chapter 3

658 46 1
                                    

Joy meninggalkan chanyeol di depan ruangan sehun. tanpa mengetuk pintu. chanyeol masuk menemui sehun. " sehun ah ... Apa kau sibuk ?" tanya Chanyeol. " ah hyung tentu saja tidak , ada apa tumben sekali kau kemari? " balas Sehun.
Chanyeol berjalan menuju sofa milik sehun untuk duduk. Chanyeol diam sesaat. " Sehun ah aku ingin meminta pendapatmu. " terang Chanyeol.
Sehun menghentikan aktifitasnya kemudian ia fokus kepada hyungnya. " Pendapat ap hyung?" balas Sehun. Belum sempat Chanyeol melanjutkan ucapannya ponsel Chanyeol berdering. " siapa hyung ? " tanya Sehun. Tanpa menjawab pertanyaan temannya Chanyeol memutuskan keluar untuk mengangkat panggilan yang tak lain dari tuan park ayah park Chanyeol.

" hallo chanyeol kau ada di mana ? kenapa kau tidak datang ke kantor. " ucap Appa Chanyeol

" aku sedang menemui teman ku appa .memang ada apa" jawab Chanyeol

" hari ini appa ingin kau pulang kerumah untuk membahas perjodohanmu dengan son naeun" jelas Appa Chanyeol

"Appa aku sudah dewasa dan aku bisa mencari istri sendiri . kenapa appa memaksa ku untuk menerima perjodohan ini. " ucap Chanyeol penuh penekanan.

" Kau harus pulang dan menerima perjodohan ini." tegas tuan Park lalu memutuskan sambungan telfon mereka.

Setelah panggilan berakhir Chanyeol kembali menemui sehun. " siapa hyung yang menelfonmu" tanya Sehun.
" Tuan Park. " jawab Chanyeol singkat dan bersiap untuk kembali ke kantor meninggal kan Sehun sendiri dengan penuh tanda tanya.

Di lain tempat Wendy sudah bersiap untuk pergi ke toko ia tidak mau terlambat lagi karna jika ia terlambat maka ia akan di pecat oleh Paman Kim. Jika ia di pecat bagaimana ia bisa melunasi hutang ayahnya.

Sesampainya di toko. " Eonnie tumben kau tidak terlambat lagi " ujar Yeri
" jika aku terlambat terus aku akan di pecat lalu aku harus membayar tempat tinggal ku dengan apa kim yeri " jelas Wendy.

Setelah berbicara dengan Yeri. Wendy memutuskan untuk masuk ke toko dan memulai pekerjaannya.

" Tinggg" pintu terbuka menandakan ada pelanggan datang. " anyeong nyonya anda ingin membeli bunga ap ? Tanya Wendy dengan senyum manisnya. " emmm apakah di sini menjual bunga tulip" nyonya itu bertnya kepada Wendy sambil melihat lihat bungan yang lain.

"Tentu saja ada nyonya. anda mau pesan berapa? " tanya Wendy

"Tolong bungkuskan satu untuk ku " ucap pelanggan itu dengan senyum.
"Baik nyonya. Tunggu sebentar."
Wendy mulai membungkuskan bunga tulip untuk pelanggan nya hari ini. " ini nyonya total semua 5 ribu won" ucap Wendy . pelanggan itu memberikan uang sebesar 5 ribu won lalu pergi begitu saja. Setelah melayani pelanggan itu. Wendy melihat jam yang menunjukan pukul 12.00 kst. Menandakan waktu istirahat telah tiba. Wendy bersiap menuju kantin saat akan menuju kantin ada seseorang memanggilnya yang tak lain adalah kim Yeri. " eonnie kau mau ke kantin? " tanya Yeri
"Ya memang kenapa. " jawab Wendy dengan wajah malasnya .
"Ah tidak apa apa kalau begitu aku pergi dulu eonnie " jelas Yeri.

Wendy melanjutkan perjalanya menuju kantin saat ia akan memesan makanan . ada panggilan masuk dari eommanya. Wendy mengangkat terlfon dari ibunya.

"Hallo eomma ada apa? " ujar wendy

" hallo wen apa kamu sudah mendapatkan uangnya. eomma harap kamu sudah mendapatkan uangnya nak . kasian ayahmu " ucap ibu wendy sambil menangis.

Pernikahan kontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang