"Kakak Ipar Mesum Part 28"

794 8 0
                                    


Jian menusukkan pisau itu ke arah Taehyung, tapi Taehyung berhasil menghindar.

"Sa... sayang kamu tenang dulu. Kita bisa bicara baik-baik," bujuk Taehyung.

"Gak ada lagi yg mau aku denger dari mulut kotormu itu...!!"

Jian kembali melayangkan pisaunya, mencoba menusuk perut suaminya. Tapi kali ini Jiwon menahannya. Jiwon memeluk Jian erat-erat dari belakang.

"Kak jangan Kak.."

"Lepasin Jiwon...!! Dia harus mati. Lepasin kakak..!!" Jian memberontak

"Jangan Kak. Kalo kak Jian membu*uh bang Taehyung nanti kakak bisa masuk penjara."

"Iya sayang. Benar kata Jiwon. Kamu tenangin diri dulu yah," tambah Taehyung.

"Aku tidak peduli. Yg penting aku bisa membunuh kalian berdua. Manusia biadab..!! Lepasin Jiwon..!!"

"Jiwon gak akan lepasin kak Jian."
Jiwon mempererat pelukannya.

"Sayang kalo kamu di penjara nanti yg jagain anak kita siapa?" tanya Taehyung.

Jian jadi teringat pada Nara, dia diam sejenak.

"Nara... hikss.. Maafin Bunda sayang hiks..." Air mata Jian mulai mengalir.

Melihat Jian sudah tenang, Jiwon melepaskan pelukannya. Jian terduduk lemas di lantai. Jiwon duduk dihadapannya.

"Maafin Jiwon kak hikss.."

Plaaakkk....!!

Satu tamparan keras mendarat dipipi kanan Jiwon.

"Kamu benar-benar kelewatan Jiwon
hikss.. Apa kamu tidak punya hati hah? Bagaimana bisa kamu berselingkuh dgn kakak iparmu sendiri sampai kamu hamil.." nada suara Jian meninggi.

Tangis Jiwon pecah.

"Ma.. maafin Jiwon kak hikss.."

"Apa kata Eomma dan Appa kalo mereka tau? Perasaan mereka akan lebih hancur dari perasaan kakak sekarang."

"Hikss... hikss..." Jiwon terus menangis terisak-isak.

"Kakak kecewa banget sama kamu, Jiwon. Kamu juga sudah mengecewakan kedua orang tua kita."

"Maaf kak hikss.. Jiwon.. hikss.. Jiwon nyesel... hikss.. hikss..."

Taehyung merasa kasihan melihat Jiwon menangis. Dia mencoba menenangkan Jian. Taehyung duduk disamping istrinya.

"Sudah sayang kamu jangan marahin Jiwon terus. Ini juga salahku," kata Taehyung.

"Iya kamu juga salah Tae. Kesalahan kamu sangat fatal. Kamu sudah menghancurkan rumah tangga kita dan masa depan adikku. Dasar suami breng*ek. Aku tidak akan mengampunimu..!!"

Bleeeess... 🔪🔪🔪

Tanpa ancang-ancang Jian langsung menusuk perut Taehyung. Jiwon sangat terkejut melihatnya.

"Bang Taehyung..!!"

Darah segat muncrat saat Jian menarik keluar pisau itu. Taehyung memegangi perutnya.

"Akkhhhh..." ringis Taehyung menahan sakit.

"Rasa sakit yg sekarang kamu rasain gak sebanding dgn rasa sakit hatiku Tae. Ini belum cukup."

Bleeeshh  🔪🔪🔪

Jian kembali menusuk perut Taehyung. Darah segar kembali mengalir.

"Kak Jian stop kak," pinta Jiwon.

Tapi Jian sudah terlalu emosi, dia berniat kembali menusuk Taehyung. Jiwon segera menahannya. Jiwon peluk tubuh Jian erat-erat.

"Udah kak.. hikss.. jangan kayak gini... hikss.."

"Lepasin Jiwon.. kakak belum selesai.. Lepasinn...!!"

Jian terus memberontak, Jiwon mempererat pelukannya.

"Lepasin Jiwon...!!"

Jian terus berusaha melepaskan pelukan Jiwon. Akhirnya dia berhasil lepas, dan Jiwon terdorong kebelakang.

Duuuuggghh

"Akhhss.." ringis Jiwon saat perutnya terbentur ujung meja.

Darah segar mengalir dari selangkangan kaki Jiwon.

"Akhss... perut gw sakit banget akhss.." ringis Jiwon sambil memegangi perutnya.

Jian berdiri mematung melihat suaminya sudah tak berdaya. Ia baru sadar tadi ia terlalu terbawa emosi.

"Ma ... maafin akhu... Jian..," kata Taehyung lirih.

Tangan Taehyung terkulai lemas. Akhirnya dia pingsan.

"Ya ampun. Apa yg sudah ku lakukan?" sesalnya.

Jian membuang pisau yg sudah penuh darah dari tangannya ke lantai.

Tiba-tiba ...

Gubraaaak

Jiwon jatuh tergeletak diatas lantai.

"Jiwon...!!"
Jian segera menghampirinya.

"Ya ampun Jiwon kamu kenapa? Darah.. ini darah apa?" Jian mulai cemas.

"Aku harus segera telfon ambulans. Jiwon bertahanlah hiks.."

Jian mengambil handphonenya.

"Halo Pak tolong cepat datang ke rumah saya ada yg sedang butuh pertolongan," kata Jian.

"Baik Bu kami akan segera datang kesana. Ibu kirim saja alamat rumah ibu."

"Baik Pak nanti saya kirim."

Jian memutuskan sambungan telfonnya lalu mengirimkan alat rumahnya.

"Aku harus memakaikan mereka baju, tidak mungkin aku biarin mereka telanjang begini," pikir Jian.

Jian segera memunguti pakaian Taehyung lalu memakaikannya. Jian juga memakaikan baju lengkap untuk Jiwon. Lalu Jian mencuci pisau yg sudah berlumuran darah dan menyembunyikan pisau itu di laci dikamarnya.

🚑🚑🚑🚑

Bunyi sirine ambulance terdengar nyaring. Jian segera membukakan pintu menemui petugas medis.

"Pak tolong mereka ada didalam," kata Jian.

"Baik Bu. Ibu tunggu saja disini."

Empat orang petugas masuk ke dalam rumah Jian. Tetangga Jian mulai berdatangan penasaran dengan apa yg terjadi.

"Bu Jian ini ada apa?" tanya seorang Ibu.

"Iya Bu kenapa ada mobil ambulance? Apa ada yg terluka?" tanya Ibu yg lain.

"Siapa Bu? Ini ada apa sebenarnya?"

Jian benar-benar bingung menjawab semua pertanyaan tetangganya.

Para petugas medis membawa Taehyung dan Jiwon ke dalam ambulance.

"Ya ampun itu kan suami Bu Jian. Kenapa berdarah gitu?" tanya seorang ibu.

"Itu juga adiknya kenapa Bu Jian?" tanya yg lain.

"Mm... kayaknya tadi ada perampok ke rumah saya Bu. Saya juga gak tahu pasti, krna saya baru pulang dari rumah teman saya," alibi Jian.

"Ada perampok? Coba dicek dulu Bu Jian apa ada barang berharga ibu yg hilang," saran seorang ibu.

"Iya nanti aja Bu. Saya harus ke rumah sakit dulu sekarang. Saya permisi semuanya."

Lalu Jian ikut masuk ke mobil ambulance.

"Kasihan yah mereka."

"Iya kasihan sekali. Semoga mereka baik-baik saja."

"Iyah."

***** TBC*****








Kakak Ipar MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang