06

846 89 11
                                    


Cup...

"udah nungguin lama ya?"

"Ehmm enggak kok, Sini kamu duduk" Nevvy yang berstatus sebagai pacar Bright Vachirawit itu menepuk pelan tempat disampingnya

Bright mengikuti kemauan pacarnya agar duduk bersebelahan diatas ranjang big size

"Tumben banget kamu nyuruh aku ke apartemen, biasanya kamu yang nyamperin aku" heran Bright

Tangan kanan Navvy memegang telapak tangan Bright membawanya untuk digenggam. "Aku mau ngomong"

"Mau ngomong apa Hem?" Bright merasa remasan kecil dari telapak tangannya, "ngomong aja gapapa kok"

"Tapi.. kamu jangan marah ya?" lirih Navvy menundukkan kepala

sungguh ia takut

"Ngak, yaudah mau ngomong apa?"

"Janji dulu"

"Huft.. iya Hanny janji, udahkan? cepetan ngomong"

Kepala Navvy semakin menunduk kedalam. "Aku..Aku.. akuhamil" suaranya sangat lirih sampai nyaris tak terdengar

Bright tak mendengar begitu jelas ia hanya sibuk memperhatikan tingkah aneh sang pacar. "Apa ? Yang keras dong aku gabisa denger"

Nevvy berusaha keras membuang rasa takutnya ia sangat takut membuat Bright marah karna ia tahu Bright tipe orang tempramental

Sangat!!

Menarik nafas dan membuang perlahan, tangan kiri Navvy berusaha mengambil benda yang terletak disamping tubuhnya menyerahkan pada Bright

Menarik nafas dan membuang perlahan, tangan kiri Navvy berusaha mengambil benda yang terletak disamping tubuhnya menyerahkan pada Bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hamil, brightt"

"Ha Apa? Kau hamil sama siapa?" Bright menarik kasar testpack bergaris dua itu menatap tak percaya

"Apa kau sedang bercanda Bright? Itu anakmu"

"Tidak mungkin kau hamil NEV!! Kita baru melakukan itu lagi kemarin dan gamungkin secepat ini! heh.. lucu"

"Kau kemarin tidak memakai pengamanan BRIGHT"

"AKU TIDAK MEMAKAI KARNA KAUU YANG MENYURUHKU" Kesabarannya telah habis

Bright berdiri dan membuang testpack ditangannya sembarangan

"Kita sudah lama tidak nglakuin itu dan kemarin kita baru melakukan kembali. kau kira aku bodoh , HA?"

Pertahanan Nevvy runtuh ia terisak merasakan sakit dihatinya. "Apa kau sedang menuduh diriku Hamil dengan lelaki lain, Bright?"

"Persetan!! Aku tak mau mempunyai anak diusia muda kalau kau mau ambil saja, sialan"

Pikiran Bright seketika menjadi kacau,
Kemarahannya semakin memuncak ketika mendengar Nevvy menangis terisak

Kupingya panas sialan.

"AKHHHHHH SIALAN, SETELAH DUA TAUN LEBIH KAU BARU HAMIL HA?"

"KENAPA SANGAT TELAT SIALAN"

Navvy membenamkan wajahnya di sela sela kedua lututnya. "Hikss! aku harus bagaimana Bright" lirihnya

"TERSERAH, Aku akan tetap merawat kau dan anakmu itu tapi tidak untuk menikahi mu" Bright menekan kalimat terakhirnya

Lagi-lagi dan lagi pria bermata tajam itu kembali meninggalkan orang lain dalam keadaan terpuruk

Meninggalkan apertemen Neevy dalam keadaan marah, bagaimana tidak marah?

Bright memang sering having sex tapi ia masih waras untuk tak mau meninggalkan benihnya di dalam rahim para jalangnya, walau itu kekasihnya sekalipun

    
"Dateng ke club biasanya"

Bright menelpon Mike rekan kerjanya. Ia ingin ada yang membawanya pulang saat dirinya mabuk

   

...


  

"Stthh..." Badannya sangat panas jangan lupakan juga luka yang terhias darah sudah mengering

Meringkuk seperti bayi di dinginnya lantai disertai tangan masih terikat dibelakang menambah kesempurnaan penderitaan ini

5 jam sudah Bright meninggalkan Win dan baru satu hari ia bersama pria itu tapi keadaan Win terbilang cukup mengenaskan

Bright tak langsung membunuh dirinya tapi ia hanya memberikan sedikit penyiksaan seperti keadaan Win sekarang ini

Disisi lain Mike merangkul pundak Bright memasuki rumah penyikasannya

Bright sendiri tidak terlalu mabuk dia masih bisa merasakan sekitarnya hanya saja tubuhnya sudah tak bisa menopang berat badannya

"Sudahlah Bright, kau jangan berlarut-larut dalam masalah ini. aku akan membantu dirimu sebisaku" Mike menuntun agar Bright duduk di sebuah sofa

"Hem.. Kau boleh pulang"

"Okeh, jaga dirimu baik-baik"

Pintah Bright langsung dituruti Mike, ia tau ketika marah Bright tak suka bantahan

Bright sendiri tak tau harus bagaimana, sekejam kejamnya seorang Vachirawit ia tak akan tegah membunuh dara dagingnya sendiri, bahkan sebelum terlahir di dunia

Pandangan sayu Bright mengarah pada pintu ruangan Win, susah payahBright bangkit sampai sesekali terjatuh karena tidak Kuat menampung berat badannya sendiri

BRAK

Pintu terbuka lebar berbarengan dengan mata win yang sempat terpejam kembali terbuka

Bright berjalan menghampiri Win secara perlahan sedangkan Win hanya pasrah, melawan pun tak ada gunanya

Semakin dekat jarak antara Bright dan Win

Mata win terpejam

Tanpa diduga seorang Metawin, Bright menciumi rakus bibir Win. Bibir yang tadinya mati rasa sekarang terasa hancur kembali

Bright menggigit keras bibir bawah Win agar terbuka

Sangat kasar

"Awhh.." Segera lidah Bright memasuki mulut hangat Metawin mengapsen satu persatu gigi Win rakus, seolah besok tak ada hari

"Ehmm...  Henn..tihk..khann"

"EHHhm.."

Bisa tebak ganih chapter selanjutnya gimana? HAHAHA apakah permisekakunoian?

TRAPPED -BW-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang