudah sedikit tertutupi oleh lumut tersebut.
"Mama disamping Ddeonu ada Niki dan paman Hanbin, mereka berdua sudah banyak membantu Ddeonu" Hanbin ikut berjongkok di samping Sunoo, dia mengelus punggung Sunoo dengan lembut.
"Mama... hiks.. Sunoo rindu mama" air mata Sunoo langsung tumpah, dia begitu merindukan sosok mamanya yg selalu menjaganya ketika dia masih kecil, menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya Sunoo merindukan mamanya.
"Sunoo tenanglah, mamamu tidak suka kalau melihatmu menangis jangan menangis lagi ya, ada paman dan Niki disini" Hanbin membantu Sunoo untuk berdiri.
"Nyonya Kim sekarang anak anda sudah bahagia, semoga kau selalu bisa melihatnya bahagia" mereka bertiga segera pulang ketika melihat hujan akan segera turun.
Sekarang Sunoo sedang beristirahat di kediaman Niki, Hanbin masih memikirkan siapa yg akan mengurus Sunoo setelah ini.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri paman tenang saja" bukannya tenang jawaban Sunoo malah membuat Hanbin semakin kebingungan, iya Sunoo bisa menjaga dirinya sendiri tapi kalau ada sesuatu yg terjadi padanya bagaimana? Itu yg selalu Hanbin pikirkan sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.