🔹32. Aku Mencintaimu

57.3K 5.7K 347
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur. Cerita ini murni pemikiran otak Han sendiri.


®Story Of "Anthala | My Husband Is Badboy"








Jangan lupa berikan vote dan komen sebagai support untuk penulis:)
Jangan lupa follow akun authornya HannLestari01

Happy Reading!

"Pejamkan kedua matamu, percayalah semuanya akan baik-baik saja ."

_______

Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari. Setelah berdiam diri di Masjid dan tertidur sebentar di sana lalu melaksanakan shalat tahajud dan membaca Al-Qur'an untuk menenangkan hatinya, Anthala akhirnya pulang ke rumah.

Rumahnya begitu sepi, tidak ada cahaya apapun untung saja ia bisa melihat sedikit jelas dari bukan yang menyinari kaca jendela tanpa penghalang.

Anthala sudah lebih tenang dari sebelumnya. Dia sudah tidak merasakan emosi seperti lagi. Hatinya tentram. Benar ternyata jika shalat dapat membuat pikiran kita tenang setelah Al-Qur'an.

Anthala merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia menatap langit-langit kamar yang begitu gelap.

Anthala tidak ada niat untuk menyalahkan lampu kamarnya. Dia suka gelap untuk malam ini.

"Kenapa gue gak bisa tidur?" gumamnya berusaha mencoba untuk memejamkan matanya, namun tidak bisa. Padahal tubuhnya serta pikirannya sudah letih.

Anthala berdecak, dia meremas rambutnya. Tangannya membuka baju hitamnya lalu melemparkannya ke bawah lantai. Anthala membungkus tubuhnya menggunakan selimut.

"Sial!"

Anthala tahu sekarang penyebab ia tidak bisa tidur. Sudah jelas Naira. Beneran minggu ini ia tidur bersama Naira, istrinya itu bagaimana obat tidurnya dan sekarang ia tidak lagi tidur dengan istrinya.

Beberapa minggu ia tidur dengan istrinya, ia bisa tidur dengan nyenyak dan mimpi buruk yang selama ini mengangguk tidurnya sudah hilang.

Anthala menghela napas dalam-dalam sampai akhirnya dia turun dari atas ranjang. Kakinya berjalan keluar kamar sampai akhirnya dia menatap pintu kamar istrinya.

Ia sedang kecewa sekaligus marah pada istrinya, tapi apa boleh buat? Ia butuh tubuh istrinya untuk memeluknya agar ia bisa tidur.

Ceklek!

Pintu kamar Naira ternyata tidak terkunci membuat Anthala segera masuk. Aroma bunga melati tercium di indra penciumannya saat ini.

Semakin melangkah maju kedua matanya terpaku pada objek yang seharian ini berhasil membuat hatinya terluka.

Di jarak lima meter, Naira sedang khusyu shalat tahajud. Setelah selesai Naira terlihat menangis sambil menengadahkan kedua tangannya berdoa, membuat perasaannya ikut terluka.

ANTHALA || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang