Awas ada typo.
"Ayolah Niki, sekali saja" setelah menyelesaikan tugas mereka Sunoo masih tetap kepo tentang lukisan Niki sehingga membuat Niki harus menyembunyikan lukisannya.
"Tidak tidak! Yg ada lukisanku bisa rusak!" Sunoo mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban dari Niki, ayolah dia hanya penasaran siapa yg sedang Niki lukis dia tidak akan merusakkan lukisan Niki.
"Ayolah, lagipula aku tidak ada niatan untuk merusak lukisanmu" Niki masih menggelengkan kepalanya enggan mengizinkan Sunoo untuk menyentuh lukisannya.
"Kalau kau tidak mau memberikannya biar aku yg cari sendiri" Sunoo mengelilingi kamar Niki mencari lukisan yg tadi Niki sembunyikan itu. Sudah dicari kemana-mana tapi Sunoo belum bisa menemukan lukisan milik Niki.
"Kau tidak akan pernah bisa menemukan lukisanku" ucap Niki dengan nada mengejek, Sunoo masih terus mencari tidak mempedulikan perkataan Niki barusan.
"Kalau pun ketemu kau tidak akan bisa menggapainya" Sunoo masih terus mencari tapi tetap telinganya terbuka lebar untuk mencari petunjuk yg akan Niki katakan.
"Diam saja kau, memang kenapa aku tidak bisa menggapainya?" Pertanyaan yg Sunoo lontarkan adalah pertanyaan jebakan supaya Niki memberitahukan dimana lukisannya berada.
"Tentu saja ada di atas lemari"
1 detik
3 detik
5 detik
Niki tersadar dengan apa yang barusan dia katakan tapi terlambat, Sunoo sudah berdiri di atas kursi untuk mencari lukisan Niki di atas lemari.
"Yak Kim Sunoo! Turun kau!" Niki mengguncang-guncangkan kaki Sunoo supaya Sunoo takut lalu dia akan turun, tapi bukannya turun Sunoo masih berdiri tegap di atas kursi tersebut.
"Niki! Nanti aku akan jatuh!" Niki tidak mendengarkan perkataan Sunoo, dia tetap mengguncangkan kaki Sunoo. Sampai akhirnya kursi yg Sunoo naiki sedikit tergeser hingga membuat Sunoo jatuh dari atas kursi.
Brugh!
"Aww!" Niki meringis kesakitan ketika ada sesuatu yg menghantam tubuhnya dengan keras, tanpa sengaja netranya bertemu dengan netra milik Sunoo. Mata rubah itu sama seperti yg pernah ayahnya katakan, menawan adalah kata yg cocok untuk mendeskripsikan seorang Kim Sunoo. Kulitnya putih seputih susu, mata rubahnya yg menawan, bibir plumnya yg menggoda untuk dicicipi, pipinya yg berisi membuat Niki tidak berkedip saat menyaksikan keindahan yg sudah Tuhan ciptakan.
Cklek
"Anak-anak ini ad- lanjutkan saja dulu" Hanbin yg niatnya ingin mengantarkan camilan untuk Niki dan Sunoo harus mengurungkan niatnya sebentar saat melihat posisi Sunoo dan Niki yg err..... sedikit ambigu.
Sunoo tersadar saat mengetahui kalau posisinya dengan Niki sangat ambigu. Dia berniat untuk bangkit sebelum Niki kembali meringis kesakitan.
"Aww! Rambutku" ternyata beberapa helai rambut Niki tersangkut pada gelang milik Sunoo, mau tidak mau dia harus melepaskan helaian rambut Niki terlebih dahulu.
Dengan hati-hati Sunoo melepaskan setiap helaian rambut Niki yg tersangkut pada gelangnya, Niki yg melihat Sunoo dengan jarak sedekat ini hanya bisa terdiam. Masih dengan pandangan tertuju kepada Sunoo, dia memandangi setiap bagian wajah Sunoo mulai dari matanya, hidungnya sampai ke bibirnya.
"Nah.. selesai" Sunoo merapikan rambut Niki yg sedikit berantakan lalu beranjak dari duduknya, meninggalkan Niki yg masih terdiam disana.
"Niki aku pulang dulu, terimakasih untuk hari ini"
"Aku pulang" hening lagi, Sunoo mengecek ke arah arlojinya pukul 12.00 dia pulang tepat waktu jadi seharusnya dia tidak mendapatkan hukuman.
Sunoo menyalakan saklar lampu berharap ayah dan ibunya tidak menghukumnya karena sekarang dia sudah pulang tepat waktu, tapi nyatanya mereka sudah menunggu kedatangan Sunoo.
Disamping mereka ada sebuah jam yg sedang menunjukkan pukul 12.00 lebih 1 detik. Sial! Bahkan hanya lebih satu detik saja dia akan dapat hukuman? Menyedihkan sekali.
Seperti biasa Sunoo melepaskan tasnya lalu membiarkan ayahnya mencambuki dirinya.
Sunoo sudah muak dengan sifat ayahnya yg berubah semenjak mamanya meninggal, dan setelah ayahnya menikah lagi dengan orang yg sekarang dia panggil 'ibu' itu sifatnya bahkan tidak berubah tapi lebih kejam lagi.
Sunoo akan dicambuki jika dia melakukan kesalahan-kesalahan kecil yg bahkan setiap orang kadang lakukan.
Itulah sebabnya dia selalu kabur dimalam hari supaya bisa menangkan diri dan juga sebagai penghiburnya. Itulah kenapa dia sering bertengkar dengan Niki, supaya dia bisa mendapatkan kebahagiaan ataupun hal lainnya yg tidak pernah dia dapatkan dirumahnya.
Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.
Ceritanya kali ini nggak bakal panjang-panjang banget jadi, mungkin bakal end di chapter 20an.
Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything will change// Sunki
Fanfictiondua orang yg selalu bertengkar layaknya Tom & Jerry dan tak pernah akur ini berakhir dalam sebuah cerita romantis. homophobic? jalan lurus nah disitu ada pintu keluar.