14

950 98 11
                                    

    
   

"ssttttt... Pelan-pelan Auhh.."

"Ini sudah pelan, bisakah kau jangan banyak gerak nanti makin susah"

"Kau kasar Bright, aku tak suka Sstth.. Auh jangan ditekan itu Sakit, Brengsek"

"Diamlah jangan banyak bergerak nanti semakin sakit"

"sssthh.."
 

"Aaaaaah sudahlah hentikan kau sangat kasar aku tak mau lagi" tangan Win menahan tangan yang lebih besar darinya

"Heyy kenapa? tunggu sebentar lagi akan selesai tapi kau malah menyudahinya"

"Tidak Tidak, aku tidak mau lagi dan jangan memaksa! biarkan saja luka ku ini sampai mengering sendiri" Metawin mempoudkan pipinya  

"Yasudah terserah"

Bright meletakkan kembali perlengkapan yang tadi digunakannya untuk mengobati luka lebam di wajah manis Metawin tapi sialnya yang diobati sangatlah rewel

Bright beranjak dari duduknya ia akan mengembalikan kotak P3k kembali ketempat mulanya sedangkan Win hanya diam ditempat sembari memperhatikan kegiatan Bright

"Bright" Panggil Win

......

"Bright..." Panggilnya sekalih lagi

......

"BRIGHT"

mungkin bisa dibilang kesabarannya telah habis, Pria yang dipanggilnya hanya berjarak 5 centimeter dari posisi Metawin tapi pria itu memilih tak menjawab panggilannya

Bright menoleh pada Win, "Iya Metawin ada apa?"

"Kau sengaja ya tidak menjawab panggilanku?"

Win bertambah kesal ketika Bright menjawabnya dengan anggukan disertai dengan senyuman manis

Merasa dirinya diatas puncak kekesalan pria berparas manis itu bangkit dari sofa lalu berjalan ke arah Bright , sedangkan Bright hanya diam menunggu apa yang akan di lakukan pria manis itu
     
     
"AW WIN SAKIT"

"Sukurin, siapa suruh jail terus menerus"

Win pergi dari hadapan Bright meninggalkan Pria mantan pembunuh bayaran itu memegangi kaki kirinya sehabis di injak keras oleh pria jelmaan kelinci itu

Apa-apaan ini, seorang Vachirawit di injak kakinya

Bright mengaku setelah dirinya meminta maaf pada Metawin sekarang pria berparas manis itu semakin kurang ajar dan malah dirinya yang terus di nistakan

Sepertinya roda sudah berputar

"Tunggu sampai aku membalas perbuatanmu  itu sehingga kau tidak bisa
jalan besok paginya , tuan kelinci" monolog sivachi

Setelah merasa kakinya sudah lumayan tidak sakit Bright mengikuti arah Win pergi tadi sampai dirinya berada di dalam ruangan kamar Win

"Mau apa kau kesini?" Tanya Win dengan nada sinis, tentu saja dia masih sangat kesal

"Ini rumahku kenapa kau bertanya Win?" Tanya Bright balik lalu menjatuhkan kasar tubuhnya di atas ranjang umpuk tempat Win tidur

"Cih.. terserah kau saja lah, ehmm Bright aku pinjam bajumu lagi , boleh kan?" Ucapnya ragu-ragu

Bright melihat gerak gerik Win, dia terlihat malu ketika meminta izin. "Em, ambil saja di lemari kamarku, besok akan ku belikan baju"

"Terimakasihh" Gigi kelinci itu ikut terlihat ketika Win memperlihatkan senyum Pepsodent terbaiknya

TRAPPED -BW-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang