🔹58. Jangan Pergi

42.6K 4.6K 5.2K
                                    

TEKAN MULMED DI ATAS PLEASE SETELAH ITU DENGARKAN SAMBIL BACA BAB INI!

"Sejauh apapun aku pergi rumah yang akan aku temui pertama kalinya adalah kamu."

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Kedua mata Anthala terbuka. Rasa sakit di kepalanya begitu terasa. Entah berapa jam ia kehilangan kesadaran namun yang pasti saat kedua orang yang menabraknya membawanya ke mobil ia sudah pingsan.

Anthala mengerjap beberapa kali karena semuanya yang ia lihat sangat begitu gelap. Ia ingin beranjak dari tempat duduk, tetapi tangannya ternyata terikat dari belakang.

"Sialan siapa yang berani ikat gue, hah?!" teriaknya begitu marah.

Anthala berusaha melepaskan tali yang mengikatnya sampai akhirnya tubuhnya jatuh ke tanah.

Brukh!

"Ternyata kamu sudah sadar, Anthala."

Pendengaran Anthala masih berfungsi. Alisnya mengernyit saat mendengar suara yang begitu familliar.

"Lepasin gue sialan!" teriaknya hingga urat-urat di lehernya pun mencuat.

Terdengar suara tawa yang menggema di gudang tua berkurang 3 × 4 ini. Anthala tidak tahu tempat apa yang sekarang ia injaki tapi, ia yakin tempat ini jauh dari perkotaan. Siapa orang yang berani membawanya kemari? Setahunya ia tidak memiliki musuh selain musuh dari geng motornya yaitu Geng REVRAZO.

"Dari dulu gue ingin melukai lo, dan sekarang waktunya sudah tiba. Keinginan gue hari ini akan terwujud. Tadinya gue gak mau nabrak lo tapi, keingat kalo lo udah berani menghancurkan rencana bunda gue yang telah tersusun rapih. Lo sekarang pantas mati sialan!"

"Gue akui lo memang kuat, dalam keadaan seperti ini lo masih hidup. Padahal mobil yang gue kendarai membuat lo terpental waktu itu."

"Gue memang kuat karena itulah sampai saat ini masih hidup," sahut Anthala berusaha mendirikan kursinya karena ia sekarang masih dalam keadaan meringkuk di tanah.

"Gue benci sama orang kaya lo Anthala! Kenapa kehidupan lo selalu unggul dari pada gue?! Padahal gue mati-matian agar lo tersingkirkan dari pikiran ayah!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Anthala ditendang oleh pria dengan pakaian yang serba hitam itu. Dia hanya bisa menahan rasa sakit karena tidak bisa kabur sebab tubuhnya terikat.

ANTHALA || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang