minggu pagi.

87 12 1
                                    

minggu pagi ini aisha disuruh ibunya buat mengunjungi si sepupu, changbin, ke kosannya untuk mengirimkan lauk masakan ibunya. aisha sebenarnya malas, changbin kan punya motor harusnya dia bisa ambil sendiri.

tapi gak ada yang bisa melawan ibunya itu, aisha akhirnya pasrah dan menurut saja. karena motornya sedang dibawa oleh ayahnya pergi, aisha yang gak punya alat transportasi buat berangkat ke kosan changbin akhirnya menghubungi jongho untuk mengantarnya.

"bayarannya apa?"

aisha berpikir sebentar. dia emang udah hafal sama sifat jongho yang suka minta pamrih kalau dimintain tolong. akhirnya dia mendapatkan ide bagus.

"gua kasih masakan ibu gua. mau apa? ayam kecap?" tawar aisha.

"oke deal. gua suka ayam kecap buatan ibu lu."

aisha mengangguk, "oke sip, gua tunggu ya."

tut—sambungan telepon terputus. aisha kembali masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil wadah tambahan dan memisahkan ayam kecap untuk jongho nantinya.

"kamu ngapain sih sha? kok belum berangkat juga?" tanya sang ibu yang tiba-tiba datang.

"aku nunggu jongho jemput bu, motor kan dipake ayah. ini lagi aku pisahin ayam kecap buat dia." jawab aisha.

ibunya yang tadinya mau marah langsung ikut membantu aisha menambahkan ayam kecap ke dalam wadah untuk jongho.

"kamu pacaran sama jongho ya?" tanya ibu tiba-tiba.

aisha terlihat kaget lalu menggeleng cepat, "mana ada bu! kita temenan aja kok! ogah banget aku pacaran sama dia."

sang ibu kelihatan kecewa, "yahh padahal ibu kira kalian pacaran, sering banget dia main ke sini soalnya."

"dia sering main soalnya suka sama masakan ibu, di rumahnya suka gak ada makanan soalnya." sahut aisha.

"yang bener?? ya udah kalau mau makan ajak ke sini aja sha, kasian banget kalau sampai gak makan dia." pinta sang ibu.

aisha malah menggeleng, "jangan bu, nanti keenakan dia betah di sini bahaya."

akhirnya aisha selesai mengepak ayam kecap untuk diberikan pada jongho alias gojek dadakannya itu. aisha beralih ke arah ibunya yang menatap ke arahnya dengan wajah yang masih kecewa dan sedih itu.

"apa karena kamu terlalu tinggi ya sha, makanya gak ada cowok yang mau sama kamu?" tanya ibunya.

aisha malah tertawa, "aku belum punya pacar tapi bukan berarti gak ada cowok yang mau sama aku ya bu! sebenernya ada satu kakak tingkat yang ngejar-ngejar aku sih."

wajah ibunya langsung berubah menjadi cerah, "oh ya?? terus gimana? kamu nerima gak? atau kamunya yang gak suka??"

"aisha-nya yang sok jual mahal aja tante, padahal cowok itu udah berusaha deketin dia mati-matian."

jongho yang udah nyampe tiba-tiba masuk dari pintu depan dan langsung menghampiri ibu aisha untuk salim. "maaf tante saya main masuk-masuk aja, hehe."

ibu aisha tersenyum, "gapapa jongho, kamu bebas mau main ke sini kapan aja tante bakal sambut. asalkan syaratnya kamu ceritain soal cowok yang lagi deketin aisha ke tante ya?"

jongho mengangguk, "kebetulan cowok itu kakak tingkat temen deket saya tante, dia sendiri yang minta tolong sama saya buat minta kenalan sama aisha."

ibu aisha terlihat antusias, "oh ya?? kalau gitu sekalian ajak aja temen kamu itu ke sini ya jongho, tante mau kenalan juga soalnya, hohoho."

"ibuuu!" seru aisha ngambek.

aisha langsung menarik jaket milik jongho menuju pintu depan rumahnya. "lu gak usah ngomong macem-macem, kalau enggak nih ayam kecap gak jadi gua kasih!" ancamnya.

wonderland; +everteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang