Adam untuk Hawa|Part 20

32 2 0
                                    

Assalamualaikum

Maaf lama up-nya, lagi banyak kesibukan

Jangan lupa vote and coment nya

Selamat Membaca
~
~

Brakk

Tumpukan buku yang berada di tangan mungil milik Hafizah terjatuh, akibat menabrak sosok yang tidak ia kenali.

Tanpa melihat siapa orang itu, ia berjongkok dan menyusun kembali buku-buku nya yang berhamburan.

"Maaf, saya tidak melihatmu." Ucap orang itu lalu menolong Hafizah menyusun bukunya.

"Tidak apa, saya.." Hafizah sedikit tersentak melihat sosok dihadapannya sekarang.

Siapa hayooo:) author.

Spontan Hafizah berdiri membiarkan bukunya yang masih tergeletak di lantai kampus. "Maaf , saya tidak sengaja.." tuturnya sambil menunduk.

Sosok yang di ketahui seorang lelaki itu terkekeh pelan dan mengambil buku yang masih tergeletak di lantai, lalu memberikannya pada Hafizah yang tetap pada posisi menundukkan kepala.

"Lain kali ambil buku sesuai dengan kemampuan mu.." ucap Lelaki itu.

"Iyah , sekali lagi saya minta maaf.." Hafizah masih menunduk, membuat lelaki itu merasa heran.

"Jangan menunduk, saya tidak akan memarahimu.." dengan perlahan Hafizah mengangkat kepalanya.

Lelaki itu menatap lekat wajah cantik Hafizah, sepertinya ia pernah bertemu dengan gadis ini.

"Ekhh, kamu Temannya adik saya kan?" Tanya lelaki itu, yang ternyata adalah Kakak dari Hawa, Bisma.

"Iy.. iyah kak." jawab Hafizah yang lagi-lagi menundukkan kepala.

"Kenapa kamu menunduk lagi, apakah wajah saya menakutkan." Hafizah menggeleng pelan.

"Wajah kak bisma terlalu tampan, jika saya melihatnya terus saya akan mendapat dosa.." jujur Hafizah tanpa malu.

Bisma terkekeh pelan. "Terus bagaimana saat di kamar Hawa, kamu menatap saya tanpa berkedip.." goda Bisma.

"Itu.. itu saya lagi khilaf." Bisma menggeleng kan kepala mendengar ucapan Hafizah.

Hafizah mengangkat kepala nya menatap sosok yang ada dihadapannya.

"Kalau boleh tau, kak bisma ada urusan apa kesini?." Tanya Hafizah.

"Apa kamu tidak tau siapa saya?" Hafizah menggeleng. "Saya dosen baru dikampus ini." Hafizah tersentak.

"Ja.. jadi kak bisma akan mengajar disini." Tanyanya lagi.

Bisma berdecak. "Pertanyaan macam apa itu, sudah jelas-jelas saya dosen jadi pasti mengajar disini." Hafizah menunduk malu.

"Hafizah, buruan udah mau masuk!" teriak salah satu teman Hafizah.

Hafizah yang mendengar itu langsung berlari kecil, tanpa pamit terlebih dahulu. Membuat Bisma tersenyum tipis.Lucu batinnya.

Ini versi Bisma kalau lagi jadi Dosen yah. Ramah dan juga cara ngomongnya sedikit berbeda.

Adam untuk Hawa|Mini Series (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang