Rindu (05)

7 3 0
                                    

Tolong kerjasamanya untuk tidak memplagiat cerita yang author tulis!!!!

Cerita ini tidak dari sebuah jiplakan cerita lain, ini semua hasil karangan author sendiri mohon bantu koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan.

Terima kasih ❤️

Happy Reading

"Wajah ku selalu sendu melihat tatapannya walau dirinya tertawa."
°Khasa°

"°Khasa°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Pagi ini hujan datang memberikan airnya kepada alam namun, sepertinya hujan menikmatinya padahal hari sudah menjelang sore dan hujan belum juga berhenti.

Air yang rintik tidak deras tapi cukup bisa membuat udah menjadi dingin. Ah hujan, begitu nyamannya kamu hari ini untuk membasahi bumi.

Tengoklah disana, ada gadis yang memandang mu dengan sendu. Kapan hujan ini berhenti aku ingin pulang tanpa harus basah, wahai hujan aku mohon berhenti, aku ingin pulang. Pintanya dalam hati.


Matanya dari tadi tak lepas melihat ke langit entah apa yang dia pikirkan sampai membuatnya melamun menatap langit.

"Gak usah bengong, lo kesambet gue males nolongin." Bahunya di tepuk seseorang membuat kesadarannya kembali.

"Hehe, cuman mikir hujannya kok gak berhenti-henti." Menoleh pada orang yang menepuk bahunya.

"Masalahnya lo melamun nya dari tadi, gak liat noh udah pada pulang." Omel Gita kepada Kala.

"Eh, udah pulang? Jam berapa emang sekarang?" Tanya Kala panik.

"Jam 15:45 yang lain udah pulang 15 menit lalu."

"Ommeegoott, kenapa lo gak dari tadi ngasih tau nya sih Ta, mampus lah gue motor gue pasti dibawa Syahdan." Dari yang panik menjadi tambah panik.

"Lah gue mana tau, lo itu udah dari tadi gue panggil-panggil tetep aja gak nyaut, gue kira lo emang lagi nunggu Juan jemput, makannya gue nemenin lo." Protes Gita yang merasa disalahkan.

"Au ah Ta, gue duluan."

"Untung gue baik Kal." Ucap Gita melihat Kala yang sudah berlari ke arah gerbang depan.


🍇🍇🍇

"Kamu pulang aja, jemputan aku bentar lagi sampai kok." Ucap Lala pada Yassa.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang