🔹11. Nikah Muda?

66.8K 6.1K 84
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.

®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"








Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

"Akhhh! Lo mau ngobatin gue atau malah ingin luka gue makin parah, hah?!" teriak Raja emosi karena Nalan mengobati luka di wajahnya seperti menggunakan tenaga dalam.

"Nalan minggir sana, biar gue yang obati Raja," ucap Gama mengambil kain kasa dari tangan Nalan.

Nalan patuh, dia minggir ke samping lalu menatap Gama yang mengobati Raja.

"Lo tahu gak Raja kalau wajah lo sekarang ini kaya monyet. Bibir lo bengkak dan pipi lo juga bengkak."

"Gak sadar diri, lo ngatain diri sendiri," ketus Raja.

"Gama lihat Raja nih," adu Nalan bersembunyi di ketiak Gama.

"Ck! Bocah!" decak Raja, lima detik kemudian dia mengaduh kesakitan sebab Gama sama saja seperti Nalan menekan lukanya.

"Fiks! Kalian berdua ingin gue mati!" Raja berdiri lalu mengambil obat P3K di atas meja. Dia duduk sepuluh meter dari mereka lalu menyuruh Brian—anggota Geng CRIOZ, untuk mengobati lukanya.

"Gama biar Nalan obati lukanya yah."

"Lo yang harusnya gue obatin. Sini mendekat," perintah Gama lalu dengan telaten mengobati luka di pergelangan tangan Nalan serta mengompres pipi laki-laki itu yang nampak lembam.

"Gama seharusnya Gama jangan cemaskan keadaan Nalan, Nalan 'kan baik-baik saja," ucap Nalan disela-sela Gama mengobati pipinya.

"Iya, lo memang cowok terkuat di sini."

"Tapi Nalan walaupun kuat Gama harus melindungi Nalan. Benar, kan?"

Gama mengangguk dengan wajah datarnya.

"Hahah! Benar! Dia itu ngeselin banget!" seru Raja dari jarak sepuluh meter tengah tertawa dengan heboh bersama Brian.

"Fiks, gue kira gue aja yang kesel sama sikap bocah ini ternyata lo juga!"

Raja berteriak dengan keras sambil menatap Nalan. Dia menunjukan kalau saat ini dia sedang menyindir Nalan. Semoga aja Nalan peka bahwa dirinya adalah beban.

"WOY KALAU BERANI NYINDIR DI DEPAN ORANGNYA BANGSAT!" teriak Nalan mulai tersulut emosi.

"Nalan tahan emosi lo dan jangan mengumpat lagi," perintah Gama sambil meremas keningnya karena emosi Nalan masih kayak bocah berusia lima tahun yang selalu ngambek dan gambeknya seperti singa.

ANTHALA || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang