Assalamualaikum
Selamat Membaca
~
~
"Gue nggak nyangka kalau Rey pelakunya!"Ujar Riyan masih belum percaya dengan kebenaran yang terjadi beberapa jam yang lalu.Saat ini mereka berada di markas, raut lelah terlihat jelas di wajah mereka. Lebam serta luka terdapat di beberapa sudut tubuh mereka. Tiga diantaranya harus dibawa ke rumah sakit karena mendapat luka yang cukup serius.
"Susah payah kita cari tu pelaku, ternyata dia dengan santainya berkeliaran diantara kita. Pengkhianat memang sj Rey!" Desis Afan.
"Sebelum kejadian penculikan Hawa, Alex hanya kasih tau gue kalau pelakunya ada di salah satu anggota Black Tiger. Sejak saat itu gue mulai pantau gerak gerik kalian satu-satu. Dan Rey, gue nggak sedikitpun lihat gerak gerik yang mencurigakan. Gue malah...."
"Lo malah kira pelakunya Afan, karena setelah kejadian kecelakaan Arya dia sedikit berubah!" Fano memotong ucapan Afan. Mendengar itu Afan melotot.
"Lah kenapa gue?" Herannya.
"Sorry, sebelumnya gue sering lihat lo keluar entah kemana. Lo sering pucat dan gemetar saat kita lagi ngebahas tentang masalah itu!" Jelas Adam membuat Afan terkekeh pelan.
"Gue juga minta maaf, sebenarnya beberapa bulan ini gue bolak balik rumah sakit untuk cek kesehatan gue. Jantung gue lemah, tapi kata dokter masih bisa disembuhkan. Makanya setiap kali gue paksa buat kerja, badan gue malah down. Dokter nyaranin buat istirahat cukup, tapi gue nggak bisa. Gue nggak bisa santai di saat pelaku pembunuhan Arya belum di temukan!" Curahan panjang itu, membuat para anggota Black Tiger menatap prihatin Afan.
"Sorry, fan!" Lirih Adam. Ia merasa lalai menjadi sahabat begitu pun Fano dan Riyan.
Afan menggeleng pelan. "Gue sengaja nggak kasih tau, gue nggak mau tambah beban kalian. Lagi pula keadaan gue saat ini sudah membaik. Dokter bilang gitu ke gue tadi pagi pas cek. Makanya saat Hawa di culik gue nggak tau, gue tau pas mau pulang ke rumah. Gue lihat banyak pesan dan panggilan dari kalian, setelah gue baca dengan segera gue pergi ke lokasi itu."
"Udah nggak usah di bahas, jadi melow kan!" Kata Afan mencoba mencairkan suasana.
"Hiksss.." Sebuah isakan terdengar. Sontak mereka melihat ke sumber suara.
Riyan, sejak mendengar tentang keadaan Afan pria itu langsung menunduk tak mau orang lain tau jika ia sedang menangis. Tapi saat ini isakannya sudah tak bisa ia tahan.
"Lo nangis, yan?" Tanya Afan heran.
"Jangan tinggalin gue, fan! Utang lo masih banyak, lunasin dulu!" Ucapan itu sontak membuat para anggota Black Tiger termaksud Fano dan Afan terkekeh.
Sedangkan Afan, ia menatap jengah sahabatnya itu. Ia kira Riyan benar-benar prihatin terhadapnya.
"Bacot lo!" Sinis Afan.
***
Setelah kejadian dua hari yang lalu, Hawa langsung dibawah ke rumah sakit. Ia memang tidak terluka tapi keadaan nya yang lemah lemah serta shock mengharuskan Hawa untuk di rawat selama dua hari.
Hawa, gadis itu sudah sadar, beberapa menit yang lalu. Ingatan kejadian itu masih terlintas jelas di otaknya. Bagaimana johan menodongkan pistol ke arahnya, kejujuran johan tentang perasaanya dan pengakuan Johan yang samapi saat ini belum ia percayai.
Kecewa mungkin saja, tapi ia tidak bisa membenci pria yang telah menjadi sahabatnya dalam waktu yang lama. Hawa hanya bisa berharap setelah masa hukuman Johan selesai, pria itu bisa sadar dan tidak mengulang hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam untuk Hawa|Mini Series (Tahap Revisi)
RandomMelupakan seseorang yang kita cintai tidak lah mudah, apa lagi harus membuka hati untuk orang baru membutuhkan proses yang panjang. Begitulah yang sedang di rasakan Seorang gadis bernama Hawa Humaira, kehilangan sang tunangan akibat kecelakaan dan s...