Awas ada typo.
Alurnya aku cepetin lagi ya.
"Papa, kapan ayah akan pulang?" Tanya seorang anak berusia 6 tahun, sang papa cuma bisa membelai rambut anaknya dengan lembut.
"Ayah sebentar lagi pulang kok, tunggu sebentar lagi ya" anaknya cuma mengangguk saja kemudian melanjutkan acara bermainnya, sedangkan sang papa hanya bisa menghela nafasnya. Lagi dan lagi dia harus membohongi putranya sendiri, ayahnya mungkin tidak akan pulang dalam waktu dekat karena masih harus dinas ke luar kota.
Sudah 2 bulan ini sang anak selalu bertanya kepadanya kapan ayahnya akan pulang, dan jawaban yg selalu dia berikan adalah "ayah sebentar lagi pulang, tunggu sebentar lagi ya" selalu jawaban seperti itu tapi untungnya putranya tidak pernah bertanya lebih jauh lagi.
"Papa besok adalah hari ulang tahunku, apa ayah tetap tidak akan pulang?" Diam, hanya itu yg bisa dia lakukan, memang benar besok adalah hari ulang tahun ke-7 putranya.
"Apa ayah sudah tidak sayang lagi denganku?" Pertanyaan ini benar-benar sangat menyayat hatinya, dia bisa membayangkan bagaimana sedih dan kecewa putranya ketika mengetahui kalau ayahnya tidak akan hadir di ulang tahunnya.
"Dengarkan papa" dia menangkup pipi putranya lalu tersenyum.
"Ayah masih menyayangimu, bukankah ayah selalu mengirimkan kabar kepada kita? Jadi jangan bilang kalau ayah tidak menyayangimu lagi, ok"
"Tapi ini sudah ke tiga kalinya ayah tidak ikut merayakan hari ulang tahunku" papanya cuma bisa menghela nafasnya, dia tahu betapa sedih ketika melihat putranya selalu menunggu kepulangan ayahnya itu.
"Mungkin kali ini ayah akan pulang, jadi sabar saja ya" putranya mengangguk dan langsung memeluk dirinya, tak dapat dipungkiri juga kalau dia benar-benar merindukan suaminya itu. Setiap hari putranya akan bertanya kapan ayahnya pulang dan dia cuma bisa menjawab saja tanpa bisa memberikan kepastian yg jelas.
'Ku harap kali ini kau akan pulang Niki'
Pagi-pagi sekali Sunoo sudah sibuk membuat kue ulang tahun untuk putranya tersebut, sebelum putranya bangun dia harus segera menyelesaikan kue buatannya tersebut.
Tok tok tok
"Siapa yg bertamu di jam 04.30 seperti ini?" Sunoo mencuci tangannya sebentar sebelum membukakan pintu.
Tok tok tok
"Iya sebentar" Sunoo melangkahkan kakinya lebih cepat menuju ke ruang tamu untuk membukakan pintunya.
Cklek
"Siap- Niki?" Sunoo mematung, apakah dia sedang bermimpi? Niki berada di hadapannya dengan membawa sebuah koper di tangan kanannya dan di tangan kirinya di membawa sebuah bingkisan, mungkin itu adalah hadiah untuk putranya.
"Surprise" Sunoo tersadar dari lamunannya lalu segera menyuruh Niki untuk masuk, udara diluar cukup dingin dia tidak ingin Niki terkena demam nanti.
"Hah~, jalanan benar-benar macet tadi" Sunoo masih diam ketika melihat Niki meletakkan bingkisan tadi di atas meja tamu kemudian melepaskan jasnya.
"Kenapa kau dia-"
Greb
"Ehh, ada apa denganmu?" Sunoo masih diam saja, tapi Niki bisa mendengar suara isak tangis yg terdengar dari bilah bibir Sunoo.
"Kau... menangis?! Kenapa kau menangis?" Niki segera menghapus air mata Sunoo yg masih terus bercucuran di sekitar pipinya.
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu? Katakan saja padaku" Sunoo menggeleng di dalam pelukan Niki, dia masih ingin terus merasakan hangatnya pelukan Niki yg sudah lama tidak dia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.