Tolong kerjasamanya untuk tidak memplagiat cerita yang author tulis!!!!
Cerita ini tidak dari sebuah jiplakan cerita lain, ini semua hasil karangan author sendiri mohon bantu koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan.
Terima kasih ❤️
Pengen cepet-cepet selesain ini book biar bisa di baca tanpa mikir alur lagi....
Btw ini cerita belum ijin gaes sama yang jadi karakter soalnya masih takut mau ngomong.....
Jangankan ngomong tentang book ini, para karakternya aja sekarang jarang komunikasi bahkan kita ada yang lost contact....
Tapi masih ada sih yang komunikasi tapi gak banyak....
Dan kalo bisa, yang jadi karakter disini gak tau sih kalo ada book ini....
Malu guys.... Hehe
Happy Reading
"Terimakasih telah menjadi penyembuh dan obat untuk ku yang masih berusaha untuk melihat mu."
°Aniskala°••••
"Langsung pulang?"
"Iya, udah capek ini badan pengen langsung terjun ke kasur tersayang."
"Makan dulu ya, siang tadi pasti gak makan."
"Enggak mau, makannya nanti aja pas di rumah."
"Beli minuman mau?"
"Enggak Juan, gue gak laper gak haus, apa lo yang laper sama haus?! Kalo iya aku kita cari tempat makan dulu."
"Enggak, aku cuman nanya. Ya udah kita lanjut aja."
"Hmm."
Sekarang Kala sedang bersama Juan menuju rumah Kala setelah pulang sekolah. Sebenernya tadi pagi hanya alasan Kala saja yang tidak mau pulang dengan Khasa.
Jangan tanya kabar Syahdan sepupu Kala, dirinya tadi sempat uring-uringan dengan Kala karena tidak mau membawa motor Kala.
Nebeng lebih enak bor daripada bawak motor sendiri soalnya ada yang boncengin. -Syahdan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Teen Fiction"Aku mencintaimu lebih dari siapapun Aniskala, cinta ku begitu indah untuk dirimu seorang." Juangga Maganta. "Lo orang pertama yang gue cintai dan itu masih sampai sekarang, lo memang bukan satu-satunya tapi, gue mau lo tetep berada di sisi gue." Ya...