DELAPAN⚠️

346 29 7
                                    

Mereka berjalan beriringan tanpa sepatah katapun. Clara masih tidak menyangka Edgar melakukan hal kotor seperti itu kepada dirinya.

Clara merasa jijik kepada dirinya sendiri kenapa malah ikut serta menikmati permainan Edgar tadi pagi.

"Ra.." tidak ada respon sama sekali dari Clara.

"Clara.." Clara masih tidak mau merespon dan tetap berjalan.

Edgar menggenggam tangan Clara dengan sedikit keras, Clara memutar badan nya menghadap Edgar,"apa! Mau apa lagi?" tanya nya sangat ketus.

"Ck, kamu marah sama Kakak?" sebut saja Edgar bodoh wanita mana yang tidak akan marah ketika kesucian nya hampir di renggut.

"Pake nanya lagi, punya otak kan?gunain buat mikir! Karena hal apa Ara marah sama Kakak!" jawabnya dengan nada yang sedikit keras, Clara langsung masuk ke dalam kamarnya sebelum Edgar melanjutkan pembicaraan nya.

Tapi dengan cepat Edgar ikut masuk kedalam kamar Clara sebelum pintunya tertutup rapat.

"Ck, mau ngapain lagi sih hah? Jijik tau ga liat lo!" sinis nya, tanpa sadar ia menggunakan kata lo, Edgar sangat tidak suka jika Adiknya menyebut dirinya dengan kata itu ntah kenapa emosinya langsung memuncak.

"Ngomong apa barusan? Kakak gak denger?" ia maju satu langkah mendekati Clara.

"Kakak paling gak suka kalau kamu ngomong kayak gitu!" ucapnya penuh penekanan.

"Mau di hukum hm?"lanjutnya lagi.

Langkahnya nya semakin mendekat, Clara merasakan aura yang berbeda dari pria jangkung di hadapan nya, semakin Edgar maju maka Clara mundur menjauhinya. Tanpa Clara sadari tubuhnya mentok dengan tembok.

Edgar yang melihat Ara ketakutan hanya menampakan smirk nya. Itu membuat Clara semakin ketakutan, apalagi posisinya yang sudah tidak bisa kemana-mana lagi. Ia hanya bisa menunduk pasrah sambil meremas ujung bajunya.

"Kenapa hm? Takut?.." tanya nya sambil mendongakan dagu Clara,"Keluar kak!"pintanya, tapi tidak di hiraukan oleh Edgar ia malah semakin mendekat.

Kini wajahnya keduanya hanya terhalang beberapa cm saja, hembusan nafas nya pun sangat terasa. Edgar benar-benar mengikis jarak di antara mereka.

Sekarang bibir Clara dan miliknya sudah menempel, "minggir kak." tangan Clara mendorong dada tegap itu namun tidak bereaksi apa-apa,"tolong ka minggir." ucapnya lirih dan tangan yang bergetar ketakutan.

Edgar memiringkan wajahnya dan mengecup singkat bibir Clara, setelah melayangkan beberapa kecupan ia langsung melumat bibir Clara dengan kasar, "eumhh kak lepashm," suaranya tidak jelas karena tersesap oleh bibir lembut Edgar.

Edgar sengaja menulikan pendengaran nya, dirinya sudah di kuasai oleh emosi dan nafsu sialannya. Tangan kanan ia memegang tengkuk Clara dan yang kiri mencoba masuk kebelakang punggung Clara.

Edgar yang merasa ciuman nya tidak di balas oleh Clara, lantas ia menggigit bibir bawah milik Clara dan mulutnya terbuka sedikit.

"Akkhssh," rintihnya kala bibir nya di gigit sedikit keras, mungkin saja berdarah.

Edgar tidak menyinyiakan kesempatan itu, ia langsung menyelusupkan lidahnya kedalam mulut Clara dan mengabsen deretan gigi Clara. Tangan nya pun sudah pindah kedepan dan meremas payudara Clara bergantian.

Ara memukul-mukul dada tegap itu agar melepas ciuman menjijikkan ini,"mphh..." sepertinya Clara mulai kehabisan nafas, Edgar yang menyadari langsung melepaskan ciuman nya tanpa melepaskan tangan nya dari payudara kenyal itu.

Cinta Dan Noda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang