Chapter 2

7.2K 253 1
                                    

Ayna POV

Jika orang-orang banyak yang berkata 'I Hate Monday' , aku bukanlah salah satu orang yang termasuk di dalamnya. Tapi semenjak hari ini, mungkin penilaian ku mengenai hari Senin akan berubah.

I really really hate monday!!!

Ini semua karena kejadian sial yang berturut-turut menghampiri ku hari ini. Pagi-pagi sekali sebelum aku berangkat ke kantor, aku sudah bertengkar dengan mama. Saat meeting di kantor pun, aku sangat sial karena bertemu seseorang -aku bersumpah sangat enggan untuk menyebut namanya lagi-. Saat makan siang kesialan pun masih menghampiri ku. Kemeja ku basah terkena tumpahan kopi!!

What the hell with this monday??!!

Ciiittt... Brakkk...

Orang bodoh mana yang sudah menabrak mobil ku? Aku benar-benar sudah kesal setengah mati, tapi ternyata kesialan ku di hari ini belum berakhir.

"Arrgghh sialan!".

Segera saja aku keluar dari dalam mobil ku untuk melihat kerusakan yang sudah di timbulkan oleh orang itu.

Argghh... Shit! Bumper depan mobil ku rusak parah. Bahkan kaca lampu mobil ku yang sebelah kanan juga pecah.

Tokkk... Tokk... Tokkk...

Aku mengetuk kaca mobil mewah itu dengan tidak sabar. Ya, mobil yang sudah menabrak mobil ku adalah mobil BMW dengan seri keluaran terbaru. Kaca mobilnya yang gelap membuat ku tidak bisa melihat siapa pengemudi atau pemilik mobil itu.

"Hey cepat keluar! Lihat mobil ku jadi rusak parah karena kecerobohan mu!" teriakku geram.

Lalu pintu pengemudi pun terbuka perlahan. Seorang lelaki tua turun dari dalam dengan raut wajah ketakutan. Aku sebenarnya iba melihat orang itu, tetapi aku juga sudah sangat kesal karena kesialan yang terus-terusan menimpa ku.

"Maaf mbak, saya tidak sengaja. Saya tidak melihat-lihat terlebih dahulu kalau ada mobil saat saya akan keluar dari tikungan" kata lelaki tua itu gemetaran.

"Saya nggak peduli! Pokoknya bapak harus ganti rugi karena kerusakan mobil saya!" kataku masa bodoh.

"Tapi mbak..."

Omongan bapak tua itu langsung terputus karena sepasang sepatu mengkilat yang tiba-tiba turun dari pintu penumpang di belakang.

"Maafkan kecerobohan supir saya nona. Saya rasa semua orang pasti bisa menjadi ceroboh juga terkadang" kata orang tersebut.

Langsung saja aku mengarahkan tatapan tajamku ke arahnya. Tapi sedetik itu juga mataku terbelalak karena menyadari siapa sosok yang ada di hadapanku saat ini.

Dia. Salah satu penyebab kesialan ku hari ini. Dia orang yang sangat enggan aku sebut namanya. Dia, orang yang teramat aku benci. Dia, Alvin Davian Andreansyah!

Cepat-cepat aku mengendalikan ekspresi ku saat ini. Aku langsung memasang wajah dingin tak bersahabat.

"Saya tidak peduli akan kecerobohan supir anda tuan. Saya hanya menginginkan ganti rugi untuk kerusakan mobil saya, lalu setelah itu semuanya akan selesai dengan cepat".

Dan aku bisa cepat-cepat pergi darimu!

"Baiklah, sebutkan berapa besar ganti rugi yang anda inginkan. Telepon aku ke nomor ini, maka aku akan segera mengurusnya" katanya santai sembari menyodorkan selembar kartu nama di tangan nya.

Tapi aku tak mau berurusan dengannya!

"Tidak bisakah anda langsung saja memberikan saya uang cash? Atau mungkin cek yang dapat aku cairkan?" kataku tidak sabar. Sungguh aku benar-benar sudah muak berhadapan dengan orang ini.

Disaster WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang