chp 28

119 8 0
                                    

(-----)

Taehyung berjalan menyusuri hutan ini, entah mengapa tiba-tiba saja pria itu ingin berjalan-jalan ke sekitar tempat ini. Taehyung mengenakan jaket tebal karena cuaca diluar sangatlah dingin. Saat asik berjalan, tiba-tiba tidak sengaja matanya menangkap seseorang di sebuah jembatan. Taehyung menajamkan pandangannya kearah seseorang itu dan seketika sadar bahwa itu adalah seseorang yang pria itu kenali.

"Ji-soo?!"

Taehyung hendak melangkah menghampiri ji-soo di jembatan, tapi langkahnya terhenti saat taehyung melihat seorang pria datang menghampiri ji-soo terlebih dahulu. Taehyung diam dan tidak bisa berkata-kata lagi, pria itu hanya bisa menyaksikan mereka berdua dari kejauhan, taehyung juga samar-samar mendengar pembicaraan diantara mereka.

Sedangkan disana, ji-soo masih berusaha untuk mengungkapkan semua perasaannya pada Jungkook, wanita itu jadi malu sendiri. "Jungkook oppa?!"

Jungkook menatap ji-soo yang tepat berada didepannya. Sedikit demi sedikit ji-soo mulai mengangkat kepalanya menatap manik mata Jungkook.

"Oppa, aku.. aku.. aku menyukaimu.." ujar ji-soo.

Jungkook membelalakkan matanya terkejut saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut ji-soo. Jungkook tidak tau harus merasakan apa, senang atau kecewa bahkan sedih. Tersirat jelas di wajah ji-soo saat ini wanita itu sangat bahagia dan tidak bisa menahannya lagi, melihat ji-soo yang seperti ini membuat Jungkook merasa bersalah kepadanya.

"Ji-soo.."

"Oppa tidak perlu membalas perasaanku.. aku bisa terima kalau oppa tidak menyukaiku.." potong ji-soo membuat Jungkook makin merasa bersalah.

"Ji-soo.. aku.."

"Aku tau oppa tidak suka padaku, oppa tidak perlu mengatakan apapun.. aku faham.." ujar ji-soo masih dengan senyumnya.

Jungkook memegang tangan ji-soo untuk membuat wanita itu menatapnya lagi. Hatinya sakit saat melihat wanita itu menangis karenanya.

"Ji-soo, dengarkan aku.. aku.." Jungkook menghentikan ucapannya sebentar "ji-soo, aku sudah menganggapmu seperti adikku.. kau sangat luar biasa dari sejak kita bertemu sampai saat ini, aku sangat bersyukur mengenalmu.. ji-soo, tolong jangan sedih dengan perasaanmu, aku juga menyukaimu.. tapi.."

"Baiklah oppa, terimakasih sudah menganggap ku seperti adikmu sendiri.. aku senang.." ujar ji-soo tersenyum getir, saat ini yang dirasakan ji-soo adalah sakit, kecewa dan sedih tentunya.

Jungkook yang merasa bersalah akhirnya memeluk tubuh ji-soo, Jungkook paham bahwa sikapnya ini sangat keterlaluan kepadanya namun hanya ini yang bisa Jungkook lakukan. Sejujurnya Jungkook juga menyukai ji-soo bahkan sangat menyukainya, tapi pria itu tidak bisa mengatakannya karena Jungkook harus lebih fokus kepada kariernya, Jungkook tidak mau menyakiti perasaan ji-soo lebih dalam lagi nantinya. Jadi, mau tidak mau Jungkook harus memendam perasaannya kepada ji-soo.

"Sudah jangan menangis, lihatlah dirimu di cermin!! Kau terlihat jelek jika menangis.." ujar Jungkook mencoba mencairkan suasana. "Maaf aku ji-soo-ah, kau adalah perempuan yang baik, aku tidak pantas mendapatkan perasaan lebih darimu, kau seperti adikku, adik perempuan ku.."

Mendengar sebutan itu rasanya ada Sambaran petir didalam hatinya, tapi wanita itu harus kuat walaupun sebenarnya rapuh.

"Ayo, aku antar kau pulang.." ajak Jungkook

"Tidak oppa, kau bisa pergi dulu.. aku ada janji dengan temanku Disini.." ujar ji-soo bohong. Jungkook yang menerima penolakan dari ji-soo hanya bisa mengangguk paham dengan keinginan wanita itu.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, ya.. cepatlah kembali ke vila, diluar sangat dingin nanti kau sakit.." Jungkook berbicara sambil melangkah pergi dari tempat itu. Ji-soo hanya bisa mengangguk paham dengan perkataan Jungkook.

Crazy Idol🔥+/ [KTH] TAMAT✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang