Awas ada typo.
Sama seperti sebelumnya, Sunoo pergi keluar lagi melalui jendela kamarnya tapi kali ini dia mengenakan topi yg berwarna hitam.
"Semuanya aman kan?" Setelah menoleh ke sekelilingnya dan dirasa aman, Sunoo langsung menaiki skateboardnya dan pergi untuk berjalan-jalan. Tapi yg tidak dia sadari ada seseorang yg tengah mengawasinya dari seberang rumahnya.
'Jadi ini kegiatannya saat malam hari' orang tersebut membiarkan jendelanya terbuka hingga sinar bulan menerangi kamarnya, tak lupa senyumannya masih mengembang sedari tadi, malam ini dia mendapatkan ide untuk melukis sesuatu.
Sunoo terus menyusuri jalanan dengan skateboardnya, tak peduli angin malam yg dinginnya menusuk kulit dia hanya ingin tenang saja. Kalau Sunoo mau dia pasti sudah akan bunuh diri sekarang, tapi tentu saja impiannya tidak akan tercapai yaitu mempunyai keluarga kecil yg bahagia.
"Sketsanya jadi juga" seorang pemuda dengan tinggi 183 cm itu tengah memandangi sketsa yg barusan dia buat, kini hanya perlu mewarnai saja setelah itu semuanya selesai.
"Dia belum pulang ya" dia melihat ke arah jam yg berada di kamarnya, pukul 00.00 sudah tengah malam dan orang tadi belum kembali juga. Dia menghela nafas panjang sebelum sorot matanya menangkap sesosok yg dia tanyakan tadi.
Sosok mungil tadi memanjat ke dinding rumahnya sambil membawa skateboardnya, dengan cepat dia merapikan tali yg digunakan untuk kabur itu lalu menutup jendelanya, melupakan fakta bahwa ada seseorang yg selalu mengawasinya di setiap malam dia pergi dari rumahnya.
"Kim Sunoo, everything about your life is a mystery, but I will find out the mystery you'll always hide" pemuda tadi menutup jendelanya yg mengarah ke arah kamar Sunoo.
"There are a bunch of mysteries about you" dia merebahkan diri di kasurnya lalu menatap ke arah langit-langit kamarnya. Kim Sunoo, nama itu selalu menghantui pikirannya sejak ayahnya bercerita tentang pemuda dengan mata rubah yg menawan. Nama itu yg dulunya sangat dia benci kini berubah menjadi nama yg selalu dia pikirkan.
Nama yg membuatnya mulai mencari tahu apa saja informasi yg bisa dia gali dari kehidupan pemuda bermata rubah tersebut, mata rubah yg menawan seperti kata ayahnya, pipi yg berisi, kulit seputih susu, bibir plum yg sangat menggemaskan membuat siapa saja ingin menciumi bibir tersebut.
"彼は私を夢中にさせる"
(Kare wa watashi o muchūnisaseru/ dia membuatku menjadi gila) dia mengubah posisinya menjadi miring ke arah kanan supaya bisa lebih cepat tertidur, memikirkan Sunoo membuat kewarasannya hampir menghilang."Aku berangkat dulu" Sunoo melangkahkan kakinya menjauhi pekarangan rumahnya, masih pukul 05.55 tapi Sunoo sudah berangkat menuju ke sekolah.
Kalau ditanya kenapa berangkatnya pagi sekali Sunoo pasti menjawab. "Hanya ingin saja" itu saja jawaban yg selalu dia berikan ketika teman-temannya bertanya kepadanya.
Bahkan Sunghoon sendiri tidak dia berikan jawaban yg jelas smaa seperti teman-temannya yg lain, tapi biarpun begitu mereka tidak akan bertanya lebih jauh lagi karena ini menyangkut privasi milik Sunoo.
Pukul 06.15 Sunoo sudah tiba di kelasnya, selalu di jam yg sama dan tempat duduk yg sama. Baris ke 4 dari depan meja nomor 1 dari kiri, Sunoo selalu duduk disini karena katanya dia bisa melihat pemandangan dari arah jendela.
Keadaan kelas masih sepi jadi Sunoo memanfaatkan keadaan ini untuk tidur sebentar, lumayan masih ada 45 menit lagi sebelum pelajaran pertama dimulai.
Semua teman-temannya selalu membiarkan Sunoo tidur sampai pukul 07.00 nanti, setelah itu mereka akan membangunkannya sebelum guru masuk ke kelas mereka, karena mereka selalu melihat Sunoo yg tertidur pulas mereka pikir Sunoo kekurangan tidur. Yg mereka pikirkan memang benar tapi mereka tidak tahu kalau Sunoo kekurangan tidur dan juga kasih sayang dari orang tuanya.
Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.
Awalnya aku nggak pengen bikin alurnya jadi kayaknya gini, tapi karena idenya muncul seperti ini mau gimana lagi:).
Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.