Awas ada typo.
"Hei Niki, kudengar kelas kita akan digabung dengan kelas sebelah" kata Jay dari bangkunya yg berada tepat di belakang Niki.
Fyi kelas sebelah adalah kelas Sunoo dan Sunghoon, jadi kalau digabung Sunoo dan Niki akan belajar bersama.
"Kok tiba-tiba digabung?" Jay mengendikkan bahunya, tidak tahu kenapa kelas mereka tiba-tiba digabung dengan kelas sebelah guru mereka bahkan tidak bilang apa-apa.
"Mungkin salah dengar aja lu, nggak mungkin kelas kita digabung sama kelas sebelah kan jadwal pelajaran kita beda"
Tak lama kemudian guru yg mengajar di kelas mereka masuk ke dalam kelas. "Baik anak-anak, hari ini kelas kita dan kelas sebelah akan digabung jadi mohon bantuannya"
Beberapa murid mulai ribut sendiri berbeda dengan Jake, Jay dan Niki yg masih terbengong mendengar perkataan sang guru.
"Lho pak, bukannya kelas sebelah jadwal pelajarannya beda ya?" Tanya salah satu murid.
"Jam pelajarannya ada yg ditukar karena guru yg seharusnya mengajar sekarang tiba-tiba ada urusan mendadak" semua murid mengangguk mendengarkan penjelasan dari gurunya.
"Baiklah, kita akan pindah ke kelas sebelah karena kalau disini takutnya tidak muat" semua murid membawa alat tulis dan buku pelajaran mereka menuju ke kelas sebelah yaitu kelas 12X.
'Kenapa harus sebangku sih?!' sebenarnya Niki bisa saja pindah bangku tapi teman-temannya sudah menduduki semua bangkunya, jadi disinilah dia terjebak menjadi teman sebangku Sunoo.
'Untung hanya untuk beberapa jam saja' Niki bisa bernafas lega saat mengingat kalau dia akan kembali ke kelasnya lagi setelah pelajaran biologi selesai. Jadi hanya tinggal 1 jam lagi dia akan kembali ke kelasnya.
"Baiklah anak-anak tugas hari ini adalah tugas kelompok, silahkan kerjakan dengan teman sebangku kalian. Maksimal dikumpulkan besok Sabtu, bapak permisi dulu"
'Sial! Kenapa harus teman sebangku?!' Niki menengok ke arah Jake dan Jay, beruntungnya Jake bisa sebangku dengan Sunghoon yg adalah pacarnya sendiri dan Jay bersama Jungwon yg adalah teman dekatnya. Sedangkan dirinya? Dekat saja tidak, bagaimana dia bisa dekat dengan Sunoo kalau kerjaan mereka berdua saja bertengkar.
"Ehm... Sun-"
"Kita ngerjain di rumah kamu aja ya?" Niki tertegun, belum pernah dia mendengar nada bicara Sunoo yg selembut ini biasanya nada bicaranya sangat tinggi.
"B... baiklah, kalau nanti habis pulang sekolah gimana?"
Sunoo mengangguk sebagai jawaban, kemudian membereskan alat tulisnya. Sama seperti Sunoo, Niki juga membereskan peralatan tulisnya lalu kembali menuju ke kelasnya.
Baru kali ini perjalanan pulang Niki menjadi sangat canggung, tentu saja karena disebelahnya ada Sunoo, dia dan Sunoo kan tidak dekat. Bahkan Sunoo belum mengeluarkan sepatah katapun sejak keluar dari sekolah.
"Ehm Sunoo, kita sudah sampai" keduanya melepaskan sepatu mereka masing-masing lalu masuk ke dalam rumah Niki.
"パパ私は家にいます"
(Papa watashi wa ie ni imasu/ papa aku pulang) Hanbin yg mendengar suara Niki langsung menghampirinya."ニキ、誰を連れてきたの?"
(Niki, dare o tsurete kita no?/ Niki kau membawa siapa?) Tanya Hanbin saat melihat Niki membawa seseorang bersamanya."Teman sekolah, kami akan mengerjakan tugas kelompok" Sunoo membungkuk hormat di depan Hanbin.
"私の名前を紹介するのはキム・スヌーです"
(Watashi no namae o shōkai suru no wa Kimu sunūdesu/ perkenalkan nama saya Kim Sunoo) Sunoo memperkenalkan dirinya menggunakan bahasa Jepang saat mendengar Hanbin dan Niki berbicara menggunakan bahasa Jepang."Tidak perlu menggunakan bahasa Jepang juga, oh iya, kau menggemaskan sekali!" Hanbin berlari ke arah Sunoo lalu memeluknya dengan erat.
"Kalau saja Niki semenggemaskan dirimu pasti aku akan senang!" Niki yg mendengarkan perkataan Hanbin merasa sedikit tersindir, iya memang dia tidak imut tapi tolong jangan bilang hal tersebut di hadapan orang lain apalagi Sunoo!
"Papa sudahlah dia kesusahan untuk bernafas" Hanbin melepaskan pelukannya pada Sunoo lalu mengusak rambut lebatnya.
"Niki ajak dia ke kamarmu, papa akan ambilkan camilan sebentar" Niki mengajak Sunoo naik ke kamarnya di lantai 2, sesampainya di kamar Niki Sunoo terkesima melihat isi kamar Niki.
"Wahh..." Sunoo masih mengagumi kamar Niki yg sangat luas dan juga bagus itu, netranya kini tertuju pada sebuah lukisan yg belum selesai di sudut kamar Niki. Lukisan itu bisa dibilang cukup besar sekitar 40×60cm, ada sketsa wajah seseorang di kanvas tersebut tapi tidak terlihat jales karena sketsanya cukup tipis.
"Kau pandai melukis rupanya" Sunoo memperhatikan lukisan tersebut dari dekat mencoba mencari tahu siapa yg sedang Niki lukis.
"Ekhem, lebih baik kita kerjakan tugasnya dulu" Sunoo akhirnya harus mengerjakan tugasnya dulu sebelum melihat wajah siapa yg sedang Niki lukis, hey Sunoo juga bisa kepo ya. Tapi semoga saja orang tuanya tidak menghukumnya jika dia pulang terlambat.
Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.
Menurut kalian ceritaku gimana sih? Bagus apa nggak takutnya kalian nggak suka.
Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.