17. Gagal

99 15 0
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

Langit menunjukkan warna kelabu, udara terasa dingin menerpa kulit. Kilatan cahaya nampak dari atas gedung tinggi. Zoya menghela napasnya, nampaknya langit tengah bersedih, entah karena apa.

Gadis berambut pirang itu menenteng tas hitam kecil miliknya menuju parkiran. Zoya akan pulang bersama Azka, seperti yang laki-laki itu minta.

"Pulang?"

Zoya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Azka. Laki-laki itu menyerahkan jaket hitam miliknya pada Zoya. "Pakai, udaranya dingin."

Zoya mengangguk, menerima jaket pemberian Azka kemudian memakainya. Belum sempat Zoya menaiki motor kuning milik Azka, suara motor lain membuat Zoya mengalihkan fokusnya.

"Zoy, ikut gue. Ada hal penting yang harus kita bicarain."

Zoya melirik Azka, tampak laki-laki itu terlihat tenang. "Ada apa?"

"Gue gak bisa ngomong disini."

"Azka--"

Azka mengangguk. "Pergi aja."

Zoya menatap Azka seolah meminta maaf lewat tatapan. Gadis itu berjalan mendekati Brian, lalu naik ke motor laki-laki itu. Tanpa sepatah kata lagi, Brian melajukan motornya dengan cepat.

Azka menendang ban motornya, sudah cukup laki-laki itu memendam rasa kesalnya. "Argh, sial!"

▪▪▪▪

Brian dan Zoya tiba di markas mereka. Keduanya memasuki tempat itu, Zoya merasa penasaran karena tak biasanya tempat ini sepi.

"Kalian kenapa diem aja?" tanya Zoya. Gadis itu beralih menatap Dara yang ternyata juga ada disana, bahkan Dara yang biasanya sering bercanda kini terdiam dengan kepala tertunduk.

"Ada apa?" tanya Zoya mulai serius. Ia meminta penjelasan pada Brian yang membawanya kemari.

Brian tampak menghela napasnya. Kini para anggota yang lainnya bergerumbul membentuk lingkaran. "Azril, dia dikeroyok geng Rowles."

Zoya menyenderkan tubuhnya pada dinding, pantas saja wajah lelaki itu lebam. "Kenapa bisa? Lo buat masalah?"

"Dia ngehamilin Keyra, adiknya Dimas. Dimas yang gak terima gitu aja, nantang kita buat tawuran."

Mata Zoya otomatis melebar, gadis itu menatap Azril tak percaya. Ia mengusap wajahnya frustasi. "Bilang sama gue apa yang Brian omongin itu bohong."

Hening, tidak ada jawaban. Zoya mengepalkan tangannya, gadis dengan jaket hitam itu menghampiri Azril lalu menyuruh laki-laki itu untuk berdiri. Bahkan anggota lainnya pun ikut berdiri, mereka menyaksikan apa yang akan dilakukan Zoya. Sementara Zoya membawa Azril ke tengah-tengah lingkaran.    

"Kenapa lo lakuin itu?"

"Lo mau bikin geng ini dicap jelek?"

"Gue malu, Zril. Mereka pasti mikir gue gak becus ngurusin kalian. Gue juga perempuan Zril, dan lo sama sekali gak ngehormati perempuan! Terus apa gunanya gue disini?"

"Gue gak butuh gelar ketua! Gue cuman mau kalian gak buat onar, gue mau nunjukin ke mereka kalau geng ini ada bukan buat tawuran."

"Dan lo, kenapa bisa lo ngehamilin Keyra? Gimana kalau orang tua lo tau? Geng ini pasti yang bakal disalahin."

ZoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang