"Ibu kita tidur di hotel"
"Eh kenapa ga disini aja?"
"Takut kebisingan bu, Dira ga enak"
"Oh yasudah, kalian nginep di hotel mana?"
"Ga jauh dari sini ko Bu"
"Oh yaudah"
"Kita semua pamit dulu ya Bu, mau langsung ke hotel buat istirahat"
"Oh iya hati hati ya di jalan"
"Bang kita pamit"
"Oke hati hati"
Mereka semua berpamitan lalu berjalan keluar rumah Daniel. Lalu naik kendaraan masing masing, dan menuju tempat hotel yang akan menjadi tempat istirahat mereka untuk beberapa hari kedepan.
Rio sudah mengirimkan lokasi tempat hotel pada Chandra. Sesampainya di hotel mereka mengumpul di loby dengan terpaksa. Karena kunci kamar mereka ada di Rio
Jauh jauh hari sebelum mereka berlibur, Rio sudah memesan hotel yang akan menjadi tempat istirahat mereka selama liburan berlangsung.
"Ck lama banget lo gw capek ini mau molor!"
"Iya sabar aelah"
"Ini kunci Chandra dan Kenzo, disana ada tempat tidur untuk dua orang terpisah jadi kalian ga usah nge gay"
"Dih ko satu kamar sama kutu kuda!"
"Kalo gamau lo pesen sendiri sono!"
"Ogah anjir, liat yang antrinha bejibun banyak anying"
Memang tempat hotel yg mereka tempati adalah hotel yang ramai banyak pengunjung dan memesan jadi maka dari itu Rio memesan hotel di jauh jauh hari agar mereka saat kesini tidak usah mengantri untuk mendapatkan kamar.
Hotel ini bisa di bilang sangat bagus di hotel lain nya dan fasilitas yang lengkap, maka nya banyak sekali pengunjung pariwisata yang menginap di hotel ini.
Dan juga saat mereka liburan itu saat selesai ujian dan tanding jadi, dan juga akhir libur pasti banyak pengunjung.
"Nih banyak bacot lo udah di kasi enak juga" Rio menyerahkan kunci di tangan Kenzo dengan sebal.
"Ini kunci Caca sama Sarah, kalian kamar nya sama kek Chandra Kenzo disana ada dua tempat tidur terpisah"
"Ini kunci gw sama Dira, kamar kita berhadapan jadi kalo ada apa apa gampang"
"Ih aku mau tidur bareng Caca Sarah, Rio!" Rengek Dira dengan kesal.
"Ga, kamu tidur sama aku"
"Ihhh nyebelin! Ga bilang bilang kalo mau mesen hotel duluan!" Ucap Dira kesal dan mengambil kunci yang ada di genggaman Rio.
Dira berjalan cepat menuju kamarnya dengan perasaan sebal dan kesal. Dan menghentak hentakan kaki sambil menggerutu.
"Mampus lo ga dapet jatah!"
"Bacot lo!"
Semuanya bubar memasuki kamar hotel masing masing, sedangkan Rio menyusul Dira menuju kamar nya.
Rio menghela nafas saat menekan knop pintu kamar nya yang tidak terkunci, untung saja ia tidak di kunci dari dalam kalo saja ia di kunci dari dalam. Entahlah munkin ia akan tidur di sofa kamar milik Chandra dan Kenzo.
Dan kalo misalnya itu terjadi, ia benar benar tidak bisa tidur dengan posisi memeluk tubuh mungil sang istri.
Huh untung saja semua itu tidak terjadi, Rio masuk ke dalam kamarnya melihat Dira sudah tertidur dengan keadaan telungkup dan masi memakai sepatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY ANANDIRA (TAMAT)
Random{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !!} {HARGAI AUTHOR DENGAN VOTE KALIAN !!} NO PLAGIAT! PYUR HASIL KARANGAN + HIDUP NYATA "Jadi itu anak dia? Aku kira kamu gak semurahan itu." Rio berdecih tertunduk dengan mata yang makin memerah menahan nangis. "Maksud...