part 20

75 12 0
                                    

Bismillah

Terjebak Dalam Tubuh Vanya

#part 20

#by:R.D.Lestari.

"Aku tak butuh uangmu! Aku butuh perkerjaan,"

"Dan jika Kau menjadi Aku, Aku ingin Kau belajar dan bekerja serta membantu orang tuaku sama seperti Aku,"

"Apa Kau setuju?"

Aku terdiam dan mencerna semua ucapannya. Meyakinkan hatiku sendiri jika ini tentu tidak mudah.

"Emhh, Aku akui, Aku tak sepintar dirimu, tapi jika soal pekerjaan, Aku bisa dengan mudah memasukkanmu di Toko Kue punya Mommy,"

"Akan kutempatkan di bagian penjualan. Karena gajinya lumayan,"

Kulihat mata gadis itu berbinar. Akupun ikut senang karenanya. Rasanya seperti ada puluhan kupu-kupu terbang disekitar kepalaku.

"Benarkah?" ucapnya seolah tak percaya.

"Iya, tapi Kau harus membantuku dalam belajar. Aku jauh dari kata pandai,"

"Dan Aku berjanji, akan mengurus Nenek dan ibumu. Aku akan bersikap baik pada mereka," janjiku.

Sedikitpun tak ada keraguan dalam ucapanku. Entah apa yang merasuki ku saat ini, apa itu karena obsesi untuk bisa dekat dengan lelaki berkulit tan dan bertubuh kekar dengan wangi yang maskulin itu? atau karena rumah ini yang memang menyimpan sejuta kehangatan?

"Baik, kita akan bertukar tempat beberapa hari lagi setelah Aku benar-benar di terima kerja, bagaimana?" wajahnya tampak serius dan Aku hanya menatap mimik wajahnya yang tampak berbeda dari biasa.

"Oke, Aku terima, tapi Aku ingin bertanya padamu. Apa Kamu menyukai Titan?" todongku yang membuat gadis itu tampak terkejut mendengar pertanyaanku.

"Aku? yang benar saja! tentu tidak. Ia sahabatku dan selamanya akan terus seperti itu," selorohnya.

Rasa senang kian berkecamuk dalam hatiku, tapi bagaimana caranya agar Ia bisa menyukai Rasti yang sesungguhnya? Aku? dan bukan Vanya?

"Kenapa Kau malah diam, Ras. Apa yang Kau pikirkan? ragu?"

Aku menggeleng pelan. "Aku bingung," sahutku.

"Bingung karena apa?" timpalnya.

"Jujur Aku punya ketertarikan dengan Titan, tapi bagaimana caranya agar Dia bisa jatuh cinta padaku? sedangkan Aku berada dalam tubuhmu," gumamku.

Gadis di hadapanku memutar matanya jengah.

"Itu mudah, Rasti. Selama menjadi Aku, Kau bisa melihat apa yang Ia suka, mempelajari karakternya. Mengorek informasi Dia suka gadis seperti apa,"

"Dan jika semua sudah Kau dapat, kita atur strategi bagaimana bisa Ia bertemu denganmu dan jatuh cinta pada dirimu seutuhnya. Bagaimana?"

Mataku berbinar mendengar ucapan Vanya. Dia memang gadis jenius, tapi entah kenapa Aku masih tak rela jika Ia bersama dengan kakakku.

"Aku setuju, tapi Aku tak ingin Kau mendekati kakakku. Hubungan ini terjadi agar Aku bisa dekat dengan Titan dan sebagai imbalannya Kau bisa bekerja di Toko Kue miliki buku," paparku.

Mata gadis itu melebar, ada rasa kecewa kutangkap raut wajahnya.

"Dan Demian? apa Kau tak mencintainya? ini sama saja Aku mendukung sebuah penghianatan,"

Aku terhenyak. Benar! Demian... laki-laki itu...

"Aku hanya mencari dan memastikan siapa yang Aku cinta. Selama ini Akupun tak tau perasaanku yang sesungguhnya padanya. Apa Aku cinta atau hanya kagum belaka?"

Terjebak Dalam Tubuh VanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang