☺️☺️Assalamualaikum ☺️☺️
Selamat membaca
~
~Gadis itu bernama Hawa Humaira Adipura. Gadis dengan kulit berwarna sawo matang, lesung pipit di bagian kiri dan bulu mata lentik.Hawa putri bungsu dari Pengusaha terkenal yaitu Andra Adipura dan istrinya Farah Adipura. Kakak laki lakinya bernama Bisma Adipura seorang Dosen di Universitas terkenal Indonesia.
Terlahir di keluarga yang selalu memanjakannya membuat dirinya menjadi pribadi yang manja dan juga baik hati walau tak jarang ia juga bersikap dingin ketika dalam keadaan bad mod.
Hawa telah lulus SMA 2 tahun yang lalu namun dia tidak berminat untuk melanjutkan pendidikan nya di bangku kuliah, padahal keluarga nya bisa di bilang sanggup untuk membiayai nya. Namun Hawa lebih memilih menjadi penulis buku Islami dan selama dua tahun ini hawa telah menulis 15 buku Islami, hampir semua bukunya di sukai dan diminati oleh banyak orang.
Hawa telah sampai di Cafe Mentari tempat dia dan sahabatnya janjian untuk berkumpul. Setelah memasuki Cafe yang lumayan besar, ia mencari keberadaan sahabatnya.
"Hawa, di sini!" teriak gadis berjilbab Crem sambil mengangkat tangannya.
Merasa namanya di panggil, Hawa menoleh ke arah sumber suara yang ternyata Zahra dan 2 temannya, Hawa langsung melangkah ke arah pojok Cafe tempat ke tiga Sahabatnya berada.
"Assalamualaikum, maaf aku telat." ucapnya sambil duduk di samping Zahra.
"Waalaikum salllam." jawab ketiganya serempak.
"Kok bisa telat sih Hawa, kita udah 30 menit loh tungguin kamu di sini." ucap Zahra dengan suara khasnya.
"Iya tumben bangat kamu telat, biasanya kan kamu yang paling tepat waktu."sambung gadis berjilbab hitam bernama Dinda.
"Maaf yah,tadi aku kelupaan untung di ingatin sama bunda." jawab Hawa dengan senyum manisnya.
"Sudah sudah tidak usah Ribut, mending kita pesan makanan saja! " lerai gadis berjilbab Maron bernama Hafizah dan langsung memesan makanan.
"Yuhuyyy, makan makan makan!" sorak Zahra seperti anak kecil.
Ketiganya melihat zahra dengan tersenyum, karena mereka tau sifat zahra yang manja seperti anak kecil.
Tidak lama pesanan mereka datang dan mereka langsung menyantap nya dengan lahap karena perut yang memang sudah lapar sedari tadi.
****
"Abang Adammm!" Teriak seorang gadis dari pintu masuk minimarket. Teriakannya begitu nyaring hingga membuatnya jadi perhatian banyak pasang mata.
Sedangkan yang dipanggil namanya menggelengkan kepala pelan. Adiknya selalu saja seperti itu, padahal sudah sering kali ia menasehatinya untuk tidak berteriak.
Dengan langkah lebarnya, ia menghampiri sang adik yang menunggunya sambil merentangkan tangan serta senyum yang terus terpancar.
Sesampainya didepan sang adik, bukannya memeluk tapi ia justru menyentil kepala adiknya yang terbalut jilbab.
"Kok disentil sih, bang!" Kesal Gadis itu sambil mengusap kepalanya.
"Suaranya dijaga, wa. Uda berapa kali abang bilang!"
"Yah, maaf. Bukannya dipeluk malah disentil. Nggak tau apa kalau adiknya rindu!" Gerutu gadis itu.
Lelaki yang dipanggil Adam tadi, terkekeh kecil melihat tingkah adiknya yang tidak pernah berubah.
"Nanti aja dirumah peluknya, belanja dulu terus pulang. Abang capek." Ucap Adam lalu memasuki minimarket disusul adiknya.
***
Maaf partnya masih pendek
Jangan lupa vote dan comen jika kalian menyukai cerita ini☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam untuk Hawa|Mini Series (Tahap Revisi)
RandomMelupakan seseorang yang kita cintai tidak lah mudah, apa lagi harus membuka hati untuk orang baru membutuhkan proses yang panjang. Begitulah yang sedang di rasakan Seorang gadis bernama Hawa Humaira, kehilangan sang tunangan akibat kecelakaan dan s...