Adam untuk Hawa|Part 8

110 112 15
                                    

😊😊Assalamualaikum 😊😊

"Ketemu lo bukan sebuah kebetulan melainkan takdir yang sudah ditentukan"

#Adam Dirgantara

Satu vote, satu kebahagiaan buat author.

Jangan lupa Vote dan Coment jika kalian menyukai cerita ini.

Selamat Membaca
~
~

"Kak Bisma aira cape nih, makan dulu yuk!" ajak Hawa pada Bisma setelah berjalan jalan di mal kurang lebih 30 menit.

"Kita kesana aja kak, kayaknya makanan nya enakk!" sambung Hawa lalu menarik Bisma menuju Cafe yang ada di mal itu.

Bisma dan Hawa memasuki Cafe dan duduk lalu memesan makanan.

"Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang telah engkau dustakan." ucap Hawa sambil memegangi perutnya yang sudah kenyang. Bisma hanya tersenyum melihat tingkah adiknya.

"Kakak tunggu di sini dulu yah, aira lagi ada panggilan alam.." sambung Hawa dengan senyum cengengesannya.

"Iya, selesai langsung balik jangan nyasar kemana mana, udah sore." jawab Bisma.

"Siap kak!" Hawa melangkah pergi.

Setelah menuntaskan urusan nya, Hawa kembali ke tempat Bisma, sambil fokus memainkan ponselnya.

Brakk..

Hawa terjatuh, setelah menabrak sosok lelaki berbadan tegak dan juga berwajah tampan yang ada di hadapannya dan orang yang di tabrak hanya diam tanpa niat untuk menolong.

"Bapak tentara lagi." ucapnya masih dalam keadaan duduk di lantai.

"Bapak nggk niat buat nolongin aira, sakit nih badan aira." Sambung Hawa meminta pertolongan dari orang yang di hadapannya.

"Bukan muhrim."lelaki itu berjongkok di hadapan Hawa.

"Dan jangan panggil gue bapak. Gue nggak setua itu." Sambung lelaki itu sambil mengambil Hp nya yang juga terjatuh saat di tabrak Hawa, lalu pergi dari hadapan Hawa.

"Dasar bapak tentara cuek." Hawa berdiri lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Gue harap lo bisa terima takdir yng sebentar lagi akan terjadi" batin lelaki itu.

****

"Assalamualaikum bunda."Hawa memasuki rumah yang lumayan besar dengan perpaduan warna emas dan putih, di susul Bisma yang membawa beberapa paper bag.

"Waalaikum salllam." jawab Farah.

"Ayah kapan pulang dari Singapura bunda."

Setelah pulang dari pemakaman Andra, Ayah Hawa mendapatkan telfon dari kolega bisnisnya yang ada di Singapura, jadi dengan segera Andra berangkat ke Singapura walau dengan keadaan terpaksa karna khawatir dengan putrinya yang masih berduka.

"Besok mungkin udah pulang sayang, soalnya masih sibuk dengan pekerjaan nya di sana." Hawa hanya mengangguk dengan jawaban yang di berikan Farah.

Adam untuk Hawa|Mini Series (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang