Untuk Rasa (06)

3 2 0
                                    

Tolong kerjasamanya untuk tidak memplagiat cerita yang author tulis!!!!

Cerita ini tidak dari sebuah jiplakan cerita lain, ini semua hasil karangan author sendiri mohon bantu koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan.

Terima kasih ❤️

Mau nanya....

Ini urutan chapter nya ber urutan gak sih?....

Soalnya kan saia kemaren pas bikin di draf chapter 1 dulu baru prolog, nah pas di up prolog dulu baru chapter 1, itu nanti tetep sama atau berubah? kasih tau ya....

Udah itu aja....

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Yassa pulang."

"Akhirnya anak Mama pulang. Mama khawatir kamu kenapa-kenapa tadi." Lihatlah wanita paruh baya itu menghampiri Yassa dengan raut wajah khawatir.

"Yassa gak kenapa-kenapa. Yassa udah gede Ma udah bisa jaga diri." Keluh Yassa.

"Ohh mentang-mentang kamu udah SMK, jadi kamu bilang kamu udah gede gitu. Kamu itu ya gak ngertiin perasaan Mama banget sih, wajar dong Mama khawatir sama anak Mama sendiri." Ucap sang Mamanya berkacak pinggang.

"Tapi Mama itu khawatirnya cuman sama aku. Abang sama Kakak gak Mama khawatirin." Protes Yassa tak mau kalah.


"Lo masih kecil Cil, gak usah sok sok an udah gede, demam aja masih nangis mintak Mama." Ucap Kakaknya dari arah Tangga.

"Lo diem gue gak ngomong sama lo."

"Udah-udah. Cepet ganti baju sana jangan lupa langsung mandi, kalo udah nanti langsung kebawah kamu pasti belum makankan." Lihat lah Mamanya yang cerewet.

"Jadi anak Mama harus nurut Cil, daripada lo nanti gak di suapin Mama makannya." Sindir Kakaknya saat Yassa melewatinya.

"Diem deh Kak gue pusing ini."

"MAMA!! ANAK BONTOT MU MAU DEMAM MA!! KATANYA PUSING KEPALANYA MA!!" Teriak Kakaknya yang masih menatapnya.

"Elo!!!" Yassa menekankan suaranya untuk meredam emosinya.

"Cepet mandi sana, lo kalo beneran demam ribet nanti gue."

Andai saja yang di depannya ini bukan Kakaknya mungkin sekarang sudah adu jotos dengan Kakaknya.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang