Anak Bunda (01)

21 5 0
                                    

Tolong kerjasamanya untuk tidak memplagiat cerita yang author tulis!!!!

Cerita ini tidak dari sebuah jiplakan cerita lain, ini semua hasil karangan author sendiri mohon bantu koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan.

Terima kasih ❤️

Terima kasih ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Kalaaa!!!!! bangun woyyy." Teriakan menggema menyambut pagi hari.

Brakk...

"Kalaa!!! Bangun woy. Gue mau sekolah anjir, bangun gak sekarang." Seseorang langsung mengambil guling yang di peluk dari orang yang sedang tidur.

"Enghh, jam berapa sih anjir, masih pagi ini. Satu jam lagi gue bangun, bawa sini gulingnya." Jawab orang yang tidur nya di ganggu, tangannya terulur untuk mengambil gulingnya lagi.

Orang yang membangunkannya tak menyerah, di ambilnya air dari kamar mandi dan langsung di siram ke muka orang yang sedang tidur itu.

"Anjing."

"Heh mulut, cepet bangun gak atau gue siram lagi." Ancaman yang sangat sering terucapkan oleh semua orang.

"Iya-iya."

Aniskala, anaknya sehat dan berenergi banyak itu sudah pasti. Gak ada hari tanpa bertingkah aneh. Mottonya selalu hidup untuk hidup.

Horasss....

Syahdan Panungarep, jadwal paginya adalah membangunkan Ndoro Ratu sebelah rumahnya untuk pergi sekolah. Harus tepat waktu anjir gak boleh telat pokoknya.

Money is time eh,

Time is money....

06:26 a.m

Krikk...krikk

"Kan gua udah bilang anjir ini ke pagian, au ah mau kekantin aja." Dumel Kala pada sepupunya.

Yap, Kala dan Syahdan adalah sepupu. Mama Kala dan Ayah Syahdan adalah saudara kandung otomatis nurun ke anaknya lah.

"Yang penting udah sampe sekolah daripada telat." Sangat mencerminkan anak teladan padahal enggak sama sekali.

Datang pagi ke sekolah hanya untuk melanjutkan tidurnya tanpa nantinya harus kelabakan berangkat sekolahnya. Sangat mantap.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang