1. Transmigrasi?

936 349 174
                                    

Makasih loh yang udah mau mampir🥺.

Jangan lupa jaga kesehatan ya fren, sayang kalian<3

Typo tandai.

Kritik dan saran di terima.

Happy reading fren

🥀🥀

Apakah dunia mimpi lebih indah dari dunia nyata. Lihatlah, dia masih saja setia menutup matanya. Kapan? Kapan dia akan membuka mata cantik itu?.

Gadis yang saat ini terbaring di Hospital bed. Gadis bertubuh sedang namun rada kurusan, meskipun begitu dia tetap terlihat cantik dan mempesona apalagi dengan alis tebal dan bulu mata yang lentik.

Mengapa gadis itu bisa seperti ini?

Setelah Dokter keluar.Suara langkah kaki mendekati ruangan gadis itu. Semakin lama semakin membesar dan suaranya tidak hanya satu sepertinya ada beberapa orang yang akan mengunjungi gadis itu.

Pinta terbuka dengan lebar, menampakan seorang wanita paruh baya dengan raut muka khawatir begitu pun pria di sampingnya dan dua lelaki di belakangnya.

Wanita itu mendekat dengan langkah gemetar, sungguh dia sangat mengkhawatirkan gadis yang terbaring itu.

"Tata, kenapa kamu melakukan ini?" tanpa izin liquid bening mengalir membasahi pipi wanita tersebut.

Ya, gadis itu Naura Aventa yang kerap di panggil Tata. Gadis berumur 17 tahun kelahiran 06 Mei.

"Bukankah tata tidak lepas dari kasih sayang Bunda," ucap wanita tersebut yang tak lain ialah Bunda dari gadis itu, sebut saja Sarah Agustin.

"Bunda, udah jangan nangis!. Kalo Tata tau, dia pasti bakal sedih." tangis Bunda Sarah mulai mereda setelah mendengar suara anak sulungnya, Angga Gibran.

"Bener apa yang di katakan Angga, kamu harus kuat jangan sedih. Tata pasti bangun, dia ngga bakal kenapa kenapa, sayang." Ayah Tata- Abimana Chandra juga turut menenangkan istrinya.

"Ta-tapi kapan Tata ba-bangun, Mas?!" ucap nya dengan tersedu-sedu.

"Kamu lupa kata dokter, Tata pasti bangun." Ayah Abi senantiasa menenangkan istrinya dengan pelukan.

"Tian, lo tau masalah Tata?, kenapa dia sampai nekat ngelakuin ini. Padahal ia selalu ceria, rasanya sangat tidak mungkin," ucap Bang Angga dengan lirih di akhir kalimatnya.

"Gue ngga tau Bang," jawab Lelaki di samping Bang Angga-Saftian Calico Calvert dengan menatap sedih tunangannya.

"Kali aja kan, dia lagi ada masalah sama lo. Tapi yang terlihat hubungan kalian baik baik saja sampai saat ini ngga ada yang salah," ucap Bang Angga terlihat menerawang sesuatu.

"Seperti Bang Angga lihat, gue bakal jaga dia semampu dan semaksimal mungkin. Ngga bakal ada yang bisa nyakitin dia. Tapi kali ini, gue ngerasa gagal ngga bisa jaga dia." dengan lirih ia mengucapkan kalimat itu.

"Sudah Tian, jangan salahkan dirimu. Setelah ini kita harus jaga Tata baik-baik jangan sampai Ia tertekan," ucap Ayah Abi

"Tapi Ayah, Tian ngga bisa jaga janji kali ini. Ayah bisa hukum Tian." dengan nada memohon Saftian mengucapkan kalimat tersebut.

"Tidak ada hukuman untukmu Tian, Kamu tidak salah." Bunda Sarah menatap Tia dengan galak, mampu membuat Saftian kicep.

Masalah seperti apa yang membuat gadis ceria itu nekat melakukan hal tersebut.

Néo SómaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang