03

869 96 1
                                    

Pagi yang cerah disambut hangat oleh pria tampan bernama lengkap Metawin Opas-iamkajorn, Panggil saja win

Pagi ini dirinya tidak memakai pakaian formal seperti biasanya, menurut win memuakan jika harus terjebak dengan pakaian formal setiap harinya

Sekarang ia memakai pakaian cukup casual membuat dirinya terlihat lebih santai

Mata cantik itu menatap kearah cermin melihat penampilannya di pantulan kaca, tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata cantik itu menatap kearah cermin melihat penampilannya di pantulan kaca, tampan

Merasa telah siap pria itu pun keluar dari kamar dan melangkah dengan santai sampai menyusuri turunan anak tangga

Senyum di bibirnya seakan tak rela untuk pudar, Win selalu mewanti-wanti waktu liburnya dari dunia kantor

Jujur saja , Metawin bisa gila jika harus berlama-lama didalam kantor

    

"Eh, den win mau kemana? Kok ngak pakai pakaian kantor?"  Win tersenyum singkat mendengar pertanyaan phi Ed

Ed, kepalah maid dirumah ini

Ia menunggu win menyelesaikan langkah kakinya menuruni anak tangga. "Auu, apa phi lupa? Hari ini win libur dari kantor"

"Oh ya? maaf den phi lupa"

Win hanya terkekeh, wajar jika phi Ed sekarang menjadi pelupa karna wanita parubaya itu sudah berkepala lima

"Tidak masalah phi, ehmm apakah phi sudah menyiapkan keperluan Win?"

Ed menepuk jidatnya , bagaimana ia bisa lupa. "Ao, maaf lagi den phi benar-benar lupa, Kalau begitu phi pamit dulu na mau nyiapin"

"Khrub, terimakasih phi"

  

....


    
Win, pria berparas manis itu telah sampai ketempat tujuannya. Perasaan hangat menjalar dihati ketika melihat barisan anak-anak menanti dirinya turun dari mobil

Ia sedikit merapikan barang pribadi bawaannya , setelah merasa siap win segera turun dari dalam mobil

Bibirnya mengembang

"SAWADHIKA PHI WIN...." ucap mereka serentak

"Sawadhikaa nong ku" win menyatakan ke-dua telapak tangannya, " bagaimana kabar kalian? Baik?"

"KAMI BAIK PHI WIN...."

"Oke, baguslah karna hari ini phi win bawain mainan untuk kalian semua, tapi kalian harus berjanji dulu sama phi kalau kalian tidak akan ribut , na?"

"KAMI BERJANJI PHI WIN...."

"Bagus"

Win tersenyum puas, ia berharap tak ada lagi derama merebutkan mainan seperti biasanya

   
"Terimakasih ya nak win kau selalu menyempatkan diri untuk datang kesini ditengah kesibukanmu " Ucap bibi ploy, ia adalah ketua yayasan panti asuhan ini

"Au, tidak usah berterima kasih bibi. kalian itu sudah win anggap seperti keluarga sendiri"

Senyum lebar win perlihatkan, memang win tak bisa jauh jauh dari kata tersenyum

"Kau anak baik win, semoga tuhan memberkati hidup mu" Beruntung ploy dipertemukan oleh anak muda seperti Win

"Yasudah, lebih baik kita semua masuk kedalam Ayo"
  

....

Setengah jam win habiskan waktunya untuk bermain dan bersenda gurau dengan anak-anak panti. Win bersikap layaknya keluarga

Suasana disana sangat hangat, bak sebuah keluarga asli. Bibi ploy berada di dapur untuk membuat makanan sedangkan Win layaknya seorang kakak yang sedang menjaga adik-adiknya

   
Tok tok tok

Senda gurau mereka seketika terhenti ketika mendengar ketukan dari  pintu utama

"Biar Biyan yang membukakan pintu"
Byian , anak berumur 8 tahun itu berdiri tapi belum sempat melangkah suara Win sudah membuatnya terduduk kembali

"Biar phi saja Biyan, kamu disini dulu jagain yang lainnya"

Win berdiri dan melangkahkan kakinya menuju arah pintu utama , Dahi win mengernyit heran seorang pria berdiri di depannya

"Ada yang bisa saya bantu?"

Tanya win merasa heran

Pria itu mengulas senyum. "Apakah itu mobilmu?" Tanya pria itu dan menunjuk mobil yang terparkir di halaman rumah panti

Mata win mengikuti apa yang ditunjuk pria tersebut. "Iya"

"Kebetulan mobil saya sedang mogok, dan saya juga lupa menyimpan nomor bengkel mobil. saya melihat sekeliling daerah disini hanya rumah ini yang ada mobil terparkir jadi saya berinisiatif untuk datang kesini. Apakah kau bisa membantu mengecek mobilku? oh jika kau merasa keberatan apa  boleh saya meminta nomor tukang bengkel saja?"

Pria itu menjelaskan panjang dan lebar tapi tenang saja,  Win masih bisa menangkap apa yang pria asing itu sampaikan

"Kebetulan saya bisa sedikit tentang mesin, bisa saya cek dulu?" Win menawarkan diri

Metawin penyuka mobil tidak heran juga kenapa sampai dia bisa menguasai membenahi mesin yang mogok

Pria itu tersenyum senang. "Benarkah? tentu boleh, mobilku ada disana"

Win hanya mengikuti langkah pria itu dari belakang, tak jauh keberadaan mobilnya hanya saja disana terlihat sepi

Sekarang mereka sampai didepan mobil, win mulai dari membuka bagasi depan dan mulai mengotak Atik. "Ehmmm tapi, aku tak menemukan ada kesalahan di mesin. Mungkin mobilmu perlu di ser- BUG

Win tersungkur, ketika ada benda keras menghantam tengkuknya

Sedangkan pria itu menyeringai

Huftt... bahkan ia tak menyangka akan semudah ini, harusnya ini perlu lebih sulit lagi

   
"Ketemu , Akhirnya kita bertemu dude"

   
 

TRAPPED -BW-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang