Cup 08

147 29 2
                                    

Dia jatuh pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia jatuh pingsan. Mana tubuhnya berat sekali. Duhh...

Shen Wei menarik tubuh lemas itu dengan paksa, mengerahkan seluruh tenaga untuk memapah dan membimbingnya hingga ke tempat tidur.

Kukira kau cukup beruntung dengan para gadis yang menjadi pengagummu. Tapi gara-gara gadis hantu, kau malah repot ...

Shen Wei menggerutu dalam hati, kewalahan dengan upayanya membaringkan Zhao Yunlan. Dia tidak membiarkan pikiran tentang Rosy menyeret imajinasinya lebih jauh. Saat ini ia memiliki tugas lain yaitu merawat tamu tak diundang ini.

Apa yang harus dilakukan pertama kali? Shen Wei menggaruk kepalanya, merasa bingung. Telapak tangannya memeriksa tubuh Yunlan sekali lagi, suhunya semakin meningkat. Dia memutuskan untuk mengompresnya dengan air es. Itu adalah tindakan dasar dari perawatan demam, mengabaikan fakta bahwa demamnya mungkin disebabkan hal lain. Shen Wei tidak tahu apa solusi mengatasi efek sentuhan hantu. Setidaknya ia melakukan sesuatu daripada ia membiarkan pemuda itu terkapar.

Dia menyelimuti tubuh Yunlan sebelum  meninggalkan kamar tamu, berlalu ke dapur untuk menyiapkan sebaskom kecil air es dan sapu tangan. Tepat saat ia kembali ke dalam kamar, satu pemandangan buruk dan canggung menyambutnya. Dia melihat Rosy berbaring di sisi Zhao Yunlan, melingkarkan lengan di atas dada si pemuda pingsan, memeluknya.

Nafas Shen Wei tercekik.

"Rosy!"

Dia bergegas mendekati tempat tidur. Gadis itu menoleh, terkejut karena Shen Wei tiba-tiba menegurnya. Ekspresinya kembali datar dan kosong saat ia menjauh dari Zhao Yunlan.

"Aku tak mengerti apa yang kau inginkan." Shen Wei merendahkan suara sambil meletakkan baskom berisi air es di atas meja.

"Kau terus mengatakan ingin bertemu seseorang, kau membuatku bingung dengan ingatanmu yang rancu. Sebenarnya, apakah orang yang kau cari benar-benar pemuda ini?" Shen Wei mengisyaratkan dengan matanya pada sosok Zhao Yunlan yang masih terbaring dalam pingsannya yang damai.

Rosy tidak bereaksi. Bahkan hanya sekedar gelengan atau anggukan kepala. Perlahan-lahan Shen Wei mulai merasa kesal dengan arwah yang merepotkan ini. Dia membetulkan letak kacamata kemudian mulai memeras sapu tangan handuk, meletakkannya di dahi Yunlan.

"Terkadang, beberapa manusia cukup lemah dan bisa jatuh sakit jika bersinggungan dengan roh gentayangan seperti dirimu," Shen Wei bergumam, dengan lirikan matanya ia bisa menangkap pergerakan Rosy, mendapati gadis itu berdiri termangu di dekat kaki tempat tidur, ia melanjutkan bicara.

"Aku tidak akan menyalahkanmu, mungkin kau tidak tahu. Bagaimanapun kau baru saja mati, meninggalkan kehidupanmu sebagai manusia." Shen Wei berdecak prihatin, mendadak ia teringat akan sesuatu.

Twilight Coffee (Guardian Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang