Ceklek
Pintu kamar ruangan Dira terbuka menampakan seorang wanita paruh baya, dua lelaki dan satu perempuan yang membawa makanan untuk Dira dan Rio.
Mereka berhenti melangkah saat melihat dua manusia yang masih terlelap dengan keadaan berpelukan di atas brangkar tersebut.
BERPELUKAN GA TUH
"Ya ampun ini masih pada tidur, terus satu ranjang" ucap bunda Dira.
"Biasalah gamau di pisahin Bun" ucap Daniel terkekeh.
"Lengket banget itu tidurnya pake pelukan" ucap Reno.
"Yaudah sambil nunggu kita duduk dulu di sofa" ucap Vena istri Daniel yang kini berjalan meletakan kotak makan di nakas.
Citra tidak ikut karena ia mengantarkan sekolah anaknya jadi hanya Vena istri Daniel saja yang ikut ke rumah sakit untuk melihat keadaan Dira dan memberikan sarapan untuk Dira dan Rio.
Tapi sekarang dua manusia itu masih terlelap tidur sambil berpelukan, mereka kira dua manusia itu sudah bangun tetapi nyatanya sebaliknya.
Padahal ini sudah jam sembilan pagi, munkin karna efek makan yang banyak saat malam dan juga mereka tidur jam sebelas malam jadi mereka bangun siang.
"Dira bangun dir" Rio belum menyadari ada orang disitu. Ia menepuk pelan pipi Dira yang gembul dan menggemaskan.
Tidak ada tanda tanda Dira bangun dan membuka mata, Rio terus menepuk nepuk pipi Dira perlahan, Rio mengangkat kepalanya dan menggigit pipi Dira tidak terlalu kencang.
"Awhs-- sakit Rio ih" ucap Dira melepas pelukannya dan memukul dada Rio.
ABISNYA GEMES PENGEN GW MAKAN RASANYA TU PIPI
"Ekhem" dehem Reno.
"Kita disini jadi nyamuk woi, gausah uwwu uwwu an disini soalnya ada kita" lanjut Reno.
"Nah bener banget, apa lagi Abang ga bawa kak citra"
"Eh kalian kapan kesininya? Ko ga bangunin kita?" Tanya Dira
"Kita ga tega liat kalian berdua pules banget tidur sambil pelukannya"
"Ohh hahah maaf bunda" ucap Rio yang baru duduk dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Gapapa nak, ini bunda bawain makanan buat kalian"
"Makasi bunda" ucap Rio dan Dira serempak.
"Aciee kompak banget" goda Daniel.
Kedua pipi Dira bersemu, ia menutupi dengan cara membuang mukanya.
"Udah udah kalian makan dulu"
"Eh bentar Rio jangan dulu makan" ucap Dira.
"Loh kenapa aku kan laper" balas Rio.
"Kamu baru bangun masa langsung makan, tuh liat iler nya banyak banget di muka" canda Dira yang menahan tawanya.
"Hah?" Ucap Kaget Rio yang langsung pergi ke toilet untuk mencuci mukanya.
"Ahahahah mau aja suami kamu di kibulin" ucap Daniel
"Durhaka loh kibulin suami sendiri" Reno angkat bicara sambil memanaskan situasi.
"Kan cuma becanda Abang, Dira ga maksud gtu" ucap Dira yang masi tertawa sambil memegang perutnya.
GILAK GEMES BANGET
"Nih bunda bawain sup jagung buat kamu"
"Wah bunda makasi."
Tidak hanya Dira yang menyukai sup jagung tapi Daniel pun suka sekali sup jagung buatan bundanya, kata mereka itu candu karena enak sekali sup jagung itu apa lagi buatan bunda nya sendiri. Ia the best deh
Sedangkan Reno menyukai udang asam manis saja dan tidak terlalu menyukai sup jagung. Sama seperti ayah nya yang tidak terlalu suka sup jagung tetapi suka dengan udang asam manis.
***
"Bundaaaa, kapan Dira pulang?" Rengek Dira pada bundanya, memasang wajah melasnya.
"Bunda belum tanya sama dokter, juga dokter ga ada ngasi tau"
"Tanyain bunda, Dira bosen di sini terus"
"Iya bunda tanyain ke dokter nanti"
"Ck ga betah disini apa pengen bebas berduaan sama Rio" gurau Daniel.
"Apaan si lu, ikut campur aja kek es campur"
"Wah seger tuh, Niel beli es campur di depan rumah sakit yu" ajak Reno
"Gas"
"Ahh Dira juga mau bang"
"Ogah lu beli aja sendiri" tolak Daniel.
"Bunda" rengek Dira.
"Daniel beliin Dira es campur, bunda juga sekalian"
"Kayak biasa kan?" Tanya Reno dan di jawab anggukan oleh Dira.
"Lo mau sekalian ga" tanya Reno.
"Boleh bang"
"Campur kan? Maksudnya takut ada yg lu ga suka"
"Campur aja bang gw suka ko, makasi ya bang"
"Sip" ucap Reno, ia keluar bersama Daniel yang sudah jalan lebih dulu keluar dari kamar Dira sambil menunjukan jari jempolnya.
"Emm bunda, Rio ke dokter dulu kalo gitu"
"Loh mau ngapain nak?"
"Mau nanya Dira kapan pulang"
"Oh yaudah makasi ya"
"Iya bunda, kalo gitu Rio permisi" ucap Rio lalu keluar menuju ruangan dokter, setelah Rio pergi dari kamar Dira bunda Dira duduk di sebelah Dira dan bertanya.
"Gimana sama Rio?, Bunda liat kamu udah mulai nerima dia. Dan ga kayak biasanya"
"Gatau Bun Dira juga masi agak bingung juga, tapi jujur Dira nyaman sama Rio"
"Ya berarti kamu udah nerima dia sedikit sedikit"
"Tapi Bun Dira juga kadang kangen atau kepikiran sama Nathan" ucap Dira menunduk.
"Dira gatau apa Dira ini masi sayang cinta sama Nathan apa ngga, Dira nyaman sama Rio, tapi Dira juga Masi selalu kepikiran Nathan dan kangen sama Nathan Bun" lanjutnya.
"Udah jangan terlalu di pikirin, Nathan ga baik buat kamu dan sekarang kamu udah ada Rio yang miliki kamu seutuhnya kan. Kalian udah nikah dan kalian harus bisa cinta satu sama lain. Seiring berjalannya waktu bunda yakin kamu bisa bener bener lupain Nathan dan mencintai Rio layak nya seperti pasangan lainnya yang mencintai satu sama lain"
"Dan kamu harus belajar mencintai Rio dan membuka lembaran baru lagi sama Rio ya sayang" tambah bunda. Ia mengelus pucuk kepala Dira sayang, anak perempuan satu satu nya yang sangat ia sayangi.
"Iya bunda Dira akan berusaha mencintai Rio dan semoga secepatnya"
"Sabar ya sayang, semua butuh proses"
"Iya bunda"
Di sisi lain Rio yang sudah kembali sedari tadi, mendengar percakapan Dira dan bunda nya di dalam, hati Rio sedikit sakit saat Dira jujur bahwa ia masi memikirkan mantan kekasihnya, tapi di sisi lain Rio senang Dira akan belajar mencintainya dan membuka lembaran baru dengan nya.
Semoga Dira bisa mencintainya, dan Rio bisa mengubah diri Dira menjadi seseorang yang hangat kembali. Rio ingin Dira melupakan masa lalu yang membuatnya seperti sekarang, Rio ingin membuat Dira bahagia sampai Dira lupa akan rasa sakit hati itu bagaimana.
Ia ingin membahagiakan Dira.
Tunggu!
Apa ia sudah jatuh dalam pesona Dira?
Kok bisa?!
"Heh ngapain lu kek orang lagi nguping"
"Eh ga bang"
"Udah yu masuk ini es campur nya"
Jangan lupa vote dan ikuti terus cerita aku 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY ANANDIRA (TAMAT)
Random{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !!} {HARGAI AUTHOR DENGAN VOTE KALIAN !!} NO PLAGIAT! PYUR HASIL KARANGAN + HIDUP NYATA "Jadi itu anak dia? Aku kira kamu gak semurahan itu." Rio berdecih tertunduk dengan mata yang makin memerah menahan nangis. "Maksud...