40

119 18 15
                                    

"Dia peduli kamu abaikan, dia pergi
kamu sesalkan."

。◕‿◕。

"Sayang dasi aku mana." Teriak Rio dari atas kamar mereka.

"Aku simpan di sisi baju kamu tadi."

"Ga ada."

Dira yang kesal langsung menghampiri Rio yang sedang panik mencari dasinya entah kemana perginya.

Hari ini adalah hari pertama Rio masuk perusahaan dan suaminya itu malah telat, sekarang sudah jam tujuh tapi suaminya malah sedang mencari dasi di jam segini.

Dira masuk ke dalam kamarnya melihat Rio sedang mencari di bawah tempat tidur, Dira menepuk jidatnya.

"Ini dasinya Rio ihh." Ucap Dira kesal sambil memberikan dasi pada Rio yang menyengir.

"Tadi aku cari di situ ga ada loh."

"Ga ada gimana, buktinya aku nemuin."

Rio hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan heran.

Rio heran, padahal tadi dirinya sudah mencari di dekat kursi tapi tidak ada, tapi saat istrinya datang malah istrinya yang menemukan nya.

"Cepetan ke bawah, sarapan nanti telat."

"Aku sarapan di jalan aja ya, ga sempet aku takut telat."

"Yaudah aku siapin kotak bekal dulu."

Rio mengangguk, Dira meninggalkan Rio dan ke dapur untuk menyiapkan bekal sarapan untuk suaminya.

Bangun subuh, lalu sholat setelah itu ia menyiapkan sarapan suaminya berharap bisa sarapan bersama karena setelah sholat Dira sudah membangunkan Rio.

Tapi malah ini kesiangan akibat Rio bingung mencari baju, padahal jelas jelas semuanya sudah Dira siapkan. Ntah salah siapa.

Nampak Rio turun dari atas dengan tergesa gesa membawa tas nya.

"Sayang aku berangkat dulu ya, maaf aku gabisa anter kamu ke kampus."

"Iya gapapa, ini bekal nya. Di jalan harus di makan pokoknya! Nanti kamu sakit kalo ga sarapan."

"Iya sayang, yaudah aku berangkat ya."

"Hati hati di jalan."

Rio mengangguk dan melangkahkan kaki keluar, sedangkan Dira duduk untuk sarapan.

Baru saja Dira duduk, suaminya itu kembali ke dalam rumah

"Ada yang ketinggalan?"

"Aku belum cium kamu."

"Astaga.. Rio aku kira ada yang ketinggalan." Dira menggeleng pelan lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri Rio.

"Mwah.. aku berangkat ya sayang."

MELEYOT

AKH TIDACK

"Iya hati hati." Dira menyalimi tangan suaminya lalu melambaikan tangan nya.

Mobil Rio pergi dari perkarangan rumah mereka, Dira kembali masuk dan duduk menikmati sarapan nya tanpa suaminya.

"Ada ada aja suami gue kelakuannya." Dira terkekeh.

***

"Dir jalan jalan ke mall yu." Ajak Caca.

"Gabisa, nanti udah siang gw harus nganterin makan siang buat Rio di kantor."

"Cie, critanya lagi berusaha jadi istri baik nih." Ucap Caca meledek.

"Ya harus lah itu kan kewajiban istri untuk melayani suami."

STORY ANANDIRA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang