Setelah jam makan siang Naya berniat langsung masuk kelas. Saat melihat sekumpulan siswa laki-laki sedang bermain di lapangan basket, Naya mengurungkan niat Nya dan duduk di anak tangga yang menghadap langsung pada lapangan basket.
Fokus Nya teralih dari yang semula memperhatikan bola yang masuk ke ring basket pada sosok jangkung yang kini sedang memainkan bola.
Dengan gesit pria itu melakukan drible melempar kan bola bounce pass kepada teman satu regu Nya, sesaat dia kembali memegang kendali bola basket, ia melakukan strategis pivot untuk menghindari serangan dari lawan di belakang Nya dan membawa bola pada area three point untuk melakukan shooting pada area tersebut. Dan shoot__masuk, yang menambah tiga angka pada regu Nya mengubah poin dari 7 menjadi 10 poin untuk regu Nya.
Bibir Naya tertarik membentuk sebuah senyuman menyaksikan dari jauh, pria itu tidak hanya mempunyai tatapan teduh yang membuat orang yang menatap Nya seakan tertawan. Tapi juga penampilan nya yang sangat menawan saat bermain basket. Siapapun yang melihat akan merasa kagum, Naya salah satu Nya. Naya tidak tahu berapa banyak yang mengagumi pria itu seperti diri Nya.
Naya melirik sekumpulan siswi yang berada di pinggir lapangan yang sebelumnya luput dari pandangan Nya. memakai seragam olahraga sama seperti yang di gunakan pria tersebut.
Melihat itu Naya merasa insecure penampilan mereka jelas terlihat sangat berkelas di bandingkan dengan dirinya yang berpenampilan sederhana dengan rambut di kuncir kuda dan kacamata minus Nya.Naya sudah membayangkan seberapa banyak wanita seperti mereka yang mengincar pria itu atau salah satu dari mereka bisa jadi adalah pacar Nya. Pikiran-pikiran seperti itu semakin membuat Naya merasa insecure sendiri.
"Nama Nya, Shaka.. Arshaka Abrisham. Anak 3A" Suara milik Rashel mangalihakan atensi Naya.
"Siapa?"
"Yang kamu perhatikan dari tadi."
"Most wanted sekolah?"
"Engga juga. Suka?"
Naya menggeleng cepat, ia bahkan belum mengetahui nama Nya bagaimana ia bisa menafsirkan rasa suka, Naya menyebut Nya dengan padanan kata kagum dari pada suka.
"Most wanted di sekolah ini banyak, Nay. Tapi yang baik dan single cuma dia."
Naya mengalihkan perhatian Nya dari lapangan basket kepada Rashel. "Demi apa single?" Ucap Naya tidak percaya.
Rashel mengangguk yakin.
"Apa tidak ada yang menyukai Nya? Tidak, apa tidak ada seseorang yang dia sukai?"
"Aku bukan cenayang Nay,"
Naya terkekeh dengan jawaban Rashel.
"Kalau kau penasaran tanyakan langsung padanya."
Menanyakan Nya? Apa itu artinya Naya harus mendekati Nya? Berdasarkan informasi dari Rashel tidak ada wanita yang benar-benar dekat dengan pria itu. Selain sahabat yang selalu bersama Nya. Seorang wanita bernama Devina dan satu lagi laki-laki bernama Arza.
Itu artinya Naya punya kesempatan, Naya terkikik geli dengan perasaan Nya sendiri. Kenapa rasa kagum dan penasaran Nya mengalah rasa insecure dan malu Nya.
**
Aku membawa satu kotak Brownies yang aku ambil diam-diam dari meja ibu. ibu tidak akan memberikan brownies itu jika aku meminta Nya meskipun dengan cara merayu sekalipun. Ibu sangat sulit untuk di rayu.
Begitupun dengan manusia bernama Arkan, adikku itu tidak akan tinggal diam mengetahui tindakan ku. Arkan dengan senang hati akan mengadu pada ibu. Dan akhirnya sudah bisa di tebak bukan.
Hari ini aku berniat memberikan kepada Kak Shaka sebagai ucapan terima kasih karena sudah menolong ku untuk beberapa waktu lalu. Aku juga membawa jaket yang pernah ia pinjamkan untukku sebelum Nya, yang sudah aku cuci dan tidak lupa memberi kan aroma parfum Citrus milik ku.
Dan.. Sekaligus aku ingin mengenal Nya. Oh lupakan. Aku terdengar Sangat tidak tau diri bukan? Tapi rasa penasaran ku? Baiklah, lupakan aku hanya perlu mengucapkan terima kasih dan memberikan brownies ini sebagai hadiah.
Aku melihat sosok jangkung yang sedari tadi aku cari, seorang diri di gazebo taman sambil membaca buku. Aku Berjalan perlahan menghampiri Nya, meskipun sedikit gugup aku mencoba menetralkan perasaan ku.
"Garis waktu - Fiersa Besari. Buku yang bagus." Alih-alih menyapa aku malah tertarik dengan buku yang ia baca.
Ia mendongak menatap Ku seketika nyali ku mengkerut. Tatapan Nya benar-benar membius ku.
"Kak Arshaka Abrisham." Dia mengernyit menatap ku, aku tahu dia pasti heran kenapa aku tahu nama Nya padahal dia tidak pernah menyebut kan namanya sekalipun di pertemuan kami sebelumnya.
"Ada apa?" tanya nya Datar. Aku terkesiap ketika mata ku bertemu dengan tatapan teduh milik kak Arshaka.
"Aku ingin mengembalikan jaket yang sebelumnya aku pinjam. Maaf sedikit lama." Aku menyerahkan sebuah tas berisi jaket milik kak Shaka dan meletakkan di kursi sampingnya.
"Tidak masalah."
"Saya mau ngucapin terima kasih."
"Untuk?"
"Sudah meminjam kan jaket dan menolong saya saat itu. Dan.."
"Dan?"
"Sebagai ucapan terima kasih saya, saya mau kasih kakak ini." Aku menunjukan brownies yang aku bawa. "Brownies ini buatan ibu ku, rasanya manis dan gurih saya yakin kakak akan menyukainya."
"Saya tidak suka manis."
Atensi ku melemah seketika, bodohnya aku kenapa tidak mencari tahu apa yang dia sukai sebelum memberikan hadiah. Baiklah, ini kesalahan ku yang pertama.
"Nama saya Naya."
"Saya sudah tahu."
"Hah?"
"Terima kasih niat baiknya." Kak Shaka mengambil tas jaket dan berlalu pergi.
"Kak!"
"Ya?" Dia menoleh setelah berjalan beberapa langkah.
"Boleh saya pinjam bukunya, stok limited saya tidak kebagian."
Ya kamaren aku memang memburu buku itu namun, aku tidak mendapatkan nya karena stok sudah habis dan aku harus menunggu satu Minggu lagi untuk bisa mendapatkan nya.
Dia berbalik "kamu menyukainya?"
"Sangat, bahkan saya sudah mencari di semua toko buku dan tidak mendapatkannya dan harus menunggu satu Minggu lagi" jelas ku jujur.
Kak Shaka menyerahkan buku milik Nya pada ku.
"Serahkan setelah kamu selesai membacanya." pesannya.
Aku menerima buku tersebut dengan antusias "Saya akan kembalikan segera setelah selesai membacanya."
Setelah kak Shaka pergi aku bersorak senang, akhir Nya perjuangan ku untuk bisa membaca buku ini terkabulkan meskipun bukan milik ku, setidaknya aku bisa membaca sebelum aku berhasil membeli nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS LOVE ?
RandomBinar Kinaya seorang siswi DHS yang jatuh hati pada sosok Shaka. Laki-laki ramah, baik, punya tatapan teduh dan laki-laki yang menolong nya di hari pertama di sekolah baru. Dari sinilah perasaannya tumbuh. Dan Arshaka Abrisham, laki-laki ramah,pinta...