"Aku mencintaimu lebih dari siapapun Aniskala, cinta ku begitu indah untuk dirimu seorang." Juangga Maganta.
"Lo orang pertama yang gue cintai dan itu masih sampai sekarang, lo memang bukan satu-satunya tapi, gue mau lo tetep berada di sisi gue." Ya...
"Kakak gaji kamu deh, sekalian Kakak jualin lukisan yang kamu bikin. Lumayan kan." Miss Fio menaik turunkan alisnya.
"Hmm?! Gak buruk sih ide nya, tapi nanti deh Kak kalo lagi mood."
"Jangan lama-lama mikirnya besok jumat kamu datang ya ke studio Kakak soalnya eskulnya hari itu."
"Iya iya."
*****
"Wihh bagusbanget lukisan lo Sa jadi minder gue, punya gue kek cacing kepanasan." Ekspresi Kala menatap dengan takjub lukisan milik orang yang ia cintai.
"Hahaha biasa aja Nis, gue bikin ini gak niat masa di bilang bagus." Menatap Kala sebentar dan meneruskan lukisannya.
"Kayak gini lo bilang gak niat, wihh parah sih padahal bagus lho. Asa, lo ngapa gak ikut eskul melukis."
"Hmm? Males Nis gue kalo pengen ngelukis pas lagi mood aja itung-itung ngilangin bosen main hp terus."
"Sayang lho Sa, lo pinter di lukis tapi gak hobi kalo gue jadi lo udah gue ikutin tuh lomba-lomba ngelukis." Kala berucap sambil membayangkan.
"Ya mau gimana lagi hobi gue bukan ngelukis."
"Ajarin gue ya biar bisa sebagus itu ngelukisnya." Kala memegang tangan Yassa yang masih ada kuas di tangannya.
"Iya iya." Dengan iseng Yassa mencoret kan kuasnya di pipi Kala.
"Asaaa,,,, kan kotor jahat banget sih." Marah Kala mengembung kan pipinya.
"Hahaha pipi lo jadi lucu Nis." Tawa Yassa tak berhenti melihat Kala yang marah karnanya.
Kala tak mau kalah di ambilnya kuas di depan Yassa lalu di celupkan ke dalam cat dan di oleskan nya juga di pipi Yassa.