Kakak Ipar Mesum

"Kakak Ipar Mesum Part 34"

Appa, Jiwon dan Taehyung akhirnya sampai di kantor Polisi, mereka segera mencari Jian. Jian dan eomma senang sekali saat melihat mereka datang.

"Selamat malam Pak Polisi," sapa Appa.

"Selamat malam Pak."

"Ini saya bawa Kim Taehyung," kata Appa.

"Ayo duduk Tae," kata eomma sambil bediri dari kursinya.

Lalu Taehyung duduk disamping Jian. Taehyung menatap intens mata istrinya itu. Ada secercah harapan dimata Jian.

"Maaf yah aku baru dateng, kamu pasti ketakutan banget tadi," kata Taehyung.

"Gak apa-apa. Yg penting kamu udah ada disini sekarang. Kamu mau bebasin aku kan Tae?" tanya Jian.

"Iyah. Aku pasti bebasin kamu," jawab Taehyung sambil membelai rambut Jian.

Jian tersenyum senang mendengarnya.

"Saya tidak ingin istri saya dipenjara Pak, tolong hentikan penyelidikan kasus ini. Saya sebagai korban sudah memaafkan perbuatan istri saya Pak," kata Taehyung.

"Baik Pak kami akan menghentikan penyelidikan kasus ini," kata Pak Polisi.

"Syukurlah Jian gak akan dipenjara," kata eomma.

"Makasih Tae makasih banyak," kata Jian.

"Kamu gak perlu berterima kasih. Kamu memang gak salah, semua ini salahku," kata Taehyung.

"Iya memang kamu yg salah Taehyung. Kalau kamu tidak berselingkuh dengan Jiwon hal ini tidak akan terjadi," kata Appa.

"Maaf Appa," kata Taehyung sambil tertunduk lesu.

"Sudahlah Appa semuanya sudah terlanjur terjadi, yg paling penting semua masalahnya sudah selesai sekarang," kata Jian.

"Jadi kasus ini resmi kami tutup dan Bu Jian sudah bebas sekarang," kata Pak Polisi.

"Terima kasih banyak Pak," kata Jian.

"Sama-sama Bu."

"Kalo gitu sekarang kita sudah boleh pulang kan Pak?" tanya eomma.

"Tentu Bu. Silahkan."

"Sekali lagi terima kasih Pak," kata Appa.

"Iya Pak sama-sama."

Mereka semua pun pergi meninggalkan kantor Polisi. Appa yg mengemudikan mobil, eomma disampingnya, Jian,Taehyung dan Jiwon duduk dibelakang bertiga.

"Ayo Appa kita langsung pulang kerumah. Hari ini melelahkan sekali," kata Eomma.

"Kita harus ke rumah sakit dulu Eomma. Jiwon sama Taehyung masih harus dirawat," kata Appa.

"Jiwon udah gak apa-apa kok Appa. Jiwon bosen di rumah sakit terus."

"Saya juga udah mendingan Appa," kata Taehyung.

"Tadi dokter sudah pesan kalian harus kembali ke rumah sakit setelah dari kantor Polisi, kondisi kalian belum benar-benar pulih," kata Appa.

"Iya lebih baik kalian kembali dulu ke rumah sakit, biar dokter bisa memeriksa kondisi kalian," kata Jian.

"Iya deh," jawab Jiwon lemas.

Akhirnya mereka pergi ke rumah sakit dulu. Setelah itu Eomma dan Appa pulang ke rumah, Jian tetap tinggal untuk menemani adik dan suaminya.

Setelah selesai makan malam mereka bertiga berbincang-bincang.

"Aku lega banget kak Jian gak dipenjara," kata Jiwon.

"Iya kakak juga seneng banget akhirnya bisa bebas."

"Sekali lagi maafin Jiwon yah kak atas semua yg terjadi, karna keegoisan Jiwon kak Jian harus berurusan sama polisi," kata Jiwon sambil menggengam tangan Jian.

"Aku juga minta maaf Jian. Aku tahu kamu pastu masih butuh waktu untuk maafin kesalahanku. Tapi aku mohon kasih aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki rumah tangga kita," kata Taehyung.

"Aku juga gak mau rumah tangga kita berakhir Tae. Nara masih kecil dia masih sangat butuh kasih sayang seorang ayah," kata Jian.

"Jadi kamu gak akan cerain aku?" tanya Taehyung.

"Aku akan kasih kamu kesempatan sekali lagi Tae. Tapi ini benar-benar yg terakhir."

Taehyung senang sekali mendengarnya. Jiwon juga ikut senang.

"Iya sayang aku janji gak akan ngecewain kamu lagi," kata Taehyung.

"Kalo kamu ingkar janji, aku gak akan pernah maafin kamu lagi Tae."

"Aku janji demi Nara aku akan tepatin janjiku."

"Laki-laki harus bisa pegang kata-katanya," kata Jian.

"Iyah. Makasih Jian udah kasih aku kesempatan lagi."

"Sama-sama Tae. Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua."

🍁

🍁

🍁

Sudah hampir satu minggu Jiwon tidak masuk ke kampus, Jimin selalu terlihat murung. Ia juga belum sempat menjenguk Jiwon lagi karna tugas kuliahnya banyak sekali.

Jimin dan Mina sedang mengerjakan tugas bersama. Tapi Jimin terus memikirkan Jiwon sampai dia tidak konsentrasi.

"Keadaan Jiwon gimana yah? Semoga dia cepet sembuh dan keluar dari rumah sakit. Gw kangen banget sama Lo," kata hati Jimin.

Mina baru menyadari ternyata Jimin daritadi melamun.

"Jimin bengong terus, dia pasti lagi mikirin Jiwon," pikir Mina.

Mina punya ide bagus. Dia mau ngerjain Jimin.

"Eh Jiwon lo udah kuliah lagi," kata Mina.

Mendengar nama Jiwon, Jimin langsung tersadar dari lamunannya.

"Hah? Jiwon? Mana Jiwon mana?" tanya Jimin sambil memperhatikan sekelilingnya.

"Ya Jiwon di rumah sakit lah," jawab Mina.

"Ah Mina lo ngerjain gw. Gak lucu tau."

"Gw cuma mau lo sadar jangan mikirin Jiwon terus, fokus ke tugas lo."

"Gimana gw gak mikirin Jiwon. Dia kan sekarang lagi sakit. Udah lama dia gak kuliah gw kangen banget sama Jiwon."

Mina benar-benar kesal mendengarnya, hatinya terasa panas membara.

"Terserah lo deh Jim. Percuma gw bantuin kerjain tugas lo kalo aja terus mikirin cewe. Udah gw cabut," kata Mina lalu ia pergi.

"Eh Mina tunggu dong. Lo jangan pergi yg bantuin gw siapa? Mina tunggu bentar, Min... Mina...!!"

Jimin terus memanggilnya, tapi Mina tidak menoleh sekalipun dia terus saja berjalan meninggalkan Jimin.

"Gw capek Jim. Hati gw sakit denger lo terus bicarain Jiwon," batin Mina.

🍁

🍁

🍁

Mina pergi ke toilet untuk menenangkan diri. Mina mengurung dirinya di dalam bilik toilet.

"Kenapa sih gw harus suka sama Jimin? Udah jelas Jimin cuma cinta sama Jiwon sampai kapanpun dia gak akan pernah peduli sama perasaan gw hikss.."

Mina mengapus air matanya yg mulai menetes.

"Jiwon kenapa lo harus ada diantara gw sama Jimin? Gw yg lebih dulu kenal sama Jimin, gw yg lebih dulu suka sama dia. Tapi kenapa Lo yg dapetin Jimin?"

Mina mengepal tangannya geram.

"Lo gak pantes buat Jimin, Jiwon. Lo cuma jalang yg gak tau diri, suami kakak lo aja lo rebut, Bener-bener cewe murahan. Jimin gak boleh jatuh ke pelukan lo lagi. Gw gak akan ngalah untuk kedua kalinya Jiwon. Gak akan."

Mina keluar dari toilet lalu mencuci tangannya. Dimatanya memancarkan ambisi yg dibalut kebencian.

"Gw akan hancurin lo Jiwon. Dengan begitu Jimin akan jadi milik gw," batinnya.

*
*
*
*TBC*