05

828 91 4
                                    

"pho kan sudah bilang padamu love jauhi pria itu tapi kau tak mau mendengarkan pho"

"jadi sekarang jangan salahkan pho yang akhirnya bertindak"

"Love cinta phi win pho..."

"STOP LOVE! bullshit cinta cintaan. Kalau dia juga mencintai mu DIA TAK AKAN MENGHANCURKAN DIRIMU"

"Hikss.... Tapi phi Win tak sengaja melakukan-

Piyarrrr....

Love terlonjak kaget saat guci besar sekarang jatuh dan pecah berkeping-keping

"DENGARKAN PHO!
Jika kau masih membahas dan membela pria itu maka pho tak akan segan-segan menyuruh Bright membunuhnya sekarang"

Love menatap kepergian phonya

ia sekarang tak tau harus berbuat apa Sedangkan ada satu nyawa sedang terancam

   
   

....


"Akhhhh CUKUP AKU MOHON CUKUP"

Bright menghentikan tangannya yang memegang cutter. "Ehmm kenapa? Ini sangat seru"

Jawab Bright tanpa beban

Sialan

"Hikss kau bukan manusia hiksss! aku bahkan tak mengenalmu"

Mata win sudah merah menahan sakit di lengannya yang sengaja digores Bright dengan cutter

"Hey kenapa kau menangis? Kau laki-laki apa kau lupa? ehmm untuk masalah kita tidak saling kenal memang benar. Disini aku hanya menjalankan tugas" nada lembut Bright seakan goresan yang tajam untuk Win

"Siapa yang menyuruhmu?"

"Jika kau dibayar untuk membunuhku maka aku akan membayar 5kali lipat hikss Ta..tapi tolong lepaskan aku hiks! aku mohon"

"Aku akan membayarmu"

Bright menopang dagunya dengan posisi berjongkok menyamaratakan dengan posisi Win yang terduduk dilantai

"Hemm Pilihan yang sulit" mata Bright menjuling ke atas seperti seorang yang sedang berfikir sangat keras

"Aku mohon pikirkanlah hikss.. aku tidak akan berbohong"

"No! Aku bukan orang yang suka berkhianat" jawab Bright telak

Mata tajam Bright menatap Win yang semakin terisak. "Ingat ini urusamu dengan bosku, disini aku hanya menjalankan tugas"

"Siapa bosmu ha?"

"Apa kau sangat ingin tahu? Yang ku tahu kau menghancurkan masa depan putrinya dan ya... dia tak terima menyuruhku untuk membunuhmu"

Bibir Bright mendekati telinga Win

"Dengan bayaran yang mahal" Bright menarik kepalanya dan memamerkan senyum manis pada Win

"Sialan kau... Jika aku bebas aku tak akan segan-segan membunuhmu TUAN" Rahang Win mengeras, ia benar-benar marah

"Bright, namaku Bright" jawabnya santai

Bright berdiri merenggangkan kedua tangannya. "Huaaa... Sangat capek" lalu berjalan kebelakang dan berkacak pinggang

Ia ingin melihat penampilan Win

"Ck! Bagus juga karya seniku "

  
Drtt.Drttt.Drttttttt

  
Ponsel yang terletak diatas sofa berdering Bright berjalan menghampiri dan duduk dengan tenang diatas sofa

"Ya hallo bos"
____

"kau tak percaya padaku?"
____

"Jangan katakan itu bos atau aku akan benar-benar membunuhnya sekarang"
____

"Gak! Membuang waktuku saja"
____

"HEMMMM.. iya akan aku fotokan"

Tut

  
"Menyebalkan" Bright menatap ponsel ditangannya kesal. Ia berdiri dan berjalan mengarah pada Win

Berjongkok dihadapan Win menangkup kasar dagu win, tangan kanannya mengarahkan handphone tepat didepan muka Win

"Lepaskan bangsat"

"DIAM! jika kau masih memberontak akan aku goreskan cutter kesayangan milikku menembus kulimu itu"

Win tak berani bergerak ia memilih diam daripada terkena imbas

Dirinya hanya memperhatikan apa yang Bright lakukan, Bright memfoto Win dan sekarang ia sedang sibuk dengan handphone-nya

Win memilih diam

"Good boy, kau bahkan lebih imut jika menurut padaku" Bright menepuk pucuk kepala Win lembut sedangkan Win tak bisa berbuat apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good boy, kau bahkan lebih imut jika menurut padaku" Bright menepuk pucuk kepala Win lembut sedangkan Win tak bisa berbuat apa-apa

menyingkirkan tangan sialan itu pun tak bisa

Kedua tangannya diikat kebelakang dan yang bisa Win lakukan hanya pasrah pada keadaan

"Aku ada kencan dengan pacarku, kau disini saja karena aku akan segera kembali oh untuk lukamu biarkan saja yah sampai mengering. Aku pergi dulu"

Win menatap tak percaya ketika punggung tegap Bright keluar dari ruangan ini. Meninggalkan Win dalam keadaan mengenaskan dan tangan masih terikat satu sama lain

Mulai sekarang Metwain berjanji pada dirinya sendiri, yang mati hanya ada satu pilihan Win atau-

Bright.

  
"DIANTARA KITA HARUS ADA YANG MATI, CAMKAN ITU SIALAN" triak win menggebu-gebu

Tidak peduli dengan rasa sakit yang terus menjalar di sekitar tubuhnya

  
   
   

TRAPPED -BW-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang