Bismillah
Terjebak Dalam Tubuh Vanya
#part_3
#by: R.D.Lestari.
Benda itu di raihnya dan di perhatikan baik-baik. Dahinya mengernyit dan alisnya terpaut.
Ia lalu menolak benda itu dan meminta Vanya untuk membuangnya.
"Kenapa, Nek?" lirih Vanya. Tatapan matanya menyiratkan tanya.
"Itu benda peninggalan orang tua Nenek dulu. Katanya kita bisa berpindah dari satu tubuh ke tubuh lainnya, tapi Nenek tak pernah mencobanya. Nenek sudah cukup bersyukur jadi diri Nenek sendiri," pungkas Nenek.
"Apa berbahaya, Nek?" rasa penasaran Vanya kian membuncah.
"Setahu Nenek tidak. Karena dulu kata buyutmu pernah mencobanya. Mantra yang ada dalam peti itu akan membuat kamu berpindah pada tubuh yang diinginkan,"
"Apa kita tidak bisa kembali pada tubuh kita lagi, Nek?"
"Hhhhhh," Nenek menghela napas panjang.
"Semua tergantung pada benda yang mirip jam pasir itu. Kalau pasir yang ada di satu sisi habis, kau bisa kembali ke tubuhmu. Yang penting jangan sampai pecah. Kalau pecah kau tidak akan bisa kembali pada tubuhmu,"
Vanya manggut-manggut. Sebuah ide gil* bermain di kepalanya.
"Kau jangan pernah bermain-main dengan itu, Vanya! jangan sampai kau menyesal!" mata Nenek menyorot tajam ke arah manik coklat Vanya, menimbulkan rasa takut yang teramat sangat pada diri gadis berkulit kuning langsat itu.
"Tidak, Nek... Vanya hanya ingin bertanya saja dan kembali meletakkannya ke tempat semula," bela Vanya.
Gadis itu lalu berbalik dan melangkahkan kembali kakinya ke arah gudang.
Kriettt!
Ia membuka pintu gudang dan menyandarkan tubuhnya pada kursi usang yang sudah berkarat. Kursi besi itu masih nampak kokoh.
Fuhhhh!
Vanya menghembuskan angin dari tubuhnya, meniup setiap inci peti kecil hingga debu-debu berterbangan.
"Uhuk-uhuk!"
Cukup lama ia terbatuk karena debu yang masuk ke indra penciumannya membuat alerginya kambuh.
Rasa penasaran kian menyergap nalurinya, mencari kunci untuk membuka gembok yang ada di peti. Saat ia mengangkat benda itu tinggi-tinggi dan menggoncangnya ...
Tringgg!
Sebuah benda berukuran kecil, tak lebih panjang dari batang korek api berbentuk kunci jatuh tepat di ujung kaki Vanya.
Gadis itu menjumput benda itu dan menarik kedua sudut bibirnya. Senyum terhampar jelas di sana.
"Kau lihat, Rasti! esok hari kau tak lagi bisa berbuat sombong dan berkata kasar padaku, karena aku akan menjadi dirimu," desis Vanya.
Ia memasukkan kunci berwarna perak itu kedalam gembok yang mengunci rapat peti misterius.
Clak!
Terbuka! gembok itu terbuka. Dengan jantung yang berdebar kencang, Vanya membuka peti dan ia terbelalak melihat isi di dalamnya.
Sebuah benda berbentuk jam pasir dengan dua sisi, yang satu sisinya terisi penuh pasir dengan celah sempit di tengahnya. Sebuah kertas mantra tebal dan lusuh. Dua benda misterius dan sebuah kalung perak dengan bandul bintang dan bulan, ada batu berwarna merah di tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Tubuh Vanya
Teen FictionRasti adalah gadis populer di kampusnya. Selain cantik, Rasti juga beruntung karena punya karir yang melejit sebagai model dan bintang iklan. Bukan itu saja, Rasti yang terlahir tajir dan punya otak yang pintar juga memiliki pacar yang amat rupawan...