COFFEE SERIES BOOK 3
Apa yang akan kau lakukan jika kau tengah duduk menikmati secangkir kopi dan tiba-tiba melihat hantu? Dan bagaimana jika sesosok hantu yang hilang ingatan meminta bantuanmu?
Ini adalah kisah seorang pemuda bernama Shen Wei, pem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Manager patisserie itu seorang perempuan muda bernama Ms. Wang Zheng. Dia cantik, lembut, anggun dengan rambut panjang yang diikat rapi. Untuk selevel manager dia termasuk sangat baik pada anak buahnya, seringkali tersenyum dan menyapa, serta tidak mudah membentak atau memberikan sanksi.
Sore itu, Shen Wei duduk sendiri di lantai dua patisserie yang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin makan dan minum kopi di tempat. Ms. Wang Zheng terlihat hilir mudik mengecek beberapa equipment diikuti seorang pegawai.
Shen Wei melekatkan pandangan pada wanita cantik itu, berpikir apakah dia bisa memperoleh informasi tentang Rosy dari sang manager tanpa terlihat mencurigakan. Jika dia terlalu frontal dan sangat ingin tahu, jangan-jangan malah dirinya yang dicurigai tersangkut paut dengan hilangnya Rosy.
Shen Wei menghirup kopinya perlahan-lahan, matanya menjelajah ke seluruh ruangan mengawasi setiap pengunjung yang tak dikenalnya.
"Mr. Shen?"
Shen Wei terlonjak. Dia mengangkat wajah yang terpaku pada cangkir kopi di depannya. Dia terlalu tenggelam dalam pemikiran tentang arwah sehingga tidak menyadari Ms. Wang sudah berdiri di dekatnya.
"Senang sekali bisa melihat manager Twilight Coffee melewatkan sesi teh sore di toko kami." Ms. Wang melontarkan basa basi yang lembut mendayu.
"Ah, kopi," Shen Wei meralat. Mengangkat sedikit cangkirnya.
"Yah, itu hanya istilah." Ms. Wang tertawa singkat, dia menarik kursi dan duduk di hadapan Shen Wei.
"Seperti acara teh sore orang Inggris yang sudah menjadi rutinitas," sambung Ms. Wang.
"Anda senggang?" tanya Shen Wei. Sikapnya otomatis terlalu santun pada seorang perempuan sehingga malah terlihat canggung.
"Ya. Sekarang sudah lewat jam kerjaku. Seorang asisten akan menggantikan semua tugasku. Anda sendirian? Haruskah aku merekomendasikanmu menu terbaik untuk teh sore?"
Shen Wei terdiam cukup lama, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Tidak yakin apa yang harus dilakukan.
"Aku sudah memesan." Shen Wei tertawa singkat.
"Ms. Wang, aku ingin mencari informasi tentang seseorang. Kupikir kau bisa membantu karena kudengar orang itu pernah bekerja sebagai karyawanmu."
Shen Wei akhirnya berbicara memutuskan untuk langsung menuju inti, tak peduli bagaimana hasilnya nanti.
"Siapa?" Ms. Wang tersenyum.
"Seorang gadis bernama Rosy."
Reaksi Ms. Wang sangat lambat saat dia menganggukkan kepalanya.
"Ya. Dia salah seorang pegawai di bagian kasir. Kebetulan sekali. Kami juga tengah mencari informasi tentang Rosy. Dia sudah satu pekan tidak datang untuk bekerja. Saat aku menghubungi ponselnya, nomor itu tidak aktif."
