Awas ada typo.
Sunoo sudah bangun dan sudah mandi juga, dia sebelumnya bingung kenapa bisa ada banyak makanan di dalam kulkasnya. Tapi setelah membaca catatan yg sempat Niki tinggalkan tadi dia jadi paham.
Sunoo, tadi aku masuk ke rumahmu. Maaf kalau aku lancang, papa mengirimkan makanan untukmu tinggal dipanaskan saja kalau kau lapar. Oh iya, aku yg memindahkanmu ke dalam kamar, rasanya tidak nyaman jika melihatmu tidur di sofa.
Sunoo mengambil beberapa sendok makanan yg sudah di antarkan oleh Niki tadi, ada cream soup dan juga beberapa makanan yg lain.
"Paman Hanbin memang yang terbaik" Sunoo langsung melahap makanannya dengan cepat, sudah sangat lama dia tidak makan dumpling (siomay) dan juga cream soup, dan juga rasanya mirip persis seperti buatan mendiang mamanya dulu.
"Ini benar-benar lezat, aku akan mengirimkan sesuatu kepada paman Hanbin" segera setelah menyelesaikan makan siangnya yg terlambat itu Sunoo segera memasakkan sesuatu untuk diberikan kepada paman Hanbin. Dia merasa tidak enak jika paman Hanbin selalu mengirimkan sesuatu tapi dia tidak mengirimkan sesuatu juga.
Setelah berkutat cukup lama dengan berbagai peralatan dapur, Sunoo akhirnya memasukkan makanan yg dia buat tadi di rantang yg sudah dikirimkan oleh Niki. Rantang tersebut dia cuci terlebih dahulu kemudian dia pergi untuk mengantarnya ke rumah Niki.
"Permisi, paman Hanbin"
Cklek
"Ada apa Sunoo?" Tanya Niki, tumben sekali Sunoo datang ke rumahnya seperti ini.
"Ahh, aku ingin mengirimkan ini, sebagai ucapan terimakasihku" Sunoo menyerahkan rantang tadi kepada Niki.
"Aku pulang dulu kalau begitu" segera setelah Sunoo pulang Niki langsung masuk ke dalam.
"Tadi itu siapa Niki?" Tanya Hanbin dari dapur, Hanbin memang menyuruh Niki untuk membukakan pintu karena tangannya masih kotor.
"Sunoo, dia mengirimkan ini" Niki langsung membuka rantang pemberian Sunoo tadi, isinya membuat perutnya yg sebelumnya sudah hampir kenyang malah menjadi keroncongan lagi.
(Bayangin di rantang.)
"カレー!"
(Karē!/curry!) Tangan Niki dengan cepat akan menyambar curry yg berada di rantang tersebut sebelum Hanbin memukul kepalanya.Plak!
"Aduh! Kenapa papa memukul kepalaku?" Niki mengaduh kesakitan ketika Hanbin dengan gampangnya memukul kepalanya, apa papanya tidak tahu kalau kepala sudah cukup sakit untuk memikirkan tugas-tugasnya yg belum selesai itu?
"Setidaknya cuci dulu tanganmu, dan tunggu ayahmu untuk turun" Niki mengerucutkan bibirnya, kenapa harus menunggu ayahnya? Perutnya sudah semakin berisik minta untuk di isi oleh curry buatan Sunoo yg sangat menggoda tersebut.
"Kei! Ayo turun, kita makan dulu" Kei segera turun setelah mendengar panggilan Hanbin, di bawah dia bisa melihat Hanbin yg sedang menyiapkan nasi dan juga Niki yg sudah duduk tenang di kursi.
"Siapa yg memasak curry ini?" Kei sedikit bingung, jarang-jarang Hanbin memasak curry untuk mereka biasanya Hanbin hanya membuat curry saat ulang tahun Niki dan juga dirinya. Sedangkan sekarang tidak ada yg berulang tahun disini.
"Sunoo mengirimkannya kepada kita" Kei duduk di sebelah Niki, bisa dia lihat kalau anak semata wayangnya itu benar-benar ingin menyantap curry yg ada di hadapannya itu, hanya saja jika di keluarga Kei mereka memiliki peraturan kalau tidak boleh makan sebelum semua anggota keluarga berada di meja makan. Kecuali disaat Kei sedang keluar kota dan Hanbin sedang pergi itu adalah pengecualian.
Setelah Hanbin duduk di kursinya Niki langsung mengambil suapan pertamanya, dan sedetik kemudian dia langsung diam, tapi mulutnya masih mengunyah makanannya.
"Ada apa Niki?" Niki tersenyum disaat dia sedang mengunyah makanannya.
"Katakan ada apa, kau terlihat menyeramkan jika seperti itu" Kei langsung bungkam ketika Niki menatapnya dengan tajam, sepertinya Niki mewarisi tatapan tajam dari Hanbin.
"Ayah dan papa coba makan dulu" Kei dan Hanbin segera menyuapkan sesendok curry tadi ke dalam mulut mereka, dan sama seperti Niki keduanya langsung terdiam sejenak dan saling menatap satu sama lain.
Hanbin kemudian tersenyum dan kembali melanjutkan makannya.
"Sepertinya aku perlu bertanya kepada Sunoo bagaimana cara membuat curry seenak ini" Niki dan Kei mengangguk, baru kali ini dalam hidup Niki dia memakan curry yg lebih enak dari buatan papanya.
"スヌーが私の義理の息子であることを願っています、彼は本当に料理の才能があります"
(Sunū ga watashi no giri no musukodearu koto o negatte imasu, kare wa hontōni ryōri no sainō ga arimasu/ku harap Sunoo adalah menantuku, dia benar-benar berbakat dalam urusan memasak) Niki yg mendengar perkataan Hanbin langsung tersenyum, apa itu adalah sebuah lampu hijau baginya.'Tenang saja papa, Sunoo pasti akan menjadi menantumu dan itu sudah mutlak' ketiganya melanjutkan acara makan mereka, sepertinya Sunoo berhasil membuat keluarga Niki memberikan lampu hijau kepadanya jika dia menjadi menantu mereka.
Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.
Kalian mau ada konflik atau nggak? Nggak usah aja ya, aku capek di setiap book mesti ada konflik, kali ini akan aku tiadakan dulu konfliknya (nggak tau nanti).
Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.