part_9

94 13 0
                                    

Bismillah

           Terjebak Dalam Tubuh Vanya

#part_9

#by: R.D.Lestari.

"Kau lihat Rasti? Ia memang cantik, tapi Aku benci semua tentang dirinya,"

'Astaga! seseorang menyebut namaku,'

Aku melangkah pelan dan duduk di sembarang tempat, guna mendengarkan apa yang mereka perbincangkan.

Tiga orang gadis asik berbincang, dan Aku diam-diam memperhatikan. Benar saja, terdengar jelas mereka membicarakan semua keburukanku. Aku mengepal tanganku geram. Rasanya ingin kuacak-acak wajah mereka saat ini juga.

Saat Aku bangkit tak sengaja netraku menangkap pantulan diriku di cermin yang ada di dinding ujung, baru tersadar siapa diriku saat ini. Aku bukan lagi Rasti, melainkan Vanya, gadis miskin dan lusuh yang tak punya kekuatan apa-apa.

Seketika itu pula Aku kembali duduk dan melipat kedua tanganku di atas meja, sembari menajamkan telinga, mendengarkan mereka bergosip tentang diriku.

"Gil*, kok mau sih Kak Demian ama cewek model begitu? menang cantik aja, etitude mah nol besar,"

"Sombong banget, yang bikin miris itu, waktu Vanya liat pengumuman kampus tentang Ratu kampus. Habis kena hujat di depan orang banyak,"

Degh!

Seketika tiga orang gadis itu menatapku dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Sekejap kemudian mereka kembali bergosip dan mengacuhkanku.

Darahku berdesir seiring rasa panas yang menjalari tubuh dan kepalaku. Apa, apa yang mereka bicarakan?

Saat emosiku kian meledak, Dosen masuk dan pelajaran di mulai. Beruntung, emosiku kian terkendali dan membuatku lebih tenang. Tiga orang tadi kuanggap hanya kerikil.

"Hufffft," rasanya begitu berat berada dalam tubuh wanita itu. Kenapa ini semua terjadi padaku?

***

Pelajaran usai. Keluar dari kelas kulihat Kak Demian sedang berbincang dan bersenda gurau dengan Vanya.

Menyebalkan dan tak punya hati. Bisa-bisanya gadis itu memanfaatkan waktu saat Ia menjadi diriku?

Aku menggeram, kembali tersulut emosi. Gegas Aku mendekatinya dan akan kuberi pelajaran.

"Hissss dasar wanita jahat!"

"Vanya! apa yang Kau lakukan!"

"Aaaa!"

Nyaris saja wanita itu terjungkal kedepan saat tanganku dengan mudah mendorongnya. Untung saja Demian sigap dan menahan tubuhnya hingga Ia kini berada dalam pelukan kekasihku.

Dengan manjanya Rasti palsu berpura-pura kesakitan.

Cih! padahal Aku tau seberapa keras hidupnya itu. Berpura-pura sok diintimidasi, padahal Ia tak kenapa-napa. Drama queen!

"Vanya, Kau kenapa?"

"Kak, Dem! ini Aku, Rasti! Dia bukan Rasti, Dia Vanya!"

"Apa-apaan, sih Van. Aku tau Kamu marah sama Rasti gara-gara tempo hari, tapi bukan begini caranya. Lagian Rasti sudah meminta maaf padaku,"

"Kau tau? Dia bukan Rasti! Aku Rasti yang asli!" mataku melotot ke arah Rasti palsu.

"Kak Demian, gadis itu sudah gil*! Ia terlalu terobsesi padaku,"

"Hei! sialan Kau ya! berani-beraninya Kau memfitnahku!"

"Sudah! sudah!"

"Vanya, hentikan! Kau tak malu menjadi bahan sorotan mata banyak orang! lihat dirimu, Vanya. Jangan bermimpi terlalu jauh,"

Terjebak Dalam Tubuh VanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang