07. Balapan

167 15 0
                                    

Hallo..

Gimana kabar kalian?

Ada yang nungguin cerita ini update gak?

Tandain typo, ya..

Jangan lupa vote dan komen.

~Happy Reading~

.

.


Zoya berhenti mengotak-atik handphone-nya kala mendengar suara cowok yang menyebalkan.

"Mau aku anterin gak?" tanya Azka sembari duduk di atas motor vespa kuningnya.

"Gak usah."

"Eits, gak boleh nolak! Kan aku udah bilang sebelumnya." Azka turun dari motornya lalu berdiri di samping Zoya. Sedangkan Zoya, gadis itu sama sekali tak memperdulikan keberadaan Azka.

"Ayo!"

"Ck, apaan sih! Gak usah sok akrab lo!" Zoya menepis kasar tangan Azka yang hendak menarik pergelangan tangannya.

"Ya maka dari itu, kita pulang bareng biar lebih akrab."

"Sinting."

"Beneran gak mau pulang bareng nih?" tanya Azka memastikan. Azka menatap Zoya yang hanya diam, bahkan gadis itu sepertinya tak mau menjawab pertanyaannya. Azka menghela nafas, kemudian beranjak menghampiri motornya.

"Yaudah, aku duluan ya."

Azka menjalankan motornya, meninggalkan Zoya yang menatap kepergian cowok itu. Tak berselang lama, Dara muncul dengan motornya. Dara memang bisa menaiki motor sendiri, bahkan gadis itu memiliki beberapa motor di rumahnya, tetapi ia tetaplah Dara, gadis pecinta gratisan. Daripada menaiki motor sendiri, gadis itu lebih memilih menumpang pada Zoya. Gadis itu membuka helm, lalu menatap Zoya. "Kuy jalan."

Zoya menatap datar Dara. "Lama lo!"

"Ya, sorry. Masih ada urusan alam tadi."

Dengan kesal Zoya naik ke atas motor, ia mengambil topi serta masker dari dalam tas, setelah memakainya Zoya kembali mengambil jaket hitam, Zoya menepuk bahu Dara keras. "Cepet jalan!"

"Yee, lo pikir gue mamang ojek!"

Dara kembali memakai helmnya, lalu menjalankan motor dengan kecepatan tinggi. Hal itu sudah sering terjadi, bahkan Zoya terlihat menikmati.

Kini mereka telah sampai di tempat kumpul anggota mereka. Zoya menenteng ranselnya kemudian berjalan lebih dahulu meninggalkan Dara.

"Wiih, tumben pulang sekolah langsung ke sini?" tanya Robby, cowok itu menghampiri Zoya lalu ber tos ria. Azril yang sebelumnya sibuk bermain handphone mendongakkan kepalanya, lalu melihat ke arah belakang Zoya.

"Dara mana?"

Zoya melirik Azril sekilas. "Masih di luar."

Brian menggeser tempat duduknya, menepuk tempat di sebelahnya, bermaksud menyuruh Zoya duduk di sana. Zoya menghampiri Brian lalu duduk di sebelah cowok itu.

"Gimana balapannya?"

"Menang lah, Brian gitu loh! Tak pernah terkalahkan." Bukan Brian yang menjawab melainkan Robby.

Brian masih saja menyesap rokoknya, dan Zoya terlihat tak masalah akan hal itu. Menurutnya selagi tak berlebihan, itu tidak apa-apa.

"Kenapa lo gak langsung pulang?" tanya Brian. Cowok itu membuang putung rokoknya lalu menginjak menggunakan sepatunya. Cowok yang masih berpakaian seragam sekolah itu menoleh ke arah Zoya sekilas.

ZoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang