50

60 7 0
                                    

Terlihat pria yang tengah mengaduk aduk an minuman dengan wajah lesu, ia duduk sendiri di pojok cafe dekat kantornya. Ia terpaksa disini karena, biasanya istrinya mengantarkan makanan tapi tidak.

Istrinya bilang tidak bisa karena ada jadwal dengan dosen nya untuk merevisi skripsinya itu. Ya, istrinya memutuskan untuk cepat cepat sidang.

"Ini makanan nya pak, selamat menikmati." Rio tak menyahut karena masi melamun.

Ting!

Lamunan nya buyar saat mendengar notifikasi ponsel nya.

My wife ❤️

Kata sahabat kamu, kamu ada kelas. Kok kamu ga masuk?

Dahi Rio mengkerut, lah?

Emang bener kok, aku ga ada kelas hari ini

Oh ya? Aku datangin dosen kamu kalo kamu bohong!

Aku ga bohong sayang, beneran aku ga ada kelas hari ini.

Y

Ia keluar dari roam chat istrinya dan beralih mencari nomor Chandra.

"Halo?"

"Hari ini ga ada kelas pak Bara kan? Lo kok bilang ke bini gue kalo ada kelas heh?"

"Apaan! Ada kelas hari ini woi! Lo ga liat grup kelas kemarin malem emangnya?"

Rio tak membalas, ia mematikan telfonnya sepihak membuat orang di sebrang sana mengumpat, ia beralih membuka grup kampus. Dan.. benar saja ada kelas hari ini tapi ia malah tak masuk! Sialan!

Ini semua karena berkas yang ayahnya berikan! Ia lembur sampai jam satu dan tak sempat membuka ponsel barang semenit pun karena lelah. Apa lagi akhir akhir ini ada orang yang merecoki hari harinya.

Sialan! Ia pasti di marahi oleh istrinya saat nanti pulang!

"Rio? Kamu ada disini?" Rio mendongak lalu mengalihkan pandangannya lagi tak mau menatap wanita yang kini seenaknya duduk di hadapannya.

"Lagi makan siang ya?"

Bukan, lagi jualan tahu.

Sedangkan Rio tak menanggapi pertanyaan itu memilih untuk terus menghubungi istrinya.

"Rio! Ihh aku ngomong sama kamu!"

"Brisik!" Ucap Rio datar, wanita itu langsung mengatupkan bibirnya tapi selanjutnya ia berbicara lagi membuat Rio menahan kesal.

"Aku juga mau makan siang disini, eh malah ketemu kamu. Jadi-- kita makan siang bareng ya?"

Lagi, Rio tak menanggapi pertanyaan itu dan memilih beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan meja yang di tempati wanita itu.

Bahkan ia baru minum sedikit dan belum menyentuh makanan miliknya sedikit pun. Ia sudah tak mood makan karena wanita itu! Sialan memang

Di sisi lain Dira duduk di balkon dengan capuccino yang ia buat, juga buku novel yang ada di tangannya. Dan jangan lupakan headphone yang ia pasang agar ia semakin menikmati hari ini, yaaa meski sudah hancur tapi biarlah untuk sejam kedepan begini.

STORY ANANDIRA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang