Oppa-oppa itu tampan. Untuk menyukainya hanya sebuah imajinasi, tapi setidaknya bisa membuatku senang. Itu lebih baik dari pada menyukai seseorang yang tidak menganggap kita ada. Mending sekalian gatau kita adakan😂
.
.
.
.
.
So sad no sesad :(
Saranghae Nam Joo Hyuk💚💌💌💌
Hari ini Alin pulang ke rumahnya. Tepat sepuluh hari kepergiannya untuk pulang ke kampung halaman sang bunda.
"Alin bakal rindu bibi. Bibi yang tenang ya di sana, insya Allah Alin akan selalu doakan Bibi," ucap Alin senduh saat melihat rumah dan mengingat alasannya meninggalkan rumah saat itu.
Alin memasuki rumah itu dengan langkah gontai masih tersisa rasa sedih yang sedikit di rasakannya beberapa waktu yang lalu.
Ingin rasanya ia menghubungi sang sahabat untuk membantu menghiburnya. Namun ia teringat bahwa sekarang masih ada jam kelas, Alin memutuskan untuk istirahat sambil merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.
Namun bukan Aliyen planet mars panggilannya kalau tidak membuat kekesalan sampe level puncak. Niat baik hanya sekedar bualan, nyatanya tindakan tidak sesuai ucapan. Meskipun bibirnya si Alin tidak ingin mengganggu sang sahabat lagi kuliah tapi tangannya tetap menekan tanda memanggil saat nama sang sahabat tertera di ponsel.
"Woii Sep. Gue dah pulang. Nanti ke sini yak. Bawain gue martabak atau apalah gitu, gue pengen makan sesuai cuma mager. Sekian dari nona comel, terima kasih" ucap Alin dengan sekali tarikan nafas -tanpa salam pembuka dan penutup bahkan tidak mengizinkan lawan bicaranya untuk menjawab semua kata-katanya.
Sekarang sang biang kerok hanya tiduran sambil melihat bola lampu yang tergantung di langit-langit rumahnya. tanpa memikirkan efek apa yang diterima teman sejawatnya itu saat melakukan aksi yang ngeselin bagi sang korban.
Ngeselin emang si mahkluk luar angkasa -author.
💌💌💌
Menyenangkan. Menenangkan. Dan menyejukkan jiwa. Apalagi kalau bukan si biang masalah dan bikin rusuh tidak lagi hadir. Yapss Alin. Sudah seminggu ini hidup Asep merasa tenang meskipun terkadang ia juga merindukan mahkluk luar angkasanya itu.
"Gilee. Baru kali ini gue bisa nyimak materi dosen biasanya juga minta catatan temen atau pahami sendiri materinya. Ini harusnya gue bangga apa menyedihkan ya?" Ucap Asep dalam hatinya dengan mata tetap fokus pada materi yang disampaikan sang dosen.
Seperti mahasiswa pada umumnya. Asep juga mencatat materi apa saja yang di sampaikan oleh dosennya itu. Baru 30 menit dosen menjelaskan tapi buku catatannya sudah banyak. Benar! Asep memang anak yang rajin dan pintar, masuk kuliah aja bidang diminati sahabatnya namun kenyataannya dialah yang loyal.
Tidak ada yang berisik atau pun sibuk sendiri. Semua mahasiswa fokus mendengar uraian dosen, hmm lebih tepatnya tidak fokus uraian namun orangnya (barangkali?!) Sebab kali ini yang masuk bukanlah dosen yang sebenernya tapi Asdos yang most wanted bagi ciwi-ciwi di kelas itu.
Sebuah suara ponsel yang cukup nyaring membuat semua mata tertuju pada satu sumber. Asep! Ponselnya berdering tanda ada yang memanggil tapi ia tidak sadar. Saat temannya yang menyenggol kalau itu adalah ponselnya, barulah ia angkat panggilan itu.
Usai mengangkat panggilan itu. Asep terperangah bukan hanya apa yang di dengar dari sang penelpon tapi juga reaksi satu kelas yang tertuju padanya terutama sang dosen.
"Sesuai kontrak perkuliahan bersama pak Darmo. Saya rasa kalian semua ingat, bahwa tidak ada yang mengaktifkan ponselnya jika ada kelas. Dan saya rasa kalian semua juga tau apa akibatnya," ucap Kevin Asdos pak Darmo -di mata cowok-cowok, Kevin itu ngeselin sok paling berkuasa tapi Dimata ciwi-ciwi dia sangat berkarisma, cool, berwiba yang menyiratkan bahwa di Kevin itu keren. (Dasar ciwi-ciwi).
![](https://img.wattpad.com/cover/254661318-288-k959960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIEN (ON GOING)
Fiksi Umum"Kisah absurd Alien yang temani oleh Asep. Akankah kisah Absurd menjadi kisah romansa atau tragedi? " Ku pikir semuanya biasa saja, namun ternyata semuanya terbiasa. Terbiasa bersamamu dan selalu bersamamu -Alien Kisah seorang wanita yang merasa hid...